Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Ekonomi Melalui Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan LKPD dan Media Interaktif Berbasis Teknologi pada Materi Jurnal Umum dan Buku Besar Siswa Kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Jatibarang Tahun Pelajaran 2022/2023

PBL
Ilustrasi Metode Pembelajaran (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Pendahuluan

Belajar adalah kegiatan peserta didik, baik dengan bimbingan guru atau dengan usaha sendiri. Guru atau pendidik berusaha membantu agar peserta didik belajar lebih terarah, cepat, lancar dan berhasil baik.

Menurut Susilana, Rudi (2007:1) menyebutkan bahwa pembelajaran  merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dam nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.

Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu peserta didik sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator, yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process).

Bacaan Lainnya

Peralihan PJJ ke PTM membuat motivasi belajar peserta didik menurun, perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada pembelajaran.

Oleh karena itu, peserta didik merasa bosan pada saat pembelajaran di kelas karena terbiasa bermain di rumah dengan temannya pada saat PJJ.

Perubahan yang terjadi seperti:

  1. Peserta didik malas mengerjakan soal yang diberikan guru,
  2. Peserta didik sering mengobrol pada saat pembelajaran,
  3. Peserta didik malu mengungkapkan pendapat,
  4. Peserta didik Ingin cepat pulang saat berada di sekolah, kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang di implimentasikan guru di dalam kelas

Dari uraian diatas Nampak bahwa motivasi peserta didik kurang karena pandangan peserta didik terhadap ekonomi akuntansi merupakan pelajaran yang sulit.

Dalam hal ini, guru memiliki peran yang sangat penting sebagai fasilitator yang dapat membuat motivasi belajar peserta didik meningkat.

Penggunaan model dan media pembelajaran dalam menyajikan materi pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar peserta didik.

Guru harus mampu menghilangkan anggapan awal peserta didik bahwa ekonomi akuntansi adalah pembelajaran yang sulit.

Praktik pembelajaran ini penting dibagikan karena banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan selain dapat memotivasi diri sendiri juga diharapkan dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang lain.

Penelitian Asmuni, dkk pada tahun 2023, menyimpulkan bahwa tingkat ke-efektifan model pembelajaran PBL   mencapai perbandingan 0,7346 berbanding 0,4918, yakni model PBL berbanding model AIR, yang  menunjukkan  bahwa model PBL lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan model pembelajaran AIR.

Vera & Wardani (2018) mengungkapkan bahwa model pembelajaran PBL adalah pendekatan tentang situasi nyata yang memerlukan pemecahan masalah yang terbuka dan inovatif untuk menginspirasi peserta didik dalam mencari jawaban atau pemecahan yang efektif.

Ismiyati (2017), yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah dan memanfaatkan media video untuk keaktifan belajar ekonomi akuntansi didapatkan hasil bahwa model PBL dan media video mampu memperbaiki tingkat keaktifan proses pembelajaran ekonomi yang dibuktikan dengan  nilai sebesar 70,7% pada siklus 1 meningkat    sampai 77,6% pada siklus 2.

Peserta didik  jadi lebih bersemangat karena proses belajar menjadi lebih menyenangkan, lebih  demokratis, serta peserta didik jadi lebih aktif dalam diskusi kelompok, yang berdampak pada pencapaian belajar mereka.

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah model Problem Based Learning dengan pembelajaran Canva dan Quizizz

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah dan pakar serta kunjungan rumah kepada orang tua peserta didik, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu:

  1. Orang tua jarang di rumah karena sibuk bekerja,
  2. Tidak ada motivasi yang diberikan orang tua kepada anaknya.
  3. Peserta didik merasa tidak ada gunanya untuk sekolah,
  4. Hilangnya percaya diri yang timbul dari dalam diri peserta didik.

Tantangan dari sisi peserta didik berdampak sekali pada proses pembelajaran di sekolah. Ada juga tantangan yang ada di sekolah seperti:

  1. Faktor pendidik dalam pemilihan media ajar,
  2. Kurangnya pemanfaatan TPACK di kelas,
  3. Model pembelajaran yang belum relevan dengan kebutuhan peserta didik,
  4. Ruang kelas yang tidak nyaman ketika digunakan peserta didik.

Tantangan itu yang menyebabkan seorang Pendidik harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media sesuai dengan gaya belajar.

Pembahasan

Tantangan yang ada di atas harus segera di selesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya yaitu:

1. Berkaintan dengan media ajar.

Pendidik Tantangan bisa menggunakan media konkrit yang ada di sekitar sekolah sehingga peserta didik bisa lebih mengenal media yang ada.

Jika media konkrit sudah ada, bisa juga di kolaborasikan berbasis TPACK sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang di sampaikan.

Kali menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK yaitu video di tampilkan melalui LCD peserta didik mengamati video tersebut.

2. Berkaitan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan inovatif dalam pembelajaran.

Pendidik juga diyakini sudah hapal dengan sintak dari model pembelajaran yang akan dipilihnya dari mulai tahap satu hingga akhir yang dituangkan dalam kegiatan pembuka, inti, dan penutup.

3. Berkaitan dengan penilaian.

Seorang pendidik juga dituntut untuk menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai kisi-kisi soal, indikator pencapaian setiap ranah, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian diakhir pembelajaran.

