Membahas Program KIP-Kuliah: Mewujudkan Akses Pendidikan untuk Semua

Membahas Program KIP-Kuliah
Gambar dibuat dengan AI.

Mendapatkan pendidikan yang layak merupakan keinginan semua orang, bukankah benar begitu? Setiap orang pastinya sering mengharapkan dapat mengemban pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi dan mewujudkan cita-citanya.

Sebenarnya hal tersebut terdengar mudah, akan tetapi realitanya tidak semudah yang dibayangkan, banyak tantangan dan hambatan yang tidak pernah terpikirkan dapat terjadi di kemudian hari.

Untuk mendapatkan pendidikan yang layak, banyak sekali faktor yang akan membantu sebagai pendukung untuk mensukseskannya. Baik itu faktor yang berasal dari diri sendiri, maupun dari lingkungan sekitar.

Karena faktor tersebut, sebagian besar orang bisa memiliki pertimbangan yang banyak akan upaya untuk mengemban pendidikan hingga akhir, atau bahkan tidak menerima kebutuhan terhadap pendidikan sama sekali.

Bacaan Lainnya

“Pembunuh pendidikan yang paling kejam adalah ekonomi”

Apakah kalian pernah mendengar ujaran tersebut? terdapat makna yang mendalam jika kalimat tersebut dibahas secara lanjut. Mengapa? Kata “Pembunuh” terkesan sangat menakutkan, bahkan tersirat makna yang menyeramkan. Namun, makna yang terkandung dalam potongan kalimat ini berbeda.

Kata “Pembunuh Pendidikan” bermaksud menjelaskan jika, pendidikan dapat terdunda atau terhambat, hal yang dapat menyebabkan hambatan pada konteks kali ini ialah ekonomi.

Ekonomi di sini dipandang sebagai penghambat untuk mendapatkan pendidikan. Benarkah demikian? Pernyataan tersebut terdengar dapat menimbulkan pro dan juga kontra. Sebab, tingkatan ekonomi setiap orang berbeda-beda.

Ekonomi menjadi faktor utama yang mendukung seseorang untuk mendapatkan pendidikan, karena pada zaman sekarang ini, untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, banyak sekali biaya yang harus dikeluarkan.

Namun, bagi keluarga dengan ekonomi yang berkecukupan, tentu tidak akan merasakan hambatan tersebut, karena dari segi ekonomi, mereka dapat membiayai pendidikan mereka. Sebaliknya, jika ada keluarga dengan ekonomi yang belum mencukupi, masalah pembiayaan justru menjadi permasalahan mereka.

Permasalahan terkait biaya, tentunya akan mengancam keluarga yang belum memiliki ketercukupan ekonomi. Besarnya biaya yang akan dibayarkan kepada institusi pendidikan, secara tidak langsung akan terasa sangat membebankan.

Ketika upaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja belum mencukupi, misalnya untuk makan, membeli pakaian, dan hal pokok lainnya tentunya pendidikan akan menjadi sektor yang memiliki kemungkinan untuk disisihkan. Kemungkinan ini sangat menyedihkan untuk anak-anak yang berasal dari kalangan tersebut.

Tidak sedikit anak-anak yang meninggalkan sekolahnya untuk bekerja dan mendapatkan uang agar bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Pada zaman sekarang ini, semua jenjang pendidikan memiliki biaya, baik itu iuran sekolah, ataupun iuran secara sukarela. Namun, masih terdapat sekolah yang tidak memerlukan biaya sama sekali.

Kemungkinan tersebut hanya berlaku untuk tiga jenjang pendidikan saja, seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan juga Sekolah Menengah Atas. Bahkan pada ketiga jenjang pendidikan tersebut, keringanan biaya biasanya masih dapat diberikan.

“Aku ingin melanjutkan pendidikan dengan menempuh dunia perkuliahan. Apakah biaya yang diperlukan sangat banyak?”

Baca Juga: Kasus ‘KIP-K’ Salah Sasaran

Berbeda dari tiga jenjang pendidikan tersebut, ketika seseorang sudah menyelesaikan pendidikan hingga SMA, adanya keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tentu akan selalu terlintas dibenak siswa.

Keinginan tersebut bukan hanya semata-mata karena ingin ikut-ikutan teman biar bergengsi di masa sekarang, tentu saja tidak.

Karena sebagian besar masyarakat sudah menyadari pentingnya pendidikan sarjana di masa sekarang, selain untuk memudahkan upaya kelak ketika ingin melanjutkan karir pekerjaan, mendapatkan pendidikan yang semakin luas dapat menjadi bekal untuk kehidupan di masa mendatang.

Mendapatkan pendidikan sarjana tidak semudah yang dikira, tingginya biaya untuk membayar uang kuliah tunggal menjadi permasalahan, tidak hanya UKT saja, bahkan biaya sehari-hari untuk menunjang perkuliahan saja dapat dipertimbangkan.

Beberapa permasalahan tersebut, menjadi hambatan bagi keluarga yang kurang mampu dalam segi ekonomi untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka ke jenjang perkuliahan.

Seiring berjalanannya waktu, berbagai inovasi dilakukan untuk mempermudah akses pendidikan. Salah satu inovasi tersebut ialah dengan memberlakukan kebijakan baru. Siapa sangka, kekhawatiran akan biaya perkuliahan, juga menjadi persoalan yang dipertimbangkan.

Sehingga terdapat kebijakan berupa, Program Bantuan Biaya Pendidikan untuk jenjang kuliah bagi calon mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Program ini diharapkan dapat memperluas akses perguruan tinggi bagi mahasiswa yang berprestasi namun kurang mampu dari segi ekonomi.

Program KIP-K (Kartu Indonesia Pintar-Kuliah)

Program bantuan biaya pendidikan pada jenjang perkuliahan ini dikenal dengan KIP-K. melalui program Kartu Indonesia Pintar Kuliah, memiliki tujuan besar untuk memperluas akses pendidikan pada jenjang perguruan tinggi, sehingga diusahakan pendidikan diberikan secara merata.

Program ini dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang mana berupa bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa yang berprestasi secara akademik, namun memiliki kendala ekonomi.

Bantuan biaya yang diberikan program ini ada dua, yakni pembebasan pembayaran uang kuliah tunggal secara penuh, dan juga mendapatkan tunjangan biaya hidup.

Dengan bantuan ini, tentunya permasalahan biaya selama perkuliahan sudah teratasi. Biaya yang diberikan juga beragam, tergantung wilayah masing-masing untuk penetapan hal terkait biaya yang diberikan.

Program ini juga sangat disetujui banyak pihak, sebab dapat memberikan kesetaraan akses pendidikan, terutama bagi keluarga kurang mampu.

Tidak hanya itu, mahasiswa yang menerima KIP-K diberikan tuntutan untuk mempertahan jumlah indeks presentasi kumulatif mereka yang baik, secara tidak langsung, hal ini memberikan motivasi belajar bagi para mahasiswa.

Baca Juga: Ciputra Education Bangun Gedung Baru dan Berikan Beasiswa Rp2,5 Miliar untuk Wujudkan Generasi Unggul

Dengan KIP-K, Mencapai Kesetaraan Akses Pendidikan

Bantuan biaya pendidikan melalui program KIP-K, memberikan banyak dampak yang positif, baik itu bagi penerima manfaat, maupun bagi negara.

KIP-K mewujudkan Impian anak-anak yang memiliki kendala ekonomi untuk berkuliah, dan membantu mencapai tujuan mereka untuk mendapatkan pendidikan yang tercukupi, Dengan semua biaya yang sudah ditanggung oleh pemerintah, akan sangat mempermudah mereka.

Sehingga mereka tidak perlu kesulitan untuk memikirkan pembayaran biaya kuliah, dan dapat berfokus kepada pembelajaran perkuliahan mereka.

Bagi negara sendiri, dengan membentuk program ini, secara langsung pemerintah sudah mencapai tujuan dari negara, yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan memberikan bantuan dalam dunia pendidikan, pemerintah secara tidak langsung telah membentuk generasi muda yang cerdas, sehingga kelak dapat membawa negara pada masa keemasan.

Terbentuknya program ini, merupakan salah satu bentuk pemerintah memenuhi hak masyarakat terkait pendidikan. Sebab, masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, dan pemerintah wajib membiayainya.

Dari kedua manfaat ini, dapat dipahami jika dengan dibentuknya program ini memberikan banyak manfaat. Sehingga sebaiknya, program ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk bersama-sama mencapai tujuan pendidikan, dan membentuk generasi yang dapat menjadi pondasi negara. Melalui program pendidikan ini, ketimpangan akses pendidikan sebagian sudah dapat teratasi.

“Memberikan Akses yang luas, untuk menghasilkan Generasi Emas”

Penulis: Fadlan Aydin Halim
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Airlangga

 

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses