Memahami Sifat Dasar Komunikasi Bisnis

Bisnis
Memahami Sifat Dasar Komunikasi Bisnis

Secara istilah, komunikasi diambil dari bahasa latin, yaitu communico yang berarti membagi. Dengan arti yang lebih luas lagi, “membagi” dalam hal ini berupa membagi ide atau gagasan antara satu orang dengan yang lainnya.

Menurut Himstret dkk (2009), komunikasi merupakan suatu proses exchange informasi antar individu melalui sebuah sistem yang biasa, baik dengan simbol atau kode, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.

Sedangkan definisi lain disebutkan bahwa komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan (Bovee, 2014).

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pengaruh Endorsement sebagai Strategi Pemasaran dalam Proses Komunikasi Bisnis

Secara umum komunikasi dilakukan dua orang atau lebih dan proses pemindahan pesannya pun juga dapat dilakukan dengan mengunakan cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang secara verbal baik melalui lisan atau tulisan, maupun bahasa non-verbal.

Pengertian bisnis sendiri menurut Lawrence D. Brennan adalah suatu struktur yang dinamis dari pertukaran gagasan, perasaan, dan usaha bersama untuk mendapatkan keuntungan. Suatu bisnis hanya mungkin berlangsung apabila terdapat dua orang atau lebih berinteraksi dan berkomunikasi.

Bisnis bisa dilakukan seseorang, namun pada umumnya bisnis dilakukan oleh suatu badan (organisasi), yakni bentuk kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Jadi bisa disimpulkan bahwa komunikasi bisnis merupakan komunikasi pada organisasi bisnis yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.

Semakin tinggi kedudukan seseorang pada bisnis, ia akan semakin bergantung pada keahlian seseorang dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah untuk suatu keberhasilan.

Bentuk Dasar Komunikasi

Menurut Thill dan Bovee (2017), pada dasarnya komunikasi terdiri dari enam komponen atau unsur, yaitu komunikator, ide atau pesan, media, komunikan, penafsiran ide atau pesan, dan umpan balik (feedback).

  1. Komunikator, adalah orang yang mengirimkan ide atau pesan.
  2. Ide atau pesan, adalah material atau content yang dikirimkan oleh komunikator.
  3. Mengirim ide atau pesan, yaitu proses pengiriman ide atau pesan dari komunikator melalui saluran atau media.
  4. Komunikan, yaitu orang yang menerima ide atau pesan yang dikirimkan oleh komunikator.
  5. Penafsiran ide atau pesan, yaitu proses memahami atas ide atau pesan yang dikirimkan.
  6. Umpan balik, yaitu tanggapan mengenai persepsi atau penafsiran dari komunikan kepada komunikator.

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan dan bidang bisnis lainnya, masih ada dua bentuk dasar pada komunikasi, yakni:

  1. Komunikasi Verbal adalah bentuk komunikasi yang digunakan pada dunia bisnis untuk menyampaikan pesan pada pihak lain baik secara lisan ataupun tulisan. Contoh:
    • Seorang karyawan menyampaikan informasi secara langsung (lisan) pada rekan kerja bahwa dia dipanggil atasan untuk menghadap ke ruangan;
    • Membuat surat permohonan katalog produk pada perusahaan penyedia (supplier) melalui Email.
  2. Komunikasi Non-Verbal merupakan bentuk komunikasi yang memakai dan memanfaatkan bantuan gerakan tubuh (body language). Contoh:
    • Melambaikan tangan untuk memanggil orang lain yang tidak terjangkau dengan jelas menggunakan suara panggilan;
    • Menggelengkan kepala sebagai bentuk ungkapan tidak sepakat dengan apa yang disampaikan orang lain.

Kesalahpahaman yang Terjadi dalam Komunikasi (miscommunication)

Dalam sebuah komunikasi, terdapat tendensi (kecenderungan) pada pesan yang mungkin tidak bisa dimengerti oleh komunikan secara baik. Berikut merupakan beberapa faktor yang bisa menghambat dalam komunikasi, antara lain:

  1. Permasalahan di dalam pengembangan pesan
    Masalah yang mungkin ada merupakan adanya keraguan tentang konten pesan, atau dirasakan masih kurang familiar bagi audiensi, dan beberapa hal yang menjadi kesulitan pada penyampaian sebuah ide.
  2. Permasalahan pada penyampaian pesan
    Bagian dari masalah pada penyampaian pesan merupakan terkait dengan sarana dan prasarana atau alat-alat yang digunakan.
  3. Permasalahan pada penerimaan pesan
    Penerima pesan terkadang mengalami beberapa hal yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, contohnya masih ada kata-kata yang masih asing bagi penerima, atau masih ada perbedaan persepsi, dikarenakan komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung.
  4. Masalah pada menafsirkan pesan
    Persepsi penerima pesan bisa tidak sama pada setiap komunikasi yang disampaikan oleh pengirim. Persepsi tadi antara lain merupakan perbedaan latar belakang, perbedaan persepsi, dan perbedaan respon audiensi.

Baca Juga: Proses Komunikasi Bisnis di Era Digital

Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi

Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi efektif adalah:

  1. Memelihara iklim komunikasi terbuka;
  2. Bertekad memgang teguh etika berkomunikasi;
  3. Memahami kesulitan komunikasi antar budaya;
  4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima;
  5. Menggunakan  teknologi  secara  bijaksana  dan  bertanggung  jawab  untuk  memperoleh  dan membagi informasi;
  6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien.

Penulis: Ainayya Fitri Adzkiya dan Hasna Ramadhani
Mahasiswa Akuntansi Universitas Pamulang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI