Nanoteknologi di Era Industri 4.0: Pemanfaatan dan Perannya dalam Mewujudkan SDGs 9

Nanoteknologi di Era Industri 4.0
Nanoteknologi di Era Industri 4.0 (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Pada era industri 4.0, nanoteknologi dapat menjadi alternatif pilihan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Terutama dalam mewujudkan SDGs poin 9, yang menekankan betapa pentingnya infrastruktur yang berkelanjutan, inklusif, dan inovatif.

Nanoteknologi adalah teknologi yang memanipulasi materi pada skala nanometer, yang memungkinkan pembuatan bahan dan perangkat yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Nanoteknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak produksi energi pada lingkungan.

Salah satu pemanfaatan dari teknologi ini yaitu pengembangan baterai lithium-ion yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Baterai ini menggunakan elektrolit padat yang terbuat dari material berstruktur nano, yang dapat memberi keuntungan yakni  masa pakai yang lebih lama dan berkapasitas tinggi.

Baterai lithium-ion memiliki kapasitas daya yang tinggi namun tidak terlalu besar, menjadikannya ideal untuk perangkat portabel dan kendaraan listrik di era industri 4.0.

Material berstruktur nano dapat digunakan dalam berbagai sektor infrastruktur, seperti transportasi dan konstruksi, yang berfungsi untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon.

Jika dikaji melalui ranah disiplin ilmu teknik lingkungan, nanoteknologi tentu dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Misalnya green nanotechnology, yakni penggunaan nanoteknologi dalam meningkatkan kelestarian lingkungan dari proses yang menghasilkan eksternalitas negatif serta penggunaan produk yang meningkatkan sustainability (Dutta & Dass, 2021).

Selain itu, nanoteknologi dapat membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif produksi energi terhadap lingkungan.

Misalnya teknologi carbon capture dan carbon storage. Nanoteknologi dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi carbon capture dan carbon storage, yang dapat membantu mengurangi dampak gas rumah kaca.

Dengan teknologi tersebut, karbon yang tersimpan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Sebagian besar penelitian eksperimental menunjukkan bahwa bahan nano adalah cara yang efisien untuk meningkatkan metode penyerapan karbon.

Penggunaan nanopartikel dalam penyerapan CO2 akan meningkatkan tingkat kebasahan batuan. Selain itu, hal ini membantu mengurangi kemungkinan kebocoran CO2 (Youns dkk., 2023).

Jika partikel-partikel ini tumpah ke permukaan, maka akan menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan manusia.

Setelah melihat banyaknya manfaat yang disediakan oleh penggunaan nanoteknologi, tentunya hal ini akan berperan dalam meningkatkan keandalan pasokan energi, mengurangi biaya operasional, dan mengurangi emisi karbon.

Sehingga apa yang menjadi tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan, inovatif dan efisien dapat terwujud secara perlahan.

 

Penulis: Naura Hasna Alifah Pangestu
Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi, Universitas Airlangga

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi

Dutta, D., & Das, B. M. (2021). Scope of green nanotechnology towards amalgamation of green chemistry for cleaner environment: A review on synthesis and applications of green nanoparticles. Environmental Nanotechnology, Monitoring and Management, 15(July 2020), 100418. https://doi.org/10.1016/j.enmm.2020.100418

Youns, Y. T., Manshad, A. K., & Ali, J. A. (2023). Sustainable aspects behind the application of nanotechnology in CO2 sequestration. Fuel, 349(April), 128680. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2023.128680

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI