Pada tahun 2015, negara-negara yang berafiliasi dengan PBB bertujuan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs 7, yaitu memastikan akses universal terhadap energi bersih, modern, dan andal.
Faktanya bahwa ada permintaan energi yang signifikan di banyak negara, ada sejumlah besar orang terutama di negara-negara berkembang dan kota-kota kecil yang tidak terhubung ke jaringan energi utama.
Solusi untuk mencapai SDGs 7 adalah penggunaan data crowdsourcing. Teknologi telah menciptakan peluang baru untuk pengelolaan energi yang lebih efisien dan komprehensif dengan membantu masyarakat dan menyebarkan data energi.
Crowdsourcing data adalah penggunaan platform digital atau aplikasi berbasis cloud untuk mengumpulkan informasi dari sejumlah besar individu atau kelompok.
Di bidang energi, data crowdsourcing memungkinkan masyarakat berkontribusi dengan memberikan informasi tentang pola konsumsi energi, lokasi sumber energi terbarukan (seperti tenaga surya dan angin), dan data tentang infrastruktur energi yang ada.
Data ini akan digunakan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya energi dan memfasilitasi distribusi energi bersih dan terjangkau.
Baca Juga:Â Platform Analitik Emisi Karbon: Inovasi Green Data Science untuk Masa Depan Berkelanjutan
Peran Crowdsourcing Data dalam Energi Terbarukan
Salah satu bidang utama di mana data crowdsourcing berperan adalah dalam pemetaan sumber daya energi terbarukan. Sumber energi terbarukan seperti energi matahari dan angin mempunyai potensi besar untuk menyediakan energi bersih dan terjangkau.
Namun, potensi ini sangat bergantung pada kondisi lokal dan variansi alam, sehingga membuat perencanaan dan implementasi produksi energi terbarukan menjadi sulit.
Data crowdsourcing dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang kondisi cuaca, radiasi matahari, atau kekuatan angin di berbagai lokasi di mana informasi tersebut mungkin sulit atau tidak dapat diakses jika menggunakan teknik pemetaan tradisional.
Misalnya, aplikasi berbasis crowdsourcing seperti SolarCity dan Gridwatch memungkinkan pengguna mengunggah data tentang keberadaan dan kinerja produksi energi panel surya pada lokasi mereka.
Data yang dikumpulkan dianalisis untuk mengetahui potensi energi surya wilayah tersebut dan membantu dunia usaha dan pemerintah merencanakan instalasi energi surya yang lebih efisien.
Mengurangi Pemborosan Energi dengan Crowdsourcing Data
Data crowdsourcing juga dapat digunakan untuk mengumpulkan dan mengurangi pemborosan energi. Melalui smart meter yang terhubung dengan aplikasi digital, konsumen dapat mengkorelasikan konsumsi energinya secara langsung.
Aplikasi ini memberikan wawasan tentang perilaku konsumsi energi harian dan menawarkan saran untuk menghemat energi. Dengan berbagi data konsumsi energi melalui platform crowdsourcing, pengguna dapat berbagi tips hemat energi yang efektif dan mengidentifikasi pola penggunaan energi yang tidak efisien.
Baca Juga:Â Prediksi dan Pengurangan Emisi dengan Analisis Data
Contoh sukses dari hal ini adalah platform seperti EnerNOC yang mengumpulkan data konsumsi energi dari berbagai konsumen dan menggunakan analitik untuk memberikan rekomendasi penghematan yang dipersonalisasi.
Analisis data berbasis crowdsourcing memungkinkan konsumen mengurangi biaya energi sekaligus berkontribusi dalam mencapai tujuan SDGs 7.
Peningkatan Akses Energi di Daerah Terpencil
Salah satu upaya terbesar untuk mencapai SDGs 7 adalah memastikan akses terhadap energi bersih yang terjangkau di kawasan yang dilindungi atau sulit dijangkau. Banyak daerah pedesaan dan terpencil yang kekurangan infrastruktur energi dan sering bergantung pada bahan bakar fosil yang mahal dan menimbulkan polusi.
Data crowdsourcing dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang alokasi terbaik untuk instalasi energi terbarukan dari masyarakat lokal yang memiliki pengetahuan langsung tentang kondisi lingkungan dan kebutuhan energi.
Contoh lainnya adalah proyek Open Street Map (OSM). Hal ini memungkinkan masyarakat untuk memetakan lokasi pembangkit energi terbarukan dan infrastruktur energi di wilayah yang tidak dapat diakses.
Data dari OSM dan aplikasi berbasis crowdsourcing lainnya dapat membantu organisasi non pemerintahan, perusahaan energi, dan pemerintah merencanakan pasokan listrik dengan lebih baik dan efisien di wilayah yang tidak terhubung dengan jaringan listrik utama.
Baca Juga:Â Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Energi Terbarukan di Industri Manufaktur melalui Analisis Data
Keuntungan Teknologi Digital dalam Crowdsourcing Data Energi
Teknologi digital memainkan peran penting dalam memfasilitasi pengumpulan dan analisis data energi yang dikumpulkan melalui crowdsourcing.
Cloud memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data secara efisien dari berbagai sumber, dan perangkat IoT serta pengukur cerdas memberi pengguna akses langsung ke konsumsi energi mereka. Selain itu, teknologi blockchain dapat digunakan untuk menjamin keamanan dan transparansi dalam distribusi data energi.
Crowdsourcing data memanfaatkan kekuatan kolaborasi global dan mengumpulkan data dari seluruh dunia untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data di sektor energi.
Hal ini menciptakan peluang kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan solusi energi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Blanco, E. M., Ortiz, A. S., Pérez, F. A., & MartÃnez, P. A. (2019). Crowdsourcing for renewable energy planning: A review of approaches and applications. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 101, 275-285.Â
Harish, D. D., Singh, S. P., & Ghosh, A. (2018). The role of big data and crowdsourcing in sustainable energy: A review. Energy Reports, 4, 497-504.
Chen, Y., Jacob, M. Z., Behrens, L. G., & Sun, J. (2018). Energy consumption reduction through crowdsourced data in smart cities. Smart Cities, 1(1), 15-27.
Sagl, G., Resch, B., Summa, A., Mayer, C., Sun, S., & Lee, M. M. (2014, November). Crowdsourcing energy data for participatory renewable energy planning and modeling. In Proc. 11th Int. Symp. Location-Based Services (pp. 247-260)
Zhao, L., Liu, J., & Zhang, X. (2021). Blockchain and crowdsourcing in energy systems: A case study of decentralized energy markets. Energy Research & Social Science, 70, 101688.
Fisher, S. I., Pollock, R. T., & Burns, G. S. (2017). Crowdsourced energy data and smart grid technology: Enhancing efficiency and access. Journal of Smart Grid and Energy, 6(3), 233-242.
Penulis: Salwa Dewi Aqiilah
Mahasiswa Jurusan Teknologi Sains Data, Universitas Airlangga
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News