MIS Tarbiyatussibyan 2 Sidosari Membentuk Generasi Muda Berkemampuan Beretorika Dakwah Melalui Seni Pantun

Pengabdian Masyarakat
Ilustrasi Dakwah (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Magelang, 8 September 2023 – MIS Tarbiyatussibyan 2 Sidosari, sebuah sekolah di Kecamatan Salaman, Magelang telah mengambil langkah berani dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pembawa pesan dakwah yang berkemampuan beretorika melalui seni pantun.

Dalam persiapan menghadapi Lomba Porseni Kementerian Agama Kecamatan Salaman, sekolah ini telah menjalankan program pengembangan keterampilan beretorika dan kreativitas berdakwah yang unik dan efektif.

Situasi awal dalam program ini menggambarkan bahwa peserta didik MIS Tarbiyatussibyan 2 Sidosari membutuhkan peningkatan dalam kemampuan beretorika dakwah mereka.

Bacaan Lainnya

Untuk mengatasi tantangan ini, mereka memutuskan untuk memanfaatkan seni pantun sebagai media dakwah yang menarik.

Awalnya, pengetahuan peserta didik tentang seni beretorika dan pantun terbatas sehingga peserta didik memerlukan pendampingan dan pelatihan intensif.

Program ini, yang didukung oleh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Nurul Setyorini, M. Pd., dari Universitas Muhammadiyah Purworejo, bertujuan untuk melatih peserta didik dalam beretorika dan menggunakan pantun sebagai alat dakwah yang efektif.

Dalam upaya ini, sekolah bekerja sama erat dengan komunitas setempat, menunjukkan kolaborasi yang positif antara pendidikan dan masyarakat.

“Program ini bukan hanya tentang persiapan untuk lomba, tetapi juga tentang membentuk generasi muda yang berkemampuan beretorika dakwah. Kami ingin peserta didik menjadi pembawa pesan dakwah yang percaya diri dan kreatif,” kata Nurul Setyorini, M. Pd.

Hasil yang diharapkan dari program ini adalah peserta didik yang lebih percaya diri, terampil dalam beretorika, dan mampu menggunakan pantun sebagai alat dakwah.

Program ini memiliki manfaat jangka panjang dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbicara di depan umum dan kontribusi positif dalam upaya dakwah di komunitas mereka.

Sekolah dan komunitas bekerja sama dalam memastikan kesuksesan program ini dengan mengadakan pengujian dan evaluasi berkala untuk mengukur kemajuan pesera didik.

Program ini menciptakan peluang berharga bagi generasi muda untuk tumbuh dan berkembang dalam berbicara di depan umum, sambil juga memperluas pemahaman mereka tentang seni dakwah.

Dalam dunia yang semakin kompleks, keterampilan beretorika dakwah menjadi semakin penting. MIS Tarbiyatussibyan 2 Sidosari memberikan contoh bagaimana sekolah dan komunitas dapat bekerja sama untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan peserta didik.

Melalui pengabdian masyarakat yang terarah dan berfokus, mereka memberikan bekal berharga kepada peserta didik, yang akan terlihat dalam prestasi mereka di Lomba Porseni dan kontribusi mereka dalam masyarakat yang lebih luas sebagai agen dakwah yang berpengaruh dan kreatif.

Dalam program seperti ini, generasi muda tidak hanya memperoleh pengetahuan agama, tetapi juga kreativitas dan keterampilan beretorika yang memungkinkan mereka untuk menjalankan peran penting dalam menyebarkan pesan dakwah dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat./red

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.