Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Institut Pertanian Bogor (IPB) Kelompok yang diketuai oleh Luthfi Azmi Lubis sebagai Koordinator Desa yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan beranggotakan 7 orang, anggota yang 5 orang di antaranya berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 1 orang berasal dari Fakultas Kehutanan dan 1 orang berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada peningkatan efisiensi pakan dalam budidaya ikan di Dusun Astamaya, Desa Karangjaladri, Kecamatan Pagiri, Kabupaten Pangandaran.
Inisiatif ini bertujuan untuk membantu para pembudidaya ikan lokal mengoptimalkan penggunaan pakan, yang merupakan salah satu komponen biaya terbesar dalam usaha budidaya ikan.
Latar Belakang Kegiatan KKN-T IPB
KKN-T IPB adalah program pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa dalam kegiatan praktis di lapangan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa serta memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Bertempat di Dusun Astamaya para mahasiswa IPB melihat peluang untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan melalui suplementasi pakan yang inovatif.
Budidaya Ikan Nila Salin
Ikan nila salin adalah varietas ikan nila yang mampu hidup di perairan dengan salinitas tinggi. Budidaya ikan nila salin di Dusun Astamaya merupakan salah satu upaya diversifikasi usaha perikanan yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi perairan asin di daerah tersebut.
Ikan nila salin memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap lingkungan yang lebih ekstrem dan pertumbuhan yang cepat, sehingga menjadi pilihan yang baik bagi para pembudidaya ikan.
Masalah Efisiensi Pakan dalam Budidaya Ikan
Budidaya ikan adalah salah satu sektor penting dalam perekonomian lokal di Desa Karangjaladri. Namun, efisiensi penggunaan pakan masih menjadi tantangan utama.
Banyak pembudidaya ikan yang menghadapi kendala dalam mengelola pakan dengan efisien yang dapat mengakibatkan pemborosan dan biaya produksi yang tinggi. Suplementasi pakan menjadi solusi potensial untuk mengatasi masalah ini selain menggunakan pakan alternatif.
Pendekatan Inovatif dalam Suplementasi Pakan
Mahasiswa KKN-T IPB memperkenalkan suplementasi pakan yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan ikan. Suplementasi ini melibatkan penambahan nutrisi dan bahan tambahan yang dapat meningkatkan nilai gizi pakan serta mempercepat pertumbuhan ikan.
Harapannya penggunaan pakan bisa lebih efektif dan ekonomis. Berikut adalah bahan yang ditambahan sebagai suplemen pakan:
- Selenoprotein;
- Probiotik: Lactobacillus sp. dan Bacillus sp.;
- Vitamin C.
Muhammad Dzakwan, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini menjelaskan, “Kami ingin membantu para pembudidaya ikan di Dusun Astamaya untuk mengurangi biaya produksi melalui penggunaan pakan yang lebih efisien. Suplementasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas pakan, tetapi juga mengoptimalkan pertumbuhan ikan lewat kecernaan pakan yang baik.”
Pelatihan dan Penerapan di Lapangan
Sebagai bagian dari program KKN-T, mahasiswa IPB juga mengadakan pelatihan bagi pembudidaya ikan di Dusun Astamaya. Pelatihan ini meliputi cara mengaplikasikan suplementasi pakan, mengukur dosis yang tepat, serta memantau hasilnya. Para pembudidaya diajarkan bagaimana cara mencampur bahan tambahan ke dalam pakan secara efektif dan efisien.
Bapak Roni, salah satu pembudidaya ikan nila salin di Dusun Astamaya, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas inisiatif ini.
“Dengan adanya pelatihan dari mahasiswa IPB, kami mendapatkan pengetahuan baru tentang cara meningkatkan efisiensi pakan. Ini sangat membantu kami dalam mengurangi biaya dan meningkatkan hasil produksi,” ujarnya.
Manfaat Suplementasi Pakan untuk Pembudidaya Ikan
Efisiensi pakan yang lebih baik membawa berbagai manfaat bagi pembudidaya ikan di Dusun Astamaya. Selain mengurangi biaya produksi, suplementasi pakan juga berkontribusi pada pertumbuhan ikan yang lebih cepat dan sehat.
Ikan yang tumbuh dengan baik akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan para pembudidaya.
Selain itu, penggunaan pakan yang efisien juga berdampak positif terhadap lingkungan. Mengurangi pemborosan pakan berkaitan dengan limbah yang dihasilkan dari budidaya ikan juga berkurang. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem lokal dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Baca Juga: Mahasiswa KKN-T IPB University Mengeksplorasi Potensi Lokal Kabupaten Kepulauan Selayar
Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi
Meskipun suplementasi pakan menawarkan banyak keuntungan, implementasinya tidak tanpa tantangan. Salah satu hambatan utama adalah keterbatasan akses terhadap bahan tambahan yang dibutuhkan. Beberapa bahan mungkin sulit didapatkan di daerah pedesaan seperti Dusun Astamaya.
Oleh karena itu, para mahasiswa KKN-T IPB bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan bahan-bahan tersebut.
Selain itu, perubahan kebiasaan dalam pengelolaan pakan juga memerlukan waktu. Para pembudidaya perlu beradaptasi dengan teknik baru dan belajar cara mencampur pakan dengan benar.
Proses ini memerlukan pendampingan dari mahasiswa KKN-T untuk memastikan para pembudidaya dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dengan baik.
Masa Depan Suplementasi Pakan di Desa Karangjaladri
Melihat hasil positif dari penerapan suplementasi pakan, para mahasiswa KKN-T IPB berharap program ini dapat terus berlanjut dan berkembang.
Mereka berencana untuk melakukan pengambilan data lebih lanjut guna melihat hasil pertumbuhan ikan nila salin secara mendetail dan mengembangkan formula suplementasi pakan yang lebih efektif dan ekonomis. Selain itu, mereka juga berupaya untuk melibatkan lebih banyak pembudidaya ikan di daerah tersebut dalam program ini.
Pengambilan data oleh para mahasiswa berguna melakukan pemantauan berkala terhadap pertumbuhan ikan nila salin yang menggunakan suplementasi pakan.
Data yang dikumpulkan meliputi berat, panjang, dan kondisi kesehatan ikan pada berbagai tahapan pertumbuhan. Hasil dari pengambilan data ini akan dianalisis untuk mengidentifikasi pola pertumbuhan dan efektivitas pakan yang digunakan.
Kesimpulan
Program KKN-T IPB di Dusun Astamaya, Desa Karangjaladri, Kecamatan Pagiri, Kabupaten Pangandaran, telah membawa angin segar bagi para pembudidaya ikan setempat. Melalui inovasi suplementasi pakan, para mahasiswa IPB membantu meningkatkan efisiensi pakan, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan hasil budidaya ikan.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, komitmen dan dedikasi para mahasiswa serta dukungan dari masyarakat lokal telah memberikan hasil yang positif. Pengembangan suplementasi pakan ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi pembudidaya ikan di Dusun Astamaya dan daerah lainnya.
Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Penulis: Tim KKN-T Inovasi IPB Desa Karangjaladri
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News