Mahasiswa Tunanetra UM Jalani Orientasi Mobilitas

Organisasi
Mahasiswa Tunanetra UM Jalani Orientasi Mobilitas

Keterbatasan tidak menjadi halangan bagi mahasiswa tunanetra untuk mengenal lingkungan kampus. Hal ini dilihat dari antusiasme mahasiswa tunanetra Universitas Malang (UM) dalam mengikuti latihan Orientasi Mobilitas (OM) yang dilaksanakan pada hari Jumat (14/10 2022) pukul 16.00 WIB.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Tunanetra (Imatra UM) berkolaborasi dengan UKM Gerakan Mahasiswa Peduli Inklusi dan Disabilitas (Gempita UM).

Pelatihan tersebut diikuti oleh 4 orang mahasiswa tunanetra dengan didampingi 6 orang volunteer dari UKM Gempita.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Terbang ke Turki untuk Ciptakan Inovasi bagi Masyarakat Disabilitas

Sebelum pelatihan, semua peserta berkumpul di gedung Ormawa untuk mendapat pengarahan terlebih dahulu.

Dalam arahannya, pembina UKM Gempita sekaligus juga pembina Imatra bapak Dimas Arif Dewantoro, M.Pd. mengatakan, “Orientasi Mobilitas ini adalah keterampilan khusus individu dengan disabilitas netra untuk mengenali lingkungan di sekitarnya, sehingga tunanetra dapat secara mandiri berpindah dari satu tempat ke tempat tujuannya.

Lebih lanjut beliau mengatakan, “Pelatihan OM ini sangat bagus karena memiliki potensi kebermanfaatan di kedua belah pihak. Potensi kebermanfaatan yang pertama untuk mahasiswa tunanetra, mereka dapat mengenal lebih jauh lingkungan Universitas Negeri Malang. Potensi kebermanfaatan yang kedua adalah untuk mahasiswa non difabel dalam hal ini adalah volunteer atau pendamping, mereka akan lebih luwes, lebih mengenal, dan lebih menguasai keterampilan–keterampilan pendampingan untuk mahasiswa difabel netra.”

Selanjutnya semua peserta mulai mengikuti pelatihan. Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa tunanetra bersama pendamping berjalan dari gedung Ormawa menuju gedung Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).

Pelatihan OM tersebut menggunakan dua teknik yaitu teknik pendamping awas dan teknik tongkat. Teknik pendamping awas, mahasiswa tunanetra berjalan dengan didampingi pendamping, sedangkan teknik tongkat, mahasiswa tunanetra berjalan sendiri menggunakan tongkat.

Pelatihan OM.

Selain itu diajarkan juga bagaimana menghindari hambatan, menyeberang jalan hingga menemukan tanda pada gedung yang menjadi tujuan.

Baca Juga: Mahasiswa UMM Membangun Donasi untuk Penyandang Disabilitas yang Terdampak Pandemi Covid-19

Usai pelatihan, koordinator Imatra UM Hafid Rizki Barokah mennyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pelatihan OM kali ini.

“Terima kasih kepada teman-teman netra dan teman-teman volunteer dari UKM Gempita, semoga pelatihan ini bermanfaat untuk kita semua dan kedepannya kita terus bersinergi demi terciptanya ligkungan yang inklusif di UM ini,” pungkasnya.

Sementara itu Qonita dan Alex, dua volunteer dari UKM Gempita ketika diwawancarai merasa senang dan semangat mengikuti pelatihan OM ini.

“Meskipun masih bingung karena baru pertama mengikuti pelatihan OM, namun kami senang karena mendapat ilmu baru dan cara pandang yang baru tentang penyandang disabilitas khususnya tunanetra.”

Perbedaan itu indah, jadilah orang baik yang berguna bagi sesama.

Penulis: 

Yandarius Yansentus Sariman
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI