Virus korona atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 ditemukan pertama kali di Kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019. Pada bulan Maret 2020, untuk pertama kalinya virus Covid-19 terdeteksi di Indonesia dan banyak masyarakat Indonesia saat ini yang sudah terpapar virus tersebut.
Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan berbagai macam cara. Salah satunya yaitu dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran dari rumah.
Sistem pembelajaran ini mulai diterapkan oleh pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dari pertengahan bulan Maret. Tentunya sistem ini memiliki tantangan yang cukup berat bagi banyak mahasiswa.
Baca Juga: Teknologi Semiotika: Mengatasi Permasalahan PJJ di Masa Pandemi
“Kuliah online merupakan suatu tantangan sendiri sih bagi aku, soalnya jujur aku baru pertama kali ngerasain online learning kayak gini, banyak kendala yang aku alamin dari mulai aku kurang paham sama materi yang dosen kasih terus kuota yang menurut aku lumayan boros. Walaupun sekarang udah dikasih bantuan dari pemerintah, tapi masih banyak kendala seperti pada signal yang kadang suka hilang tiba-tiba saat kuliah berlangsung” ucap Jeffry Verian, mahasiswa Hukum Universitas Lampung.
Tantangan Mahasiswa Selama Online Learning
Banyaknya Tugas yang Diberikan Dosen
Adapun tantangan kuliah online yang kerap dialami mahasiswa di antaranya, banyaknya tugas yang diberikan dosen. Tugas yang diberikan oleh dosen rata-rata dua kali lipat dibanding saat berkuliah tatap muka.
Karena pembelajaran dilakukan dari rumah, tidak jarang, dosen menganggap mahasiswa mempunyai waktu lebih luang daripada ketika berkuliah tatap muka. Namun, banyaknya mahasiswa yang mengeluh tentang tidak efektifnya kuliah daring bagi pemahaman individual menjadi tantangan yang besar ketika mengerjakan tugas.
Baca Juga: Google Classroom Platform Sebagai Platform Belajar di Singapore Intercultural Schools (SIS) Jakarta
Pemakaian Kuota Internet yang Lebih Banyak dari Biasanya
Para mahasiswa pada awalnya pasti merasa keberatan karena pemakaian kuota bisa dua bahkan tiga kali lipat lebih besar daripada biasanya. Sistem kuliah daring menggunakan kuota untuk mengakses berbagai macam aplikasi untuk mengakses pembelajaran, contohnya aplikasi Zoom atau Google Meet.
Aplikasi tersebut awalnya masih terdengar awam bagi pelajar dan mahasiswa. Namun, untungnya sekarang pemerintah mengambil langkah membagikan kuota gratis kepada pelajar hingga mahasiswa setiap bulannya.
Baca Juga: Tantangan dan Peluang Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19
Terhambatnya Program Kerja dan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan
Banyaknya program kerja hingga kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi menjadi terhambat bahkan batal dilaksanakan akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut terjadi karena larangan untuk berkumpul dan membentuk kerumunan.
Itulah beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa saat kuliah online. Dengan tantangan tersebut, diharapkan mahasiswa selalu semangat demi mengejar cita-cita. Mari kita menjaga kesehatan dan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Alisa Destiara Alfarizi
Mahasiswa London School Of Public Relations
Editor: Kurnia Putri Mirani