4. Berkaitan dengan kondisi ruangan.

Pendidik bisa mendesign ruangan dengan baik, mulai dari kebersihan, kerapian, dan keindahan sehingga peserta didik memiliki motivasi belajar yang baik serta pembelajaran yang nyaman.

Pelaksanaan praktik pembelajaran sesuai sintak PBL meliputi:

1. Pendahuluan:

Mengucapkan salam, berdoa, absensi kehadiran peserta didik, memberikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan tentang prosedur pembelajaran dengan metode problem based learning (PBL), LKPD dengan presentasi. Evaluasi menggunakan aplikasi quizizz yang berkaitan dengan materi jurnal umum dan buku besar.

2. Kegiatan inti:

a. Orientasi Peserta Didik Pada Masalah

Yaitu menampilkan permasalahan didunia nyata yang dapat dipecahkan menggunakan video materi jurnal umum dan buku besar.

b. Mengorganisasikan Peserta Didik Belajar

Yaitu peserta didik berkelompok dan berdiskusi untuk mencari penyelesaian permasalahan jurnal umum dan buku besar yang ada di dalam LKPD.

c. Membimbing Penyelidikan Individu Dan Kelompok

Semua anggota kelompok melakukan diskusi dengan mengumpulkan data atau referensi yang sesuai sehingga dapat menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan jurnal umum dan buku besar yang ada di LKPD

d. Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya

Beberapa kelompok dengan sukarela mempresentasikan solusi yang ditemukan kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang ada.

e. Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

Kelompok lain memberikan apresiasi dan penguatan tentang solusi yang ditemukan. Setelah itu peserta didik Bersama guru membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Penutup:

Melaksanakan evaluasi menggunakan aplikasi quizizz, membuat kesimpulan, melakukan refleksi, berdoa dan salam penutup.

Kegiatan terakhir pada PPL siklus 2 yaitu: Melakukan editing video pembelajaran dan mengunggahnya ke youtube atau google drive.

Adapun refleksi hasil dan dampak dari penerapan media berbasis TPACK yang di implimentasikan yaitu berbasis IT serta di padukan dengan model pembelajaran Problem Based Learning membuat:

  1. Peserta didik lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran dengan video materi yang ditampilkan. Sehingga materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan, mudah dipahami yang mengakibatkan prestasi belajar meningkat,
  2. Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan dan jawaban peserta didik ketika pendidik memberikan pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran.
  3. Peserta didik memahami materi pembelajaran terbukti dengan hasi evaluasi diatas KKM.
  4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik , meningkatkan motivasi dan semangat belajar mereka, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi aktif.

Faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan sangat ditentukan oleh kompetensi pendidik dalam pengelolaan pembelajaran, penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model, dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.

1. Penilaian Sikap

Pengamatan keaktifan 36 peserta didik kelas XII MIPA 1  pada pelaksanaan aksi ini menggunakan lembar observasi.

Indikator motivasi belajar yang harus dicapai peserta didik antara lain perhatian peserta didik pada saat pembelajaran.

Keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas, dan Kerjasama peserta didik Pada saat diskusi kelompok.

Pada siklus 2 PPL diperoleh data sebanyak 32 peserta didik memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran, 26 peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran kelas, terdapat 30 peserta didik aktif bekerja sama dalam diskusi kelompok.

2. Penilaian Sikap

Hasil belajar peserta didik kelas XII MIPA 1 diukur melalui penilaian kuis pada akhir setiap pembelajaran. Pada siklus 2, 88%  perserta didik mencapai ketuntasan.

3. Penilaian Keterampilan

Hasil penilaian keterampilan peserta didik kelas XII MIPA 1 diukur melalui penilaian pada saat mengerjakan LKPD dan presentasi kelompok. Dari hasil analisis didapatkan bahwa pada siklus 2,  peserta didik yang mendapatkan nilai A 9%, B 91%, C 0%, dan D 0%..

                                                                        

Penggunaan model Problem Based Learning berbahan LKPD dan media interaktif berbasis teknologi tergolong efektif diterapkan dalam mengatasi masalah rendahnya motivasi belajar peserta didik.

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat baik dapat dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran menyenangkan, peserta didik lebih termotivasi, aktif mengikuti pembelajaran dan media pembelajarannya juga menarik.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap metode, media dan sintak-sintak pada model pembelajaran yang telah direncanakan dalam proses pembelajaran. Persiapan yang baik sebelum pelaksanaan aksi sangat menentukan keberhasilan rencana.

Sarana dan prasarana sekolah yang memadai juga merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan dari aksi yang dilaksanakan. Keseriusan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran juga menjadi faktor penentu keberhasilan aksi.

Kesimpulan

Faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan sangat ditentukan oleh kompetensi pendidik dalam pengelolaan pembelajaran, penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model, dan Langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.

Pembelajaran yang diambil dari proses keseluruhan yang sudah dilaksanakan pendidik yaitu:

Pendidik harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, media, dan model pembelajaran agar pembelajaran menjadi menyenangkan, seru, menantang, mengasikkan, sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajar.

Penulis: Sri Rejeki Handhayani, SE
Mahasiswa Ekonomi, Universitas Swadaya Gunung Jati

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi:

Oktiani, Ifni. Kreatifitas guru dalam Memotivasi Belajar Peserta Didik, Jurnal Kependidikan, Vol. 5 No. 2, Purwokerto.2017

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI