Mengenal Ban Mobil: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Proses Pembuatannya

Mobil
Gambar dibuat dengan teknologi AI.

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ban merupakan satu-satunya komponen mobil yang berhubungan langsung dengan permukaan jalan. Ban berbeda dengan roda, roda adalah komponen yang terdiri dari pelek, ban dan komponen pendukung lain. Oleh karena itu ban tidak dapat berdiri sendiri tapi harus dipasang pada pelek.

Ban mempunyai konstruksi yang kompleks, tidak seperti yang kita lihat pada bagian luarnya. Adapun komponen ban diantaranya adalah carcass atau casing, tread, sidewall, breaker, belt, bead.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui tentang ban
  2. Untuk mengetahui fungsi ban
  3. Untuk mengetahui jenis-jenis ban
  4. Untuk mengetahui bahan/material ban
  5. Untuk mengetahui cara pembuatan ban

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Ban Mobil

Ban didefinisikan sebagai lingkaran besi atau karet yang melingkupi bagian luar roda. Ban mempunyai berbagai macam tipe yang berbeda-beda berasal dari konstruksi dan material yang berbeda-beda pula. Ban Radial adalah tipe ban dengan carcass cord yang tegak lurus terhadap garis tengah tread (dalam arah radial) dan bagian tread dilengkapi dengan enforcing belt. Ban jenis ini memiliki drivability yang sempurna, stabil, tahan pakai,menghasilkan lebih sedikit panas, mempunyai rolling resistance yang lebih kecil,dan mampu menghemat bahan bakar. Kebalikannya dari itu, ban yang digunakan pada masa lalu, mempunyai carcass cord yang tersusun pada sudut (bias) dengan memperhatikan garis tengah dari tread. Inilah yang sekarang disebut ban bias.

Bacaan Lainnya

Fungsi Ban Mobil

1. Menahan Beban

Menahan beban semua yang ada pada kendaraan seperti Mobil itu sendiri, barang bawaan dan juga penumpangnya. Jika sudah masuk tahapan ini maka tekanan angin pada ban memiliki peranan yang sangat penting. Namun sangat disarankan untuk membawa beban yang telah direkomendasikan, jangan terlalu berat. Jika berat yang dibawa berlebihan ditambah udara di dalam ban tidak pas membuat keseimbangannya menjadi tidak stabil. Selain itu resiko terberatnya adalah ban meletus atau bocor.

2. Meredam Guncangan

Meredam guncangan saat melintasi jalanan yang bergelombang atau berlubang shockbreaker yang memiliki peranan penting. Akan tetapi sebenarnya ban Mobil yang pertama melakukan tugas tersebut karena

berbenturan langsung dengan jalanan. Jadi kondisi ban Mobil harus tetap prima, jangan sampai kondisinya sudah terdapat kerusakan atau ban gundul.

3. Meneruskan tenaga mesin dan pengereman

Tenaga mesin yang dihasilkan kemudian membuat ban berputar, karena berhadapan langsung dengan jalan menjadikan Mobil dapat berjalan. Selain itu, tenaga pengereman juga disalurkan oleh ban Mobil sehingga dapat melambat ataupun berhenti. Bayangkan jika ban Mobil dalam keadaan gundul, maka saat berada di jalanan yang licin akan terjadi selip. Selain itu saat melakukan pengereman Mobil tetap berjalan meskipun roda telah berhenti. Melihat hal tersebut tentunya sangat berbahaya dan membuat panik pengendara lain di sekitar. Jadi ketika diketahui kondisi ban sudah menipis segera dilakukan pergantian.

4. Memaksimalkan Fungsi kemudi

Pada saat kemudi diputar diharapkan Mobil dapat berbelok seperti arah kemudi. Hal ini dapat terjadi berkat perantara dari ban Mobil. Dengan menggunakan ban yang bagus dan berkualitas menjadikan handling lebih baik dan akselerasi meningkat. Selain itu keuntungan lainnya adalah hemat bahan bakar dan tidak mudah tergelincir.

Baca Juga: Pengembangan Mobil Hemat Energi

Jenis-Jenis Ban Mobil

1. All Terrain/ AT

Ban ini sering disebut dengan AT yang merupakan singkatan dari All Terrain. Ini merupakan ban mampu bekerja dengan baik di jalanan on road maupun off road. Contohnya adalah mobil Jeep atau mobil dengan spesifikasi 4WD lainnya. Umumnya digunakan pada mobil-mobil SUV.

