Semangat literasi di kalangan mahasiswa mulai tergerus. Lambat laun, mahasiswa mudah terjebak dengan hadirnya teknologi. Meskipun teknologi memberikan kemudahan, namun di sisi lain mengakibatkan mahasiswa mudah dininabobokan. Masalahnya, sebagian mahasiswa lebih tertarik dengan yang sensasi ketimbang substansi. Ini merupakan ironi yang menyerang sebagian mahasiswa di era 4.0. Sebagai mahasiswa, kita mesti menyadari fenomena ini merupakan suatu yang buruk yang akan berdampak bagi dunia literasi. Di tengah tergerusnya semangat literasi di kalangan mahasiswa, atas inisiatif serta dorongan yang kuat yang muncul ditengah fenomena menurunnya semangat literasi, Komunitas Payung Literasi (Kopalter) mencoba menjawab sekaligus memberikan ruang bagi kalangan mahasiswa untuk kembali menumbuhkan semangat literasi.
Komunitas Payung Literasi sendiri berdiri pada tanggal 26 November 2019. Komunitas ini merupakan sebuah komunitas yang dibentuk untuk mewadahi serta memberikan ruang bagi mahasiswa dalam menumbuhkembangkan literasi. Perlu dipahami, literasi yang kami maksud tidak hanya sebatas pada membaca, tetapi melalui komunitas ini kami membuka kesempatan untuk saling bertukar gagasan, baik lewat membaca serta lewat masalah-masalah sosial yang ditemui. Komunitas Payung Literasi tidak hanya sekedar nama komunitas yang lazim digunakan. Tetapi ada maksud dibalik komunitas ini, yaitu komunitas ini merupakan sebuah wadah yang memberikan kesempatan belajar bagi semua kalangan mahasiswa. Komunitas ini membuka diri bagi teman-teman mahasiswa yang ingin bergabung serta belajar bersama. Dalam komunitas ini, kita akan berdiskusi persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat untuk sedapat mungkin kita bisa memberikan solusi terhadap masalah tersebut.
Kita meyakini bahwa komunitas ini hadir sebagai wadah yang bisa memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara. Upaya yang akan kita lakukan melalui komunitas ini adalah mendorong agar semangat literasi sebagai kaum intelektual mesti terus kita bangun dan kembangkan. Semangat itulah yang akan menjadi api bagi kita untuk kita kobarkan, baik di kampus maupun di masyarakat. Bagaimanapun, komunitas ini akan tetap membuka kesempatan belajar bagi mahasiswa yang bersedia untuk membagi pengetahuan. Lewat komunitas ini sebetulnya kita berharap semangat literasi terus kita upayakan.
Dalam kesempatannya, koordinator komunitas payung literasi, saudara Bonifasius Norung menjelaskan bahwa kehadiran komunitas ini merupakan desakan yang memang tumbuh dari kesadaran sebagai mahasiswa untuk kembali meningkatkan semangat literasi. Lebih lanjut dia menjelaskan, sebagai mahasiswa kita mesti harus tetap menjaga agar peran intelektual terus kita kobarkan. Komunitas payung literasi menjadi corong yang dapat menumbuhkan kembali semangat literasi, sehingga modal untuk masa depan dapat terisi dengan hal-hal bermanfaat.
Sedangkan koordinator dua, saudari Gresi lebih menekankan bahwa aspek utama mahasiswa ialah literasi. Artinya, mahasiswa harus berani berpikir sendiri dengan cara meningkatkan literasi. Ini dilakukan tidak hanya satu dua kali, tetapi terus menerus agar mahasiswa lebih terbiasa untuk memahami kondisi sosial. Menurutnya, literasi yang menurun dikalangan mahasiswa akhir-akhir ini disebabkan karena mahasiswa belum menyadari dirinya serta peran yang dapat di lakukan. Akibatnya, kondisi sosial yang mesti kita kritisi atau masalah sosial yang mesti kita cermati tidak pernah menyentuh dalam ruang berpikir mahasiswa. Mahasiswa seolah larut dalam sikap hedonis yang mengakibatkan masalah sosial di tengah masyarakat sampai hari ini tidak pernah terselesaikan, sementara peran sentral mahasiswa sangat dibutuhkan disana. Baginya, komunitas payung literasi merupakan sebuah wadah yang memang akan memberikan dampak positif bagi kalangan mahasiswa.
Pada akhirnya, komunitas ini akan tetap mendorong serta membuka kesempatan bagi kalangan mahasiswa yang mau bergabung. Bagi kami kuantitas bukan merupakan masalah yang akan membuat komunitas ini sulit bergerak. Tetap lewat komunitas ini akan terus kita upayakan agar kesadaran mahasiswa dalam meningkatkan literasi tumbuh dengan sendirinya. Komunitas payung literasi merupakan representasi dari sebagian mahasiswa yang memang betul-betul ingin melakukan perubahan.
Grenaldi Abur