Sebagian besar orang akan membuang sampah rumah tangga langsung ke tempat sampah, apabila hal ini tidak ditangani dengan serius maka akan menimbulkan permasalahan. Meskipun dapat membusuk, sampah organik akan mengeluarkan aroma yang tidak sedap dan gas metana yang dihasilkan dari proses pembusukan dapat merusak ozon.
Sampah organik yang berasal dari rumah tangga seperti sisa-sisa makanan, kulit buah, sayur atau buah yang busuk, dan lain sebagainya. Salah satu contoh mengelola sampah organik yaitu menjadikan sampah organik menjadi biogas.
Biogas merupakan salah satu jenis energi alternatif yang dapat menggantikan pemanfaatan bahan bakar fosil. Biogas dapat muncul bila terjadi fermentasi bahan organik dari mikroba metana atau mikroorganisme anaerobik (tanpa udara/ keterbukaan terhadap oksigen).
Selama penguraian, timbunan sampah yang mengandung bahan organik berpeluang besar menghasilkan gas metana. Gas metana dapat dihasilkan dari limbah peternakan dan limbah pertanian selain pada limbah tanaman organik.
Berikut langkah-langkah pembuatan biogas dari sampah rumah tangga:
- Siapkan alat dan bahan
- 2 botol air mineral;
- 3 buah selang dan penyambung T;
- Balon;
- Lem alteco;
- Selotip;
- Sayuran atau buah yang sudah tidak layak dikonsumsi/ yang sudah membusuk;
- Air secukupnya.
- Masukkan sayuran atau buah yang sudah tidak layak konsumsi ke dalam botol dan berikan air secukupnya.
- Beri lubang pada tutup botol untuk memasukkan selang, bagian lubang yang sudah ada selangnya dikasih lem alteco sehingga udara tidak dapat keluar.
- Sambungkan ketiga selang tersebut menggunakan penyambung T hingga berbentuk jalur untuk memasukkan gas tersebut kedalam botol yang kosong.
- Kemudian sambungkan balon paling ujung selang dan selotip agar tidak ada kebocoran.
- Tunggu 7-10 hari untuk melihat apakah ada gas atau tidak dari praktikum yang telah dilakukan.
Pada pemakaian dengan alat, bahan dan langkah seperti di atas, kadar biogas yang terkandung tidak begitu besar karena alat dan bahan yang digunakan sangat minim dan sederhana. Prosesnya pun cukup lama karena membutuhkan waktu 7-10 hari.
Namun jika ingin menghasilkan gas yang cukup besar bisa menggunakan alat instalasi digester untuk membuat biogas dari sampah organik ini.
Memanfaatkan sampah sebagai bahan utama biogas, tidak hanya membantu masyarakat dalam mencegah pencemaran lingkungan sekitar, tetapi rumah tangga bisa menghemat pengeluaran karena dapat menjadi bahan bakar alternatif sumber energi baru yang lebih ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan untuk memasak.
Selain itu, solusi ini juga cocok untuk desa-desa terpencil yang sulit mendapatkan infrastruktur energi utama, sehingga bisa meningkatkan kemandirian energi mereka.
Penulis:Â
1. Siti Masfuah, S.Pd., M.Pd.
2. Dila Eka Fitriyani
3. Qurroti A’yun
4. Alfi Muzaroatul Ilmi
5. Umi Nur Kholifah
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muria Kudus
Editor: Ika Ayuni Lestari    Â
Bahasa: Rahmat Al Kafi