Memasuki era modern yang dinamis dan penuh tantangan, kemampuan seorang pemimpin dalam mengelola tim kerja menjadi salah satu faktor penting keberhasilan organisasi. Salah satu tokoh nasional yang dapat dijadikan teladan dalam kepemimpinan adalah Ki Hadjar Dewantara, bapak pendidikan Indonesia.
Filosofinya yang terkenal, yakni “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani,” menawarkan pendekatan yang relevan untuk mengelola tim secara produktif dalam dunia kerja yang terus berubah.
Filosofi Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara
Filosofi Ki Hadjar Dewantara tidak hanya menjadi pedoman pendidikan, tetapi juga memiliki relevansi luas dalam dunia kepemimpinan. Ketiga prinsipnya memberikan kerangka berpikir bagi pemimpin untuk mengelola tim dengan cara yang humanis dan adaptif. Berikut adalah makna mendalam dari setiap prinsip tersebut (Adiyati dkk, 2024):
“Ing Ngarsa Sung Tuladha”: Memberikan Teladan
Pemimpin ideal adalah mereka yang mampu menjadi contoh nyata bagi timnya. Dalam dunia kerja, teladan berarti menunjukkan nilai-nilai seperti integritas, dedikasi, dan tanggung jawab. Ketika seorang pemimpin menjalankan tugasnya dengan penuh komitmen, anggota tim cenderung mengikuti pola kerja yang sama.
Hal mencakup nilai-nilai penting seperti kepemimpinan melalui keteladanan, kerjasama, kedisiplinan, dan dedikasi. Aspek ini menekankan pada keadilan, kesederhanaan, serta semangat untuk memberikan perlindungan, membangun hubungan kekeluargaan, dan menghormati keberagaman.
Prinsip ini memberikan panduan kepada pemimpin untuk menjadi sosok yang mampu memberikan harapan dan inspirasi bagi orang lain (Purbonuswanto et al., 2024).
Sebagai contoh, seorang pemimpin proyek yang turut aktif menyelesaikan tantangan akan membangkitkan motivasi timnya untuk bekerja lebih giat. Dengan menjadi teladan, pemimpin tidak hanya membangun kepercayaan tetapi juga memperkuat hubungan emosional dalam tim.
“Ing Madya Mangun Karsa”: Menginspirasi di Tengah-Tengah Tim
Prinsip ini menekankan pentingnya kehadiran pemimpin di tengah tim untuk mengarahkan dan membangun semangat kerja. Dalam lingkungan kerja modern, pemimpin yang hadir secara aktif mampu memahami aspirasi dan kesulitan yang dihadapi tim. Hal ini menciptakan suasana kerja yang inklusif dan kolaboratif.
Misalnya, seorang pemimpin dapat mendorong kreativitas dengan memberikan ruang diskusi terbuka, mendukung ide-ide baru, dan merayakan keberhasilan bersama. Dengan demikian, pemimpin menjadi penggerak utama yang mendorong inovasi dan semangat dalam tim.
“Tut Wuri Handayani”: Mendukung dan Memberdayakan
Prinsip terakhir ini menggarisbawahi pentingnya memberikan dukungan dan kepercayaan kepada anggota tim agar mereka mampu berkembang secara mandiri. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang lebih baik bagi generasi penerus selanjutnya (Nugroho et al., 2020). Pendekatan ini sangat sesuai dengan kebutuhan era modern, di mana kreativitas dan inisiatif individu sangat diperlukan.
Pemimpin yang memberdayakan tim akan memberikan pelatihan, bimbingan, dan kebebasan untuk mengambil keputusan. Dengan cara ini, anggota tim tidak hanya merasa dihargai tetapi juga termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Memberikan kepercayaan ini juga membangun lingkungan kerja yang adaptif terhadap perubahan.
Relevansi di Era Modern
Di tengah transformasi digital dan globalisasi, prinsip-prinsip Ki Hadjar Dewantara memiliki relevansi tinggi. Pemimpin saat ini tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga menginspirasi dan memberdayakan tim agar dapat berkembang di lingkungan yang kompleks. Berikut beberapa penerapan konkret:
Pemanfaatan Teknologi
“Ing Ngarsa Sung Tuladha” mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus menjadi teladan (Hutagaol et al., 2018). Dalam hal ini pemimpin harus teladan dalam mengadopsi teknologi yang mendukung produktivitas, seperti menggunakan platform kolaborasi daring untuk memfasilitasi komunikasi dan manajemen proyek.
Mendorong Fleksibilitas Kerja
Dalam semangat “Ing Madya Mangun Karsa,” menciptakan kebijakan kerja fleksibel dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas anggota tim.
Pengembangan Kapasitas Individu
Dengan prinsip “Tut Wuri Handayani,” pemimpin dapat menyelenggarakan program pelatihan dan mentoring untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian tim (Sugiyanto dkk., 2023).
Keselarasan dengan Kepemimpinan Transformasional
Prinsip kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara sejalan dengan gaya kepemimpinan transformasional yang fokus pada pemberdayaan individu, inspirasi, dan pengembangan potensi. Kedua pendekatan ini menempatkan anggota tim sebagai aset utama organisasi, yang perlu didukung untuk mencapai kinerja terbaik.
Penutup
Filosofi kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara menawarkan solusi yang relevan untuk membangun tim kerja yang produktif, adaptif, dan inovatif. Dengan menerapkan “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani,” pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan penuh semangat (S, 2021).
Di era modern yang penuh tantangan, pendekatan ini menjadi panduan efektif untuk menciptakan keberhasilan jangka panjang bagi individu dan organisasi.
Penulis: Ni Wayan Peri Pebriyanti
Mahasiswa Pasca Sarjana MM FE UST
Referensi
Adiyati, R., Handoyo, E., & Indriyanti, D. R. (2024). Ki Hadjar Dewantara ’ s Thinking As A Model of Educational Leadership and Inheritance of National Values. International Conference on Science, Education and Technology, 10, 214–218.
Hutagaol, K., Saija, L. M., & Simanjuntak, D. C. (2018). Model Pembelajaran Kooperatif Ing Ngarsa Sung Tuladha. Jurnal Pedagogik Matematika, 1(2), 89–105. https://doi.org/10.35974/jpd.v1i2.659
Nugroho, S., Nimran, U., Musadieq, M. Al, & Solimun, S. (2020). Ki Hadjar Dewantara Leadership Concept Development as a Sustainable Shareholder Value Driving Force. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7(11), 563–573. https://doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no11.563
Purbonuswanto, W., Sutama, Supriadi, D., Adnan, M. B., & Waluyo, M. (2024). Transforming Educational Leadership: Digital Applications of Ki Hajar Dewantara’s Leadership Principles. Indonesian Journal on Learning and Advanced Education, 6(3), 422–437. https://doi.org/10.23917/ijolae.v6i3.23839
S, L. A. (2021). Trilogi Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal.Uns.Ac.Id, 5(1), 160–168. https://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/view/57793%0Ahttps://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/viewFile/57793/33958
Sugiyanto, S., Yusuf-LN, S., Supriatna, M., & Budiamin, A. (2023). Analisis nilai-nilai karakter dalam Tut Wuri Handayani sebagai asas pendidikan nasional. Jurnal Pendidikan Karakter, 14(1), 91–103. https://doi.org/10.21831/jpka.v14i1.59168
Â
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News