Mengintip Kedai Kopi di Kota Denpasar Lewat BMC dan SWOT Analysis

Kopi
Photo by Matteo Steger from unpslash.com.

Siapa sih yang nggak suka ngopi di tempat yang nyaman? Kedai kopi di Kota Denpasar ini memang juaranya bikin betah. Tapi pernah nggak sih kita kepo gimana cara mereka menjalankan bisnisnya? Yuk, kita bongkar rahasianya pakai Business Model Canvas (BMC) dan SWOT Analysis.

Pertama-tama, kita lihat dulu siapa saja pelanggan utama mereka. Kedai kopi ini punya segmen pelanggan yang beragam, mulai dari pelajar, pekerja muda, sampai pecinta kopi sejati. Mereka menawarkan kopi berkualitas tinggi, suasana yang cozy dan instagramable, serta harga yang bersahabat.

Nggak cuma itu, kedai kopi ini juga memiliki akun di media sosial seperti Instagram untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Hubungan dengan pelanggan dibangun dengan sangat baik lewat pelayanan yang ramah, program loyalitas, dan promosi-promosi yang menarik.

Bacaan Lainnya
DONASI

Sumber pendapatan utama mereka tentu saja dari penjualan kopi dan makanan, tapi mereka juga dapat tambahan dari acara-acara khusus yang seringkali diadakan di kafe.

Untuk menjalankan semua itu, kedai kopi ini punya beberapa sumber daya kunci. Mereka mengandalkan biji kopi berkualitas dari petani lokal, barista-barista andal, dan desain interior yang menarik. Kegiatan utama mereka termasuk membuat dan menjual kopi, promosi lewat media sosial, serta mengembangkan menu baru terus-menerus.

Mereka juga punya mitra utama seperti supplier biji kopi lokal dan desainer interior untuk memastikan operasional berjalan lancar. Tentu saja, semua ini nggak lepas dari biaya operasional kafe, gaji karyawan, dan pembelian bahan baku yang jadi fokus utama pengeluaran mereka.

Melihat kekuatan dan kelemahan, kedai kopi ini punya banyak kelebihan. Basis pelanggan yang beragam, konsep unik dengan tiga area tematik, pelayanan yang ramah, dan kopi berkualitas tinggi adalah beberapa kekuatan mereka.

Tapi, mereka juga punya beberapa kelemahan, seperti aktivitas media sosial yang kurang aktif, masih adanya barista yang kurang terampil, dan terkadang ada masalah dengan suplai bahan baku. Meski begitu, peluang untuk berkembang masih sangat besar.

Baca Juga: Peran Six Sigma dalam Meningkatkan Kualitas Produk

Mereka bisa mengembangkan menu kopi baru, meningkatkan pelatihan barista, dan menjadi lebih aktif di media sosial. Selain itu, mereka juga harus waspada terhadap ancaman seperti kehilangan pelanggan setia karena persaingan, ketidakstabilan pasokan, dan kenaikan biaya operasional.

Dalam hal strategi, kedai kopi ini bisa lebih fokus mengembangkan menu baru, meningkatkan pelatihan barista, dan berkolaborasi dengan desainer interior lokal untuk menciptakan suasana kafe yang makin unik dan menarik.

Sekarang mari kita bahas gimana kedai kopi ini mengevaluasi kinerja mereka menggunakan Balanced Scorecard (BSC), yang mencakup empat perspektif; keuangan, pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Di sisi keuangan, kedai kopi ini berusaha meraih pendapatan Rp250 juta per bulan dan meningkatkan efisiensi biaya operasional hingga 70% per bulan. Mereka juga menargetkan pendapatan dari produk baru sebesar Rp5 juta dalam sebulan setelah dirilis.

Kemudian untuk pelanggan, mereka menargetkan tingkat retensi lebih dari 80% per bulan, Net Promoter Score (NPS) sebesar 60%, dan tingkat kepuasan pelanggan 80%. Mereka juga mengincar nilai rata-rata pembelian pelanggan mencapai Rp150.000.

Baca Juga: Analisis Strategi Bisnis pada UMKM XYZ Menggunakan Metode SWOT dan Lean Canvas

Dari segi proses internal, kedai kopi ini berusaha memastikan waktu tunggu pelanggan tidak lebih dari 15 menit dan mengelola limbah anorganik maksimal 20% per tahun. Mereka juga berusaha untuk aktif di media sosial dengan memposting 10 konten setiap bulan.

Untuk pembelajaran dan pertumbuhan, mereka mengadakan pelatihan dan coaching minimal dua kali dalam sebulan dengan partisipasi karyawan minimal 90% di setiap kegiatan. Mereka memberikan minimal empat penghargaan kepada karyawan setiap bulan atas pencapaian mereka.

Secara keseluruhan, kinerja keuangan kedai kopi ini menunjukkan tren positif dengan pendapatan stabil dan efisiensi biaya yang meningkat. Tingkat retensi pelanggan yang tinggi dan nilai rata-rata pembelian yang sesuai target menunjukkan kepuasan dan loyalitas pelanggan yang kuat.

Efisiensi operasional juga terlihat dari waktu tunggu yang singkat dan pengelolaan limbah yang baik. Aktivitas media sosial yang aktif membantu meningkatkan brand awareness dan engagement dengan pelanggan.

Di sisi pembelajaran dan pertumbuhan, program pelatihan yang rutin dan partisipasi karyawan yang tinggi menunjukkan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan keterampilan dan profesionalisme karyawan. Penghargaan bulanan juga memotivasi karyawan untuk mencapai performa terbaik.

Baca Juga: Metode SOSTAC Digital Marketing

Dengan analisis Business Model Canvas dan SWOT, kedai kopi ini bisa mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mereka hadapi. Evaluasi kinerja menggunakan Balanced Scorecard menunjukkan bahwa kedai kopi ini memiliki kinerja yang baik dalam berbagai aspek.

Kedepannya, mereka harus terus memperkuat kekuatan mereka, mengatasi kelemahan, memanfaatkan peluang, dan menghadapi ancaman dengan strategi yang tepat untuk terus berkembang dan bersaing dalam industri kopi yang kompetitif.

Ngopi, yuk, di kedai kopi ini! Siapa tahu kita bisa merasakan langsung strategi hebat yang mereka terapkan.

Penulis:
1. Abdullah Azzam Nur Izzuddin
Mahasiswa Departemen Manajemen, IPB University
2. Aresth Cariv Kila Tangdilallo
Mahasiswa Departemen Manajemen, IPB University
3. Cinta Athillah Adha
Mahasiswa Departemen Manajemen, IPB University
4. Dinara Tanjung
Mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi, Universitas Andalas
5. I Kadek Wira Sasmita
Mahasiswa Departemen Manajemen, IPB University

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI