Menjaga Kelestarian Kebudayaan Jawa di Kemlayan dan Pengenalan UMKM Bedoyo Street Food Melalui Mural

KKN UNS
Dokumentasi Kegiatan Mahasiswa (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Surakarta – Universitas Sebelas Maret Surakarta menerjunkan lebih dari 1.600 mahasiswa dari berbagai prodi untuk menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di seluruh penjuru kota.

Sebanyak 10 mahasiswa FKIP lintas prodi pada periode Juli-Agustus 2023 ini diterjunkan di Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Surakarta.

Kelurahan Kemlayan merupakan kelurahan yang terkenal dengan sentra kebudayaannya. Sentra kebudaan tersebut diwujudkan dengan adanya pelatihan karawitan untuk seluruh kalangan, baik anak-anak hingga orang tua.

Bacaan Lainnya
DONASI

Selain itu, terdapat banyak ilustrasi yang terpampang jelas pada deretan tembok di kelurahan kemlayan.

Kelurahan kemlayan memiliki daya tarik tersendiri, yakni terdapatnya street food diarea Jalan Bedoyo.

Kegiatan yang dilakukan setiap malam sabtu dan malam minggu tersebut memiliki daya tarik yang amat besar, tak hanya pada UMKM yang ditawarkan oleh masyarakat sekitar namun ilustrasi yang dipamerkan juga menjadi salah satu alasan untuk mengunjungi tempat tersebut.

Melihat berbagai ciri khas yang dimiliki kelurahan tersebut, mahasiswa KKN 70 FKIP UNS berupaya untuk melakukan pelestarian kebudayaan jawa dan umkmnya.

Bentuk pelestariannya melalui kegiatan mural di area Bedoyo Street Food. Ilustrasi berupa tulisan Bedoyo Street Food dan ilustrasi anak bermain gamelan menjadi tema yang dipilih, hal tersebut bertujuan untuk menampilkan sisi kebudayaan dalam lingkup UMKM.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa KKN, Rehan mengungkapkan alasan mural ditempatkan di dalam gang Bedoyo Street Food karena secara pribadi merasa kasian terhadap pedagang UMKM yang berada di paling ujung, mereka kurang terekspose umum.

Harapannya dengan mural yang berada di ujung Bedoyo Street Food sebagai penyeimbang agar suasana event tidak mati sampai ke ujung Bedoyo Street Food.

Mural diangkat atas dasar urgensi dimana para elit sekitar dengan kata lain pemerintah kurang support terhadap aktivitas warga, yang dimana aktivitas mencolok di Kemlayan ya Bedoyo Street food dan Karawitan anak, seharusnya tidak sekedar melaksanakan akan tetapi juga promosikan lebih luas tentang karawitan dan street food ini.

Ditambah isu Kemlayan didaftarkan menjadi kampung seni, saya rasa tidak etis jika mendaftarkan kampung sebagai kampung seni tapi peran warga yang melakukan kesenian justru kurang terekspose, sehingga saya merasa bingung seni apa yang dimaksutkan disini.

Jadi mural yang saya buat itu untuk memberi informasi ke publik bahwa didalam Kemlayan juga ada event-event menarik tidak hanya di gatsu saja.

 

Penulis: KKN 70 FKIP UNS
Mahasiswa FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI