Kelompok 59 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Melakukan Sosialisasi dan Pelatihan Terkait Pengolahan Produk dari Daun Kelor Menjadi Pudding sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Gapurana, Sumenep

Pengabdian Masyarakat
Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Salah satu upaya dalam pencegahan stunting adalah masyarakat harus mengetahui faktor penyebab stunting.

Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Pencegahan stunting dapat dicegah dengan pemberian gizi pada anak misalnya dengan makan sayur namun sekarang ini banyak anak-anak yang tidak tertarik makan sayur-sayuran.

Bacaan Lainnya
DONASI

Oleh sebab itu, kami kelompok 59 pengabdian masyarakat UTM menyiasati untuk melakukan pengolahan produk berbahan dasar daun kelor menjadi puding untuk menarik perhatian anak-anak untuk makan sayuran.

Kelompok 59 Pengabdian Masyarakat UTM melakukan kegiatan sosialisasi terkait pengolahan produk dari daun kelor sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari selasa, 11 juni 2023 di Dusun Taroman, Desa Gapurana, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep.

Kelompok 59 Pengabdian Masyarakat dengan dosen pembimbing lapang Bapak Abdus Salam Junaedi S.Si, Msi melaksanakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sayuran bisa dikreasikan menjadi berbagai produk olahan contohnya yang kami lakukan adalah pembuatan puding dari daun kelor.

Daun kelor merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki manfaat untuk kesehatan. Kandungan daun kelor sangat baik untuk kesehatan seperti antioksidan antara lain vitamin C, beta karoten, quercetin, dan chlorogenic acid.

Selain antioksidan, daun kelor juga mengandung vitamin dan mineral, antara lain Vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, zat besi, dan Magnesium.

“Kandungan daun kelor yang merupakan salah satu sayuran yang akan manfaat bagi tubuh, salah satunya adalah dapat mencegah potensi stunting atau kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak anak akibat kekurangan gizi”.

Upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan penggunaan daun kelor dalam pengolahan makanan sehat, sebuah pelatihan pengolahan produk puding inovatif dapat diadakan. Pelatihan ini melibatkan ibu-ibu posyandu agar tertarik dalam mengembangkan produk makanan sehat dari bahan alami.

Berikut adalah kegiatan yang dilakukan pada pelatihan ini yakni pengenalan tentang manfaat daun kelor dimana peserta akan diberikan pemahaman tentang manfaat kesehatan yang terkait dengan daun kelor. Salah satunya adalah komposisi nutrisi daun kelor dan dampaknya terhadap tubuh manusia.

Kegiatan selanjutnya adalah pengolahan daun kelor yakni peserta akan belajar bagaimana memproses daun kelor menjadi bahan yang siap digunakan dalam pembuatan puding.

Proses ini dilakukan dengan beberapa tahap seperti pemisahan daun, pembersihan, perebusan dan penggilingan.

Tahap selanjutnya adalah pembuatan puding, peserta akan diajarkan teknik dasar dalam pembuatan puding yang sehat dan lezat. Mereka akan belajar bagaimana menggabungkan daun kelor dengan bahan-bahan lain yang dibutuhkan, seperti susu, gula, agar-agar dan garam.

Pelatihan ini juga akan mendorong peserta untuk berinovasi dalam pengolahan produk puding dengan mengajak menciptakan variasi rasa, tekstur, dan penampilan dengan menggunakan berbagai bahan tambahan alami yang sesuai dengan konsep makanan sehat.

Penanggung jawab pada program kerja pengolahan produk ini adalah Widiyah Wati dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi mengenai pengolahan produk ini sangat diperlukan bagi masyarakat yang masih minim pengetahuan tentang manfaat dari daun kelor yang dapat mencegah potensi stunting.

“Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting, karena di Desa Gapurana banyak tanaman daun kelor maka perlu adanya pemanfaatan daun kelor tersebut untuk dijadikan olahan makanan sehat”, tuturnya. Kegiatan pengolahan produk ini dihadiri oleh ibu-ibu posyandu di Dusun Taroman Desa Gapurana.

Dalam kegiatan tersebut juga terdapat peran penting anggota Kelompok 59 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura yakni Mohammad Ilman Maulana (Sosiologi), Ahmad Mufarrikhul Basyar (Teknik Elektro), Muhammad Nauval Bayhaqi (Manajemen Sumberdaya Perairan), Much. Zuhair Abid Fathoni (Teknik Informatika), Widiyah Wati (Teknologi Industri Pertanian), Ratna Nurshakti Putri (Agroekoteknologi), Zenithza Medina Zali (Psikologi), Nanda Istifarin (Psikologi), Livia Nurul Ummamah (Sosiologi), Choirinnisa` Fitria (Teknik Informatika) dan Dwi Rofiqoh (Akuntansi).

Akhir kata, Widiyah berpesan kepada masyarakat untuk mencari inovasi dan bereksperimen mengenai pengolahan produk berbahan dasar sayuran sehingga dapat membantu pencegahan potensi stunting di Desa Gapurana Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep.

 

Penulis: Widiyah Wati
Mahasiswi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI