Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus merupakan desa yang ada di kawasan Pesisir Lampung.
Desa ini memiliki potensi yang layak untuk dikembangkan, yaitu: (1) potensi wisata bahari, (2) potensi budidaya laut dan pertanian, (3) potensi budaya lokal, dan (4) sikap masyarakat yang terbuka.
Keempat potensi yang ada di desa ini belum maksimal dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Desa Kiluan Negeri merupakan desa tertinggal dengan Indeks Kemajuan Desa sebesar 57,22 (dalam kategori desa terbelakang). Merujuk pada kategori tersebut, dapat dinyatakan bahwa kondisi kemajuan di Desa Kiluan Negeri, yaitu:
- Prasarana dasar: Listrik, air minum dan jalan.
- Sarana: Transportasi umum, sinyal HP, akses kekecamatan, dan lainnya.
- Kondisi sosial: Pemukiman sebagian besar kumuh, tetapi faktor keamanannya bagus, dan tidak ada UMKM.
- Lingkungan: Terdapat MCK di masingmasing rumah tangga, akan tetapi tidak ada pengolahan sampah.
- Terdapat kelembagaan di desa namun kegiatan pemberdayaan masyarakat belum maksimal tetapi bertumpu pada kegiatan eksternal (pemda/instansi lainnya).Â
Kelima indikator kemajuan desa di atas telah menempatkan Desa Kiluan Negeri berada kategori desa tertinggal tingkat atas dan desa miskin.
Secara khusus, merujuk pada poin 5 yang menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat bisa muncul karena adanya intervensi/ inisiasi dari pihak luar.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak beradaptasi dengan baik terhadap perubahan sosial di sekitarnya dan tidak mampu melintasi perbatasan untuk keluar dari kemiskinan. Keadaan masyarakat ini termasuk dalam kategori budaya kemiskinan.Â
Secara nyata, perpaduan pengembangan SDA dan budaya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu dapat dikatakan bahwa kondisi lokasi penelitian merupakan aset alam dan budaya dari 4 suku bangsa untuk dikembangkan sebagai aset wisata.
Secara khusus sumber daya alam yang dapat dikembangkan adalah wisata bahari, dan budaya yang dapat dikembangkan adalah budaya dari empat suku utama yaitu Lampung, Bali, Jawa dan Sunda.
Kondisi lain yang dicatat secara lokal adalah terdapat lebih dari 40 keluarga angkat di daratan dan pulau-pulau sekitarnya. Harapannya, keberadaan homestay ini dapat menjadi ujung tombak upaya peningkatan ekonomi masyarakat yang berbasis pada layanan wisata.
Isu-isu yang muncul untuk meningkatkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam layanan wisata antara lain:Â
1. Kurangnya Promosi Wisata
Kurangnya promosi wisata sehingga masyarakat memerlukan informasi bagaimana cara mempromosikan wisata dan fasilitas yang ada melalui pemanfaatan jurnalistik dan website desa serta penggunaan teknologi komunikasi dan media promosi.
2. Kurangnya Informasi
Kurangnya informasi tentang pengelolaan layanan wisata, sehingga masyarakat memerlukan informasi tentang manajemen dan pengelolaan homestay
3. Rendahnya Pendidikan Masyarakat
Rendahnya pendidikan masyarakat berdampak pada rendahnya penguasaan bahasa asing sehingga masyarakat memerlukan informasi tentang penggunaan bahasa asing/ bahasa inggris untuk menghadapi wisatawan asing.
Kondisi tersebut diatas lah yang menjadi dasar untuk meningkatakan partisipasi masyarakat dalam layanan wisata Teluk Kiluan, Lampung.
Penulis: Marcela Dwi Amanda
Mahasiswi Pariwisata, Universitas Pancasila
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi