Kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW yang begitu banyak fenomena dan keajaiban yang terjadi di dalamnya, merupakan hal yang perlu diketahui bagi setiap kalangan dari umatnya, dan sudah begitu banyak media yang dapat membantu untuk mempelajari kisah mulia ini salah satunya melalui media manuskrip.
Sebut saja Manuskrip adalah data peninggalan sejarah masa lalu yang dapat kita pelajari isinya. Manuskrip merupakan tulisan tangan peninggalan orang orang terdahulu yang ditulis di atas kertas,lontar, kulit kayu dan rotan.
Point of view dari tulisan ini adalah Manuskrip ini yang berjudul Syarful anām karya As-Syaikh Al-Imam Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Qasim Al-Maliki Al-Bukhari Al-Andalusi Al-Mursi Al-Lakhmi Al-Hariri, tersusun dari 47 halaman.
Adapun Aksara yang digunakan pada Manuskrip ini ialah Aksara Arab dan kondisi Manuskrip ini berdasarkan gambar kondisi manuskrip cukup baik dan tulisan yang terdapat pada manuskrip masih dapat terbaca jelas. Adapun manuskrip ini merupakah sebuah koleksi dari website perpustakaan nasional yang bisa dapat kita akses melalui link: https://khastara.perpusnas.go.id/landing/detail/
Transliterasi
Allahumma ṣalli wa sallim. Wa bārik `alaih.
Alḥamdulillāhil ladzī syarrafal anāma biṣāḥibi
Al-maqāmil a`lā. Wa kammalas su`ūda biakrami maulūdin
Ḥawa syarafan wa faḍlan. Wa syarrafa bihil-abā’a
Wal judūda wa mala’al wujūda bi jūdihi `adlan.
Ḥamalathu āminatu walam tajid liḥamlihi alaman wa lā ṡiqālan.
Transkripsi
Ya Allah, tambahkanlah rahmat, kesejahteraan, dan keberkahan kepada Nabi Muhammad.
Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan manusia dengan kedudukan tertinggi.
Dia menyempurnakan peruntungan ini dengan kelahiran bayi yang mulia,
yang mengandung kehormatan dan kebajikan.
Dia menghormati para ayah dan kakeknya dengan kehadirannya,
mengisi keberadaan dengan keadilan dan kemurahan hatinya. Dan ibunya, Amina, menggendongnya tanpa merasakan sakit atau beban.
Transliterasi
Wa wadla’athu shallallâhu ‘alaihi wa sallama makhtûnan mukahhalan fi khila’il-waqâri
Wal mahâbati yujlâ. wulida nabiyyunâ Muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallama. Bi wajhin
Mâ yurâ ahsanu minhu wa lâ ahla. Binûrin kasy-syamsi bal huwa adwa’u wa ajlâ.
Wa tsagri fâqa durrân wa lu’lu’an bal huwa a’la wa aghlâ. Wa thâfa bihi lailata
Al-isra’i wa tamalla. Wa ja’ala dînahu ‘alad- dawâmi musta’liyan lâ musta’lan.
Wa dzikruhu ‘ala mamaril- ayyâmi yukarraru wa yutla. Asyraqat limaulidihi
Al-khanâdisu syarqan wa gharban wa wa’ran wa sahlan. Wakharrat limaulidihi
Al-ashnâmu min a’lal-majâlisi hudlu’an wa dzullan. Wartajja îwânu kisrâ
Wa huwa jâlisun fa’adimal-qaumu nuthqan
Transkripsi
Dan dia melahirkannya, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian,
disunat dan dilapisi celak, mengenakan jubah martabat dan kekaguman,
dan wajahnya pun terungkap.
Nabi kita Muhammad dilahirkan dengan wajah paling cantik dan manis,
dengan cahaya seperti matahari, tapi lebih terang dan jelas.
Mulutnya lebih tinggi dari mutiara dan permata, bahkan lebih tinggi dan berharga.
Dia dibawa dalam Perjalanan Malam dan diberikan penglihatan.
Agamanya selalu unggul, bukan rendah.
Disebut namanya diulang-ulang dan dibacakan sepanjang hari.
Langit bersinar untuk kelahirannya, timur dan barat, kasar dan polos.
Berhala-berhala jatuh dari tempat pemujaan tertinggi, sebagai tanda ketundukan dan kehinaan.
Istana Kisra berguncang ketika dia duduk, sehingga orang-orang tidak dapat berbicara.
Baca Juga: Manuskrip Dalā’ilul Khairat dari Pidie, Jejak Literasi Islam di Serambi Mekkah
Transliterasi
Wa `aqlan. Wa hadimat nâru fârisa wa tabaddada minhum jam’an wa syamlan.
Wa zukhrifatil-jinânu lailata maulidihi wath-thala’al-haqqu wa tajalla.
Wa nâdatil-kâ’inâtu min jamî’il-jihâti ahlan wa syahlan tsumma ahlan wa syahlan. Allahumma ṣalli wa sallim Wa bārik `alaih.
Transkripsi
Api Persia padam, kerajaan mereka tercerai-berai, lalu berkumpul kembali. Taman-taman dihiasi pada malam kelahirannya. Kebenaran pun muncul dan terungkap.
Dan makhluk-makhluk dari segala arah berseru: ‘Selamat datang, selamat datang!’
Ya Allah, tambahkanlah rahmat, kesejahteraan, dan keberkahan kepada Nabi Muhammad.
Baca Juga: Manuskrip Al-‘Azīrī: Kajian Filologis Naskah Tata Bahasa Arab
Analisis Singkat Isi Naskah
Manuskrip ini bertemakan tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, berupa riwayat hidup Nabi Muhammad SAW ditulis dalam bentuk qasidah atau puisi. Allah Ta`ala telah menciptakan Nabi Muhammad SAW sebagai sebaik baiknya makhluk yang ada di muka bumi ini. Dan Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan bagi umat Islam.
Dengan judul Syarafal Anam yang bermakna manusia paling mulia; diambil dari kalimat yang ada di awal fasal atau bab. Manuskrip tersebut menjelaskan berbagai hal kemuliaan yang berkaitan dari kisah Baginda Nabi SAW.
Seperti pada teks “Wa kammalas su`ūda biakrami maulūdin ḥawa syarafan wa faḍlan. Wa syarrafa bihil-abā’a wal judūda wa mala’al wujūda bi jūdihi `adlan” artinya “ bahwa kelahiran beliau merupakan kabar gembira bagi alam semesta, dan dengan kelahiran beliau yang mulia, maka menjadi mulia pula para ayah, kakek, dan leluhur beliau keatas”.
Bahkan dengan keajaiban beliau telah terlihat dari saat beliau masih di dalam kandungan yang terkutip pada teks “Ḥamalathu āminatu walam tajid liḥamlihi alaman wa lā ṡiqālan” yaitu saat ibu beliau yaitu Siti Aminah mengandung, tidaklah ia merasa lelah, letih atau berat.
Lebih dari itu, setelah mengandung sosok paling mulia ia pun melahirkannya, dengan kuasa-Nya Allah Ta’ala memuliakan kelahiran Baginda Nabi SAW, Beliau lahir dalam keadaan sudah terkhitan dan bercelak, hal ini terkutip dalam teks “Wa wadla’athu shallallâhu ‘alaihi wa sallama makhtûnan mukahhalan fi khila’il-waqâri wal mahâbati yujlâ”.
Nabi kita Muhammad SAW dilahirkan dengan wajah paling tampan dan manis dengan cahaya seperti matahari, bahkan lebih terang dan jelas.
Mulutnya lebih tinggi dari mutiara dan permata, bahkan lebih tinggi dan berharga, adalah sebuah ungkapan yang paling tinggi dalam menyatakan kemulyaan perangai seseorang, bahkan pena sudah tidak bisa lagi menuliskan betapa indahnya pesona beliau, betapa mulianya kelahiran beliau, betapa luhurnya derajat beliau, maka jatuh cintalah bagi orang yang melihat sosok beliau pada pandangan pertama.
Pada waktu kelahirannya, langit bersinar untuk kelahirannya, patung patung berhala di sekitar kakbah jatuh ketika nabi Muhammad SAW lahir dan api persia yang tidak pernah padam selama bertahun-tahun pun padam jua dengan kekuasaan Allah Ta’ala sebagai bentuk kemulian dan keagungan atas kelahiran Baginda Nabi SAW dan bentuk ketundukan dan kepatuhan alam semesta terhadap beliau.
Semua kemuliaan ini bukti kecintaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW dan merupakan sejarah yang sangat penting untuk umat Islam. Maka perlu bagi kita untuk mempelajari sejarah Nabi Muhammad SAW agar bertambah rasa cinta kita terhadap Nabi Muhammad SAW.
Selain itu masih banyak lagi peristiwa peristiwa luar biasa yang terjadi ketika nabi Muhammad SAW karena Allah Ta’ala memuliakan nabi Muhammad SAW yang tertuang dalam manuskrip, naskah kuno, dan kitab-kitab para ulama yang lainnya yang jumlahnya sangat banyak.
Pada dasarnya naskah ini memberitahukan kepada kita tentang sejarah Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW yang mana banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari naskah-naskah tersebut, seperti akan kemuliaannya dari semenjak beliau belum dilahirkan, perjuangannya dalam mendakwahkan agama Islam, kisah hidupnya yang penuh pelajaran yang menjadi acuan bagi kita selaku umat Islam, terlebih lagi dengan kita meresapi isi dari naskah ini maka akan timbullah rasa cinta kepada Baginda Nabi dan akan bangga dan amat beruntunglah kita semua yang telah Allah Taala jadikan sebagai umat beliau.
Maka dengan adanya naskah ini dapat mengingatkan kita akan sosok paling mulia yang telah menerangi alam semesta ini dengan kebenaran dan menutupi kegelapannya.
Penulis:
M. Hizri Billah Hazhami H. A. dan Dr. Iin Suryaningsih, S.S., M.A.
Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Kebudayaan Arab Universitas Al-Azhar Indonesia
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News