Sebagai mahasiswa, kamu memiliki banyak tantangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mulai dari beban tugas hingga kegiatan sosial yang tak terhitung jumlahnya. Namun, ada satu hal yang sering terlupakan, yaitu bagaimana cara menjalani gaya hidup yang ramah lingkungan, atau yang lebih dikenal dengan gaya hidup sustainable.
Di tengah kesibukan kuliah, gaya hidup yang sustainable bukan hanya pilihan, tetapi juga kebutuhan yang semakin penting, khususnya dalam menghadapi krisis lingkungan yang semakin serius.
Gaya hidup sustainable ini memang memerlukan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, namun dampaknya sangat besar.
Data dari Universitas Gadjah Mada dan beberapa kampus lain di Indonesia menunjukkan bahwa mahasiswa yang mulai menerapkan gaya hidup ini merasakan manfaat jangka panjang, tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kesehatan dan ekonomi pribadi mereka.
Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa dengan gaya hidup sustainable.
1. Menerapkan Pola Konsumsi yang Bijak
Salah satu cara utama untuk menjadi mahasiswa dengan gaya hidup sustainable adalah dengan mengurangi konsumsi barang sekali pakai.
Di Indonesia, banyak mahasiswa yang masih membeli makanan atau minuman dalam kemasan sekali pakai yang berakhir menjadi sampah plastik.
Padahal, sampah plastik menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan.
Sebagai gantinya, kamu bisa membawa tumbler atau botol minum sendiri ke kampus. Selain itu, membawa wadah makan sendiri juga bisa mengurangi penggunaan plastik.
Kampus-kampus seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung sudah mulai memberikan fasilitas tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik.
Ini adalah langkah yang baik untuk mulai membiasakan diri dengan pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab.
Baca juga: Menuju Era Sustainable Development Melalui Kurikulum Merdeka
2. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Di beberapa kampus besar di Indonesia, terutama yang berada di kota-kota besar seperti Jakarta atau Yogyakarta, polusi udara sering menjadi masalah yang serius.
Banyak mahasiswa yang mengandalkan kendaraan pribadi untuk pergi ke kampus.
Padahal, penggunaan kendaraan pribadi dapat memperburuk polusi dan menghabiskan sumber daya alam yang tidak terbarukan.
Sebagai mahasiswa dengan gaya hidup sustainable, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum, sepeda, atau bahkan berjalan kaki jika jaraknya tidak terlalu jauh.
Di kota-kota besar, banyak kampus yang telah menyediakan fasilitas sepeda bagi mahasiswa, seperti di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yang memungkinkan kamu untuk berkeliling kampus dengan cara yang ramah lingkungan.
3. Menggunakan Energi secara Efisien
Salah satu tantangan terbesar dalam hidup mahasiswa adalah pengelolaan energi. Di dalam kamar kos, banyak mahasiswa yang sering meninggalkan lampu atau perangkat elektronik menyala begitu saja.
Padahal, penggunaan energi yang berlebihan bisa berdampak buruk pada lingkungan dan juga membengkakkan biaya hidup.
Untuk mengurangi konsumsi energi, cobalah untuk lebih disiplin dengan mematikan peralatan elektronik ketika tidak digunakan.
Di beberapa kampus di Indonesia, seperti Universitas Airlangga, terdapat program untuk mengurangi jejak karbon yang mengajak mahasiswa untuk menghemat penggunaan listrik dan air.
Dengan menjadi lebih bijak dalam menggunakan energi, kamu bisa berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau.
4. Menjaga Pola Makan yang Ramah Lingkungan
Pola makan juga memainkan peran penting dalam menciptakan gaya hidup yang lebih sustainable. Sumber daya alam yang digunakan untuk memproduksi makanan tidak terbarukan dan memiliki dampak besar terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, penting untuk mulai memilih makanan yang lebih ramah lingkungan.
Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan mengurangi konsumsi daging, terutama daging merah.
Daging memiliki jejak karbon yang lebih besar dibandingkan dengan makanan berbasis tumbuhan.
Kampus-kampus di Jakarta, seperti Universitas Bina Nusantara, telah mengadakan kampanye untuk mendorong mahasiswa memilih makanan plant-based.
Kamu juga bisa mulai memperkenalkan pola makan vegetarian atau vegan dalam rutinitasmu.
Baca juga: Transportasi Ramah Lingkungan (Sustainable Transportation)
5. Bergabung dengan Komunitas Lingkungan di Kampus
Tidak ada salahnya untuk mencari teman-teman yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mendukung lingkungan.
Di hampir semua universitas besar di Indonesia, pasti ada komunitas yang mengusung kegiatan ramah lingkungan, seperti komunitas yang mendukung penggunaan energi terbarukan atau kegiatan daur ulang.
Bergabung dengan komunitas ini bisa memberi kamu peluang untuk belajar lebih banyak tentang isu-isu lingkungan serta mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam gerakan berkelanjutan.
Di Universitas Gadjah Mada, misalnya, terdapat komunitas mahasiswa yang aktif dalam mengadakan kampanye daur ulang dan program penghijauan kampus.
Dengan bergabung dalam komunitas ini, kamu bisa memperluas jaringan dan juga meningkatkan kesadaranmu tentang isu-isu lingkungan.
6. Mengelola Sampah dengan Bijak
Sampah adalah salah satu masalah terbesar di Indonesia, dan mahasiswa bisa berperan aktif dalam pengelolaannya.
Banyak mahasiswa yang tidak sadar bahwa cara mereka membuang sampah memengaruhi keadaan lingkungan di sekitar mereka.
Untuk itu, kamu bisa mulai memisahkan sampah dari sumbernya, seperti sampah organik dan non-organik.
Kampus seperti Universitas Padjadjaran sudah menyediakan tempat sampah terpisah di hampir setiap sudut kampus. Dengan memilah sampah, kamu membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan mempercepat proses daur ulang.
7. Mengedukasi Diri dan Orang Lain tentang Gaya Hidup Sustainable
Mahasiswa sering kali menjadi pelopor dalam hal perubahan sosial. Oleh karena itu, kamu bisa mulai mengedukasi diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu tentang pentingnya gaya hidup sustainable.
Kamu bisa melakukan ini melalui media sosial, diskusi, atau bahkan kegiatan di kampus.
Di beberapa kampus di Indonesia, seperti di Universitas Diponegoro, mahasiswa sering mengadakan seminar dan workshop untuk memperkenalkan gaya hidup sustainable kepada teman-teman mereka.
Ini adalah langkah yang sangat positif karena semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga bumi.
Kesimpulan
Gaya hidup sustainable bagi mahasiswa bukanlah sesuatu yang harus diterapkan secara drastis, tetapi lebih kepada perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten.
Dengan mengurangi konsumsi plastik, memilih makanan yang lebih ramah lingkungan, serta mengelola energi dan sampah secara efisien, kamu bisa berperan dalam menciptakan dunia yang lebih hijau.
Selain itu, dengan bergabung dalam komunitas lingkungan, kamu tidak hanya mendukung gerakan berkelanjutan, tetapi juga bisa meningkatkan kesadaran di kalangan teman-teman kampusmu.
Gaya hidup sustainable adalah tentang membuat pilihan yang bijak setiap hari, yang pada akhirnya memberikan dampak besar bagi lingkungan dan masa depan planet ini.
Sebagai mahasiswa, kamu juga memiliki kekuatan untuk menginspirasi perubahan. Kamu bisa mulai dari hal-hal kecil seperti mengurangi sampah plastik atau memilih transportasi ramah lingkungan.
Setiap langkah yang kamu ambil dapat menciptakan dampak positif, baik untuk diri kamu sendiri maupun lingkungan sekitar.
Dengan mengadopsi gaya hidup sustainable, kamu juga memberikan contoh kepada generasi berikutnya tentang pentingnya menjaga bumi.
Jadi, mulailah sekarang dan jadilah mahasiswa dengan gaya hidup sustainable yang memberi dampak positif bagi dunia!
Redaksi Media Mahasiswa Indonesia