2. Mud Terrain / MT (Off-Road)

Ban MT atau Mud Terrain ini memiliki alur dan ulir yang memang dirancang untuk medan ekstrem. Misalnya, lumpur, bebatuan, dan jalan yang berair. Untuk melewati sungai dangkal dengan arus ringan, bisa menggunakan jenis ban ini.

3. Highway Terrain / HT

Kemudian ada jenis ban Highway Terrain atau HT. Jenis ban ini diprioritaskan untuk digunakan pada medan jalan on road, misalnya aspal halus. Jenis ban ini biasa digunakan pada mobil-mobil city car, hatchback, MPV atau sedan. Mobil-mobil ini memang biasanya digunakan pada jalanan perkotaan. Akan tetapi, ban ini juga digunakan pada beberapa mobil balap.

4. Comfort

Ban ini hampir sama dengan tipe Highway Terrain, yaitu ditujukan untuk penggunaan mobil yang sering melewati jalanan beraspal. Daya cengkram ban ini lebih kuat karena dibuat dari karet tebal dengan celah alur yang rapat. Selain itu, jenis ban ini juga lebih tahan panas.

Alur dan ulir ban tipe Comfort akan mempercepat aliran udara melewati ban ketika berada di permukaan jalan. Jadi, daya tahannya pun lebih kuat sehingga usia pakainya lebih lama.

5. Performance

Ban mobil Performance memiliki kendali mobil yang lebih stabil. Oleh sebab itu, jenis ban ini banyak digunakan pada mobil balap, lebih banyak daripada jenis Highway Terrain. Alur ban Performance ini memiliki alur yang lebih sedikit. Jadi, memang digunakan untuk mobil balap dengan trek aspal kering. Hanya saja, ban ini tidak cocok digunakan saat hujan karena sedikitnya alur ban ini membuat ban menjadi licin.

6. Eco

Ban ini diutamakan untuk digunakan agar penggunaan bahan bakar lebih efisien. Perlu kamu ketahui, menggunakan ban yang salah juga bisa membuat bahan bakar menjadi boros.

7. Spare tire

Spare tire atau ban cadangan. Ban serem ini memiliki dua jenis, yaitu temporary space saver dan full size. Temporary space saver adalah ban khusus dengan velg yang berbeda. Ban ini hanya diperbolehkan melaju dengan kecepatan sedang, yaitu maksimal 50 km/jam. Sedangkan jenis kedua adalah ban dengan velg yang sama dengan bawaan mobil.

Baca Juga: Aplikasi TIOP dan Bus Samosir: Inovasi Transportasi untuk Pengembangan Zona Ekonomi Eksklusif di Samosir

Jenis Ban Berdasarkan Ulir

1. Run Flat Tire

RFT atau Run Flat Tire ini membuat mobil berjalan lebih aman dan stabil. Meskipun ban kempis atau tekanan angin 0 juga masih bisa berjalan. Artinya, ban RFT ini bisa berjalan dengan atau tanpa angin. Bahkan, ban RFT bisa berjalan sampai dengan 80 km/jam meskipun tanpa angin. Ini yang membuat ban RFT unggul.

2. Radial

Tipe ban radial ini umumnya diproduksi dengan lapisan serat menyilang pada bagian lingkar ban. Fungsi serat ini adalah untuk menekan panas agar panas tetap di bagian kanan atau kiri ban saja. Ban radial ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau truk ringan. Ban ini tidak akan bisa digunakan pada tronton karena tidak akan bisa menahan beban tronton.

3. Tubeless

Digunakan pada mobil, ban ini juga digunakan pada motor. Seperti namanya, ban tubeless tidak menggunakan ban dalam. Ban ini juga banyak digunakan pada mobil-mobil saat ini. Desain tanpa ban dalam ini bukan tanpa fungsi, melainkan sebagai penahan udara. Jadi, ban tubeless bisa mencegah dari kebocoran udara dan tidak akan langsung kempis ketika tertusuk atau tertancap benda tajam.

4. Bias

Ban ini menggunakan beberapa lembar cord. Lembaran cord ini digunakan sebagai rangka ban yang akan menyalurkan panas pada bagian tengah ban. Sehingga ban tertekan ke sisi depan.

