Sunan Ampel, merupakan salah satu wali dari Walisongo, Sunan Ampel menjadi salah satu figur penting yang berpengaruh dalam penyebaran Islam di Indonesia. Nama aslinya adalah Raden Muhammad Ali Rahmatullah, namun beliau juga dikenal dengan Raden Makdum Ibrahim.
Beliau adalah putra dari Sayyid Ahmad Rahmatullah, seorang ulama dari Champa yang kini dikenal sebagai wilayah Vietnam, dan beliau merupakan cucu dari Sultan Champa.
Di daerah Champa ini lah Sunan Ampel lahir yang berkisar pada tahun 1401 Masehi dan beliau pun menutup usia pada tahun 1481 Masehi, tepatnya di daerah Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan figur yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam atau yang sering kita sebut dengan sebutan’’Walisongo’’Â
Sunan Ampel juga meninggalkan beberapa warisan, baik peninggalan berupa, fisik(bangunan), peninggalan spiritual, peninggalan budaya dan peninggalan Sejarah. Diantaranya bentuk peninggalan yang diwariskan oleh Sunan Ampel adalah:
Baca Juga:Â Wisata Religi Kampung Ampel, Destinasi Ziarah yang Tak Pernah SepiÂ
Bentuk Peninggalan Fisik, di antaranya:
- Masjid Ampel, merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia.
- Pintu gerbang Masjid Ampel, gapura yang menjadi simbol kekuatan spiritual.
Bentuk Peninggalan Spiritual antara lain:
- Ajaran agama Islam yang dinilai sebagai ajaran yang damai dan toleran.
- Konsep “Toleransi Beragama” yang menjadi salah satu ciri khas Wali Songo.
- Perkembangan tentang pemahaman tasawuf.
- Peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Meresap Makna Ketasawufan dalam Moh Limo, Filosofi Hidup Peninggalan Sunan Ampel
Bentuk Peninggalan Budaya dari Sunan Ampel sendiri antara lain:
- Tradisi Grebeg Maulud, atau yakni tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
- Musik dan tarian tradisional, seperti Gendang.
- Kerajinan tangan, seperti batik dan ukiran kayu.
Bentuk Peninggalan Sejarah, berupa:
- Peran Sunan Ampel dalam perjuangan beliau melawan Portugis.
- Pembangunan Kerajaan Demak.
- Peranan beliau dalam penyebaran agama Islam di Jawa Timur.
Penulis: Valda Tabina Azarine
Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News