Pengembangan pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat tidak lagi dapat dipungkiri menjadi hal yang penting dalam menunjang terwujudnya sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan.
Hal ini sesuai dengan konsep yang saat ini sedang difokuskan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dalam program pembangunan pariwisata di Indonesia.
Sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan merupakan konsep pengembangan pariwisata yang dapat memberikan dampak positif, baik di aspek lingkungan, budaya, ekonomi, maupun sosial dalam jangka waktu yang panjang.
Kemenparekraf/Baparekraf memfokuskan 4 (empat) pilar dalam pengembangan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan, yakni bisnis pariwisata, ekonomi berkelanjutan jangka panjang (sosio ekonomi), budaya berkelanjutan (sustainable culture) yang harus selalu dikembangkan dan dijaga, serta kelestarian lingkungan (environment sustainability).
Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata tidak hanya membuka kesempatan lapangan kerja baru, tetapi juga memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pariwisata dan meningkatkan perekonomian di wilayahnya sendiri.
Baca juga: Mahasiswa UGM Gelar Pelatihan P3K di Desa Wisata Ngoro-oro Gunung Kidul
Melihat adanya potensi ini pada wilayah Ngoro-oro Pathuk, dalam momen penerjunan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada, dicanangkanlah konsep Pengembangan Eko-Edu-Wisata di Kapanewon Pathuk, Gunungkidul.
Salah satu bentuk program yang dikerjakan dalam kesempatan ini adalah penyusunan buku saku panduan berbahasa Inggris untuk pemandu wisata di Ngoro-oro.
Buku ini berisikan berbagai percakapan dan panduan penjelasan potensi wisata dalam bahasa Inggris beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat turut berperan serta dalam merealisasikan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism di desa wisata Ngoro-oro dan membantu masyarakat untuk menarik wisatawan mancanegara.
Pengembangan pariwisata menjadi satu aspek yang hendak didorong, namun disisi lain peningkatan keterampilan masyarakat juga menjadi fokus yang hendak dicapai. Oleh karenanya, bersamaan dengan buku saku ini diturutsertakan rekaman suara yang melafalkan pembacaan kalimat-kalimat bahasa Inggris yang tercantum dalam buku agar masyarakat juga dapat belajar kembali secara mandiri setelah program KKN-PPM selesai.
Dalam kesempatan yang sama, Tim KKN-PPM UGM Unit Pathuk juga menyusun sebuah buku Resep Sehat Ramadhan.
Mengambil momen di bulan yang penuh berkah ini, buku resep dibuat dengan tujuan membantu masyarakat untuk mendapatkan inspirasi-inspirasi pembuatan berbagai menu makanan dan minuman yang variatif dan sehat kandungan gizinya.
Dalam beberapa menu yang dicantumkan pada buku resep ini memuat produk olahan buah alpukat yang nantinya dapat dijadikan sebagai produk UMKM masyarakat setempat, mengingat bahwa program KKN-PPM UGM sebelumnya mengembangkan penanaman bibit alpukat untuk dijadikan salah satu daya tarik Ngoro-oro.
Selanjutnya Tim KKN-PPM UGM Unit Pathuk juga mengadakan demo masak kepada masyarakat untuk menunjukkan proses pembuatan salah satu produk olahan buah alpukat, yaitu Avocado milk cheese.
Program kerja yang berjalan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan panggilan untuk pihak-pihak sadar wisata, terutama di wilayah Jurug Gedhe maupun daerah lain di seluruh Indonesia, untuk selanjutnya dapat mengembangkan pariwisata dengan melibatkan peran masyarakat di dalamnya.
Penulis: Febrine Kristanti
Mahasiswi Prodi Kedokteran UGM
Tim KKN-PPM UGM Periode 1 Tahun 2022