Bahan Baku Yang Digunakan Dalam Pembuatan Ban

1. Polimer

– Karet Alam (Natural Rubber)

Jenis Karet alam yang digunakan adalah (Standard Indonesian Rubber) SIR 20 untuk pembuatan ban dan (Ribbed Smoked Sheet) RSS yang digunakan untuk pembuatan colour marking pada tread yang seluruhnya diperoleh dari dalam negeri.

– Karet Sintetik (Synthetic Rubber)

Karet sintetik yang digunakan hampir seluruhnya diimpor dari luar negeri, antara lain berasal dari Korea Selatan, Cina, dan Rusia. Adapun jenis karet sintetik yang digunakan adalah (Styrene Butadine Rubber) SBR 1502, SBR 1500 (KOSYN 1500), SBR 1712 (KOSYN 1712), Poly Butaddiene Rubber, Chloro Butyl Rubber, BR 9000 (Cis Butadiene Rubber) dan karet reklim yang merupakan hasil daur ulang dari karet yang tervulkanisasi.

2. Bahan Pengisi (Filler)

Bahan pengisi seluruhnya diimpor dari Korea Selatan dan Australia. Bahan pengisi ada yang bersifat aktif dan non aktif. Filler aktif terdiri dari carbon black yang berfungsi sebagai reinforcing agent dan silika yang mempengaruhi sifat fisik dari compound yang dihasilkan. Berdasarkan strukturnya, jenis carbon black yang banyak digunakan terdiri atas N220 (untuk ban bias), N330, N339 (untuk ban radial), N350, N550 dan N660 (untuk carcass). Sedangkan filler non aktif hanya berfungsi sebagai bahan pengisi untuk memperbesar volume dan yang biasa digunakan adalah kaolin dan kalsium karbonat.

3. Bahan Pelunak (Softener)

Bahan  pelunak  yang  digunakan  terdiri  dari castor  oil,  parafinic oil dan napthanic oil.

4. Accelerator

Accelerator berfungsi untuk mempercepat reaksi pemasakan (vulkanisasi) bahan-bahan penyusun ban. Accelerator ada yang bersifat primer (DBBS, FBS, dan CBS) dan sekunder (MPTS, DPG, TMTT).

5. Activator

Activator merupakan bahan untuk mengaktifkan kerja accelerator. Bahan yang digunakan adalah stearic acid dan zinc oxide.

6. Vulcanisator

Vulcanisator digunakan bersama-sama dengan accelerator agar proses pematangan karet lebih cepat. Bahan yang digunakan sebagai vulcanizing agent terdiri atas sulfur. Sulfur yang digunakan terdiri atas sulfur 10% OT (Oil Traded), 20% OT,dan 4 %OT.

7. Anti Degradan

Anti Degradan berfungsi sebagai bahan pengawet agar kerusakan material selama proses dan penyimpanan dapat berkurang. Bahan tersebut dapat berupa antioksidan dan anti ozonan. Bahan yang sering digunakan adalah TMQ, IPPD, dan protector wax.

8. Processing Aid

Processing Aid merupakan bahan yang digunakan untuk mempermudah proses. Processing aid dapat berupa homogenizer (struktol 40 MS), releasing  agent untuk  mengurangi  kelengketan  (anti adhesive) compound misalnya rhenodiv dan promol, penurun viskositas (aktiplast M), thacknifier (zinc stearat, fenol, dan formalin) untuk merekatkan compound dengan steel.

9. Benang Nylon

Benang Nylon merupakan bahan yang digunakan dalam proses 4 roll calendaring untuk membuat material ply cord, chaffer, cap ply, breaker, flipper, dan cap strip.

10. Kawat Baja

Kawat Baja Merupakan komponen yang digunakan untuk membuat steel belt pada proses 4 roll calendaring dan proses bead making.

11. Resin

Resin digunakan untuk memperkuat compound, memperkuat gaya adhesi antara benang dengan compound pada coated cord.

Baca Juga: Event Diesel Battle: Mini Diesel War Palembang

Cara Pembuatan Ban

1. Proses Pencampuran (Mixing)

– Dusting

Lembaran karet ( sheet compound ) kemudian dicelupkan kedalam semacam larutan seperti bedak (Dusting) supaya waktu penyimpanan permukaan karet tidak lengket satu sama lain.

– Pendinginan (Cooling)

Lembaran karet (sheet compound) yang sudah kering ditumpuk pada palet oleh petugas Booking dan disimpan sampai tiba saatnya dipakai oleh seksi lain untuk proses selanjutnya.

2. Proses Beading

– Pelapisan Kawat Bead

Kawat bead dikirim ke “Bead extruder” untuk dilapisi dengan komponen karet.

– Pembentukan Bead

Kawat Bead yang sudah dilapisi karet dibentuk pada alat yang namanya “Bead Builder ” menjadi lingkaran gelang dengan alat yang namanya former yang telah ditentukan atau berbentuk bead ring.

3. Proses manufacturing (textile cord)

Proses pelapisan textile cord dengan sheet compound dan setelah pelapisan selesai lalu dipotong sesuai spesifikasi yang dibutuhkan hasilnya menjadi ply cord.

4. Proses Extruding

– Pemanasan (Warming Up)

Komponen karet sebelum dipakai dipanaskan pada ” warming Up Roll” untuk mempermudah pekerjaan, kemudian dikirim melalui conveyor ke bagian pembentukan di mesin Extruder.

– Pembentukan (extruding)

Dengan menggunakan mesin ” Tread Extrudersheet compound dibentuk menjadi Tread yang nantinya menjadi Top Tread atau telapak ban. Tread yang masih hangat dan panjang dilewatkan ke dalam bak air yang bernama “Cooling Bath “supaya tidak mengalami perubahan bentuk pada waktu proses pendinginan.

– Pemotongan (Cutting)

Bentuk tread yang masih panjang dipotong-potong pada alat potong ” Tread Skiver ” panjang potongannya disesuaikan dengan ukuran lingkar ban.

5. Proses Building

  • First Building yaitu proses pembentukan bead ring, side tread dan ply cord sehingga menjadi green case.
  • Second Building yaitu proses pembentukan top tread, steel belt, dan green case sehingga menjadi green tire yaitu produk setengah jadi.

6. Proses Curing

Green tire dimasak pada mesin ” Bag O Matic Press ” yaitu diberi panas dan tekanan selama jangka waktu tertentu. Didalamnya terjadi reaksi kimia yang menambah kekuatan ban di bagian luar membentuk rupa ban serta mencetak motif ban.

7. Proses finishing

– Pemeriksaan (Inspection)

Tindakan selanjutnya yaitu tiap-tiap ban diperiksa secara manual, kemudian secara komputer di mesin Uniformity. Selain itu dilakukan pemeriksaan Balancing, dari hasil pemeriksaan ini semua ban dapat diketahui ada atau tidaknya kelainan. Ban yang kurang bagus akan diperbaiki sedangkan ban yang tidak dapat diperbaiki dilakukan pemusnahan.

– Booking

Petugas Booking melakukan pendataan ban yang kondisinya baik, lalu mengirimkan ke gudang penyimpan (Tire Warehouse).

Baca Juga: Aliran Budaya Modifikasi Swap Engine pada Mobil

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Ban adalah peran yang menutupi velg. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor dan mobil, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti baja Sebuah ban (dalam Bahasa Inggris Amerika dan Kanada Inggris) atau ban (di British bahasa Inggris, Selandia Baru Inggris, Australia Inggris dan lain-lain) adalah meliputi berbentuk cincin yang cocok di sekitar pinggiran roda untuk melindunginya dan memungkinkan performa kendaraan lebih baik dengan menyediakan fleksibel bantalan yang menyerap shock sambil menjaga gulir dalam kontak dengan tanah. Kata itu sendiri mungkin berasal dari kata “dasi,” yang merujuk ke Name of cincin baja Luar Roda gerobak kayu yang mengikat kayu segmen bersama-sama (modem.jpg Etimologi Bawah). Kata itu sendiri mungkin berasal dari kata “dasi,” yang merujuk ke bagian cincin baja luar roda gerobak kayu yang mengikat segmen kayu bersama-sama.

Penulis: Reyhan Martin Firnanda
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Daftar Pustaka

https://otoklix.com/blog/jenis-ban-mobil/ https://mobilmo.com/pengemudian-mobil/mengetahui-fungsi-ban- mobil-yang-sebenarnya-aid2563 https://fadhilglory.wordpress.com/2017/05/04/536/ https://sitecontohmakalah.blogspot.com/2016/12/makalah-roda- dan-ban.html

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses