Mari Kita Kenali Tanda Bahaya pada Kehamilan

Tanda Bahaya pada Kehamilan

Penyebab AKI di Indonesia disebabkan oleh  perdarahan, preeclampsia, dan infeksi. Tb Rachmat Santika, staf ahli Menko Kesra Bidang MDGs, menyatakan bahwa dari ketiga penyebab kematian ibu tersebut sebenarnya bisa dicegah jika diketahui sejak dini. Lalu tanda bahaya apa saja yang dapat diketahui bumil sejak dini?.

Tanda bahaya yang bisa dilihat oleh bumil sejak dini yaitu dengan gejala bengkak, pertambahan berat badan ibu yang berlebihan, hipertensi dan bercak perdarahan pada trisemester terakhir. Tanda bahaya kehamilan bisa terjadi kapan saja yaitu bisa terjadi di trimester 1, trimester 2 hingga trimester 3. Oleh karena itu bumil sebaliknya harus waspada jika terjadi gejala atau tanda kehamilan seperti di atas.

Tanda Bahaya Kehamilan

1. Trimester I (0 – 12 minggu)

A) Pendarahan Pada Kehamilan Muda

Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah terjadinya Perdarahan. kehamilan muda sering dikaitkan dengan kejadian abortus. Padahal perdarahan pada kehamilan muda tidak hanya abortus tetapi ada juga mola hidatidosa dan kehamilan ektopik. Lalu apa sih perbedaan dari 3 macam perdarahan kehamilan muda itu? mari kita simak penjelasan berikut:

Bacaan Lainnya
  • Abortus

Ancaman/pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan (umur kehamilan < 20 minggu dan berat janin < 500 gram).

  • Kehamilan ektopik

Suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding cavum uteri.

  • Mola hidatidosa

Kehamilan tidak wajar , karena tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami degenerasi hidropik gelembung-gelembung putih tembus pandang , berisi cairan jernih dengan ukuran bervariasi dari beberapa milimeter sampai 1 atau 2 cm.

Baca Juga: Metformin: Obat Diabetes yang Aman pada Masa Kehamilan

2. Trimester II (13 – 28 minggu)

A) Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu.

Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.

B) Bayi kurang bergerak seperti biasa

Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin di dalam kandungan.

Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 22 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

3. Trimester III (29 – 42 minggu)

A) Pendarahan Pervaginaan

Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa.

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana keadaan plasenta yang letaknya normal, terlepas dari pelekatannya sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.

Baca Juga: Pelayanan Informasi Obat yang Baik pada Pasien

B) Penglihatan Kabur

Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.

Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.

Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menunjukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya 24 perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau di dalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah)

C) Bengkak di muka atau tangan

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi.

Baca Juga: Cara Minum Obat Maag yang Benar agar Efektif

Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.

Referensi:

  1. Indri Astuti Purwanti & Nurina Dyah Larasaty, yang berjudul: pengetahuan tentang tanda tanda bahaya kehamilan sebagai evaluasi hasil pendidikan kesehatan , halaman: 122, diambil pada tgl: 14 oktober 2021 , link : https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/download/2048/2078
  2. Rosmawati Tibu 2017, yang berjdul: karya tulis ilmiah PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI TAHUN 2017, diambil pada tgl: 27 okober 2021, link : http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/224/1/KARYA%20TULIS%20ILMIAH.pdf
  3. https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/1.%20PENDARAHAN%20PADA%20KEHAMILAN%20MUDA%20DAN%20KEHAMILAN%20LANJUT.pdf

Etik Sugiyanti
Mahasiswa Prodi Kebidanan
Universitas Binawan

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI