Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja antara dunia industry dan dunia pendidikan tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat. Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan.
MBKM merupakan singkatan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Program MBKM adalah kebijakan dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan, MBKM bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.
MBKM terdiri dari beberapa program seperti kampus mengajar, magang, studi independent, pertukaran mahasiswa merdeka, dan wirausaha merdeka, disini saya Mohammad Hendrik Saputra Romadhon NPM. 19035010034 salah satu mahasiswa Teknik Sipil Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur Angkatan 2019 mengikuti program MBKM Magang bersertifikat yang juga dibimbing oleh dosen di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JAwa Timur, Ibu Primasari Cahya Wardhani, kegiatan magang yang diikuti ini berada di Proyek jaringan gas Lamongan-Bojonegoro 16.435 SR.
Jargas Lambojo merupakan salah satu proyek strategis nasional yang memanfaatkan gas alam sebagai bahan bakar untuk kebutuhan masak sehari-hari, jargas lambojo berlokasi di 4 titik yaitu di Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan, Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, dan Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro.
Selain untuk memperluas relasi dan mempraktikkan ilmu teoritis, salah satu kesan yang cukup mendalam untuk saya adalah saya dibimbing oleh Bapak Eka Jamal selaku Project Control di proyek tersebut, Pak Eka selalu memotivasi saya untuk menjadi mahasiswa yang memiliki prinsip berpikir terbuka dan memiliki kemauan untuk berkembang, terus memiliki harapan dan mimpi-mimpi serta memiliki kemauan untuk berusaha mewujudkannya.
Selama masa magang di proyek, mahasiswa dibimbing langsung oleh pembimbing lapangan. Menurut pendapat dan kesan mengenai keikutsertaan dan peran mahasiswa apakah sudah cukup membantu di proyek jargas lambojo, menurut Bapak Eka, “Peran mahasiswa sangat membantu dalam proses pekerjaan jargas lambojo baik pekerjaan lapangan maupun pekerjaan pendataan proyek, selain itu mahasiswa juga mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan punya kemauan untuk berkembang, sehingga atas motivasi tersebut mahasiswa lebih mudah untuk memahami ilmu yang kami berikan selama proses magang”.
Sebagai mahasiswa magang, meski cukup singkat, saya merasa bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang penuh semangat, optimisme tinggi, dan begitu suportif, Magang di Jargas Lambojo menjadi media untuk saya menimba ilmu secara langsung di kantor maupun lapangan, khususnya dalam lingkup Teknik Sipil mulai dari uji sondir, slump test beton, pekerjaan pondasi, perapian jalan, menggambar as built drawing, mengatur pendataan proyek, dan masih banyak materi lain dimana materi tersebut merupakan materi-materi yang saya pelajari selama di bangku kuliah baik ilmu teori maupun praktik.
Kegiatan magang di proyek tersebut diharapkan dapat menambahkan pengalaman, pengetahuan di dunia lapangan, dan menambah relasi untuk mempersiapkan diri di dunia kerja setelah lulus dari Pendidikan tinggi. Pengalaman bekerja di proyek juga diharapkan bisa mengetahui materi di perkuliahan sangat banyak sekali yang dapat diterapkan dan diaplikasikan di dunia industri. Kegiatan tersebut sangat banyak sekali manfaat yang diperoleh bagi mahasiswa.
