Politik adalah kekuasaan atau berkaitan dengan partai yang membahas tentang sistem kekuasaan negara. Politik di Indonesia seringkali dikatakan politik kotor karena beberapa kasus yang merugikan negara. Dalam negara ada yang namanya politik untuk menjalankan sistem kekuasaan  agar lebih berjalan teratur, namun sering menjadi masalah di dalam politik Indonesia yaitu korupsi.
Korupsi di Indonesia sering terjadi dalam pemerintahan atau kekuasaan partai politik, dan tidak ada habisnya kasus korupsi di berbagai pemerintahan pusat juga daerah mulai dari korupsi PT Timah, Bansos, dan Korupsi pengurangan bantuan kepada daerah.
Pemerintahan di Indonesia juga mempunyai banyak partai dan DPRD untuk mewakili suara rakyat, membuat rakyat hidup lebih sejahtera, juga pembangunan insfratuktur yang berguna, tetapi tidak berjalan dengan baik akibat para pemimpin bangsa Indonesia yang lebih mementingkan diri sendiri, contohnya korupsi.
Lalu Apa Saja Dampak dari Korupsi ini bagi Bangsa Indonesia Sekarang dan ke Depannya?
1. Meningkatnya Kesenjangan Sosial dan Ketimpangan Pendapatan
Kesenjangan sosial adalah perbedaan status sosial yang tidak seimbang, dan ketimpangan pendapatan adalah perbedaan signifikat dari perolehan penghasilan keuangan. Namun dalam masalah tentang perbedaan signifikat sosial bisa terjadi akibat beberapa hal, yaitu terhambatnya program pengetasan kemiskinan sebagai upaya untuk membuat masyarakat sejahtera.
Korupsi dapat membuat program pengetasan kemiskinan terhambat, sebagai akibat dari tidak berjalannya keuangan untuk membuat program seperti fasilitas ekonomi dan lapangan pekerjaan menjadi tidak terlaksana.
2. Pembangunan Infrastruktur Terhambat
Pembangunan di negeri ini seperti insfratuktur selalu terhambat bahkan tidak selesai, karena uang dari pemerintah selalu dikurangi bahkan untuk Pembangunan seperti membeli alat dan bahan selalu tidak sesuai. Akibat dari korupsi pengurangan uang untuk membangun maka pembangunan infrastruktur tidak berjalan semestinya atau mengalami keterhambatan.
3. Menurunnya Investor
Kasus korupsi yang sering terjadi dalam pemerintahan dan politik di Indonesia, membuat kerugian dari segi kepercayaan investor untuk menanam investasi di Indonesia. Dampak korupsi juga menurunkan jumlah investor untuk investasi karena melihat akan kerugian dari segi materi.
4. Pembangunan Ekonomi Terhambat
Ekonomi adalah hal pokok untuk kesejahteraan rakyat, maka pembangunan ekonomi dan pelaksanaan tujuannya harus dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah.
Dalam pembangunan ekonomi dibutuhkan biaya untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa, menyediakan infrastruktur yang menunjang, meningkatkan kualitas Pendidikan, dan membuat kegiatan ekonomi lebih maju. Pembangunan ekonomi bisa terhambat akibat tata kelola keuangan yang tidak maksimal dalam pelaksanaannya karena dana untuk pembangunannya dikurangi atau korupsi.
Baca juga:Â Meninjau Etika, Moral, dan Kepemimpinan Etis dalam Kasus Korupsi pada Praktik Bisnis
5. Semakin Tertinggalnya SDM dari Negara Lain
Sumber daya manusia sangat penting untuk membangun negara agar lebih berkualitas. Sumber daya manusia dapat diperoleh dari Pendidikan atau sekolah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka pemerintah memberikan anggaran besar kepada sekolah negeri, membantu pembangunan sekolah agar lebih baik untuk pembelajaran, memberikan beasiswa bagi murid kurang mampu atau beprestasi, memberi anggaran untuk hal pembelajaran di sekolah, dan anggaran dana tahunan.
Pelaksanaan dalam memaksimalkan anggaran dari pemerintah terkadang digunakan untuk hal lain atau dana uang sekolah tidak semuanya digunakan tetapi dikurangi, sehingga Pembangunan pendidikan untuk membangun sumber daya manusia agar bisa bersaing dengan negara lain, semakin tertinggal karena kurang maksimal membangun pendidikan yang lebih baik.
6. Lingkungan Alam Semakin Rusak
Korupsi bukan hanya merugikan negara dari segi keuangan dan materi saja, tetapi dari lingkungan alam juga bisa terkena dampak. Kasus korupsi yang merusak alam terjadi diberbagai wilayah Indonesia seperti, kasus korupsi pengelolaan timah di PT timah yang merugikan negara sebesar Rp 271 triliun.
Kerusakan alam akibat korupsi PT Timah ini dalam pernyataan konferensi pers di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, pada senin (19/2/2024) mengalami kerusakan hutan, kerugian lingkungan ekologis mencapai Rp157,83, ekonomi lingkungannya sekitar 60,276 triliun, dan biaya pemulihannya sekitar 5,257 triliun.
Dalam lingkungan ekologis mengalami kerusakan ekosistem di air, udara, dan tanah. Melihat kerugian sumber daya alam untuk keberlangsungan hidup, telah di rusak oleh sekelompok orang rakus dan kasus ini melibatkan pemerintahan Indonesia dari segi perusahaan sangat buruk. Dalam kasus ini korupsi dikekuasaan pemerintah merugikan lingkungan dan alam.
7. Meningkatnya Kriminalitas
Korupsi bisa meningkatkan berbagai kasus kriminalitas karena kejahatan sturuktur di politik dan masyarakat. Korupsi mempengaruhi angka kriminalitas meningkat seperti dalam aspek politik bisa menjadi suatu kebiasaan buruk, sehingga kejahatan di pemerintahan terus terjadi, dan di kehidupan masyarakat seperti melakukan suap-menyuap kejahatan.
Ada berbagai kasus yang berkaitan dengan meningkatnya kejahatan akibat korupsi yaitu, kasus seseorang yang melakukan korupsi juga tetapi hukuman dari kasus korupsi selalu ringan atau bisa di suap. Dari kasus korupsi bisa membuat kasus yang lain seperti suap-menyaup, kesenjangan sosial semakin meningkat, dan warga yang kemiskinan semakin banyak, sehingga kejahatan kriminalitas bisa meningkat.
8. Menambah Kasus yang Lain
Dampak negatif dari korupsi bisa menambah masalah kasus yang lain, tetapi masih berkaitan. Kasus korupsi selalu erat dengan suap-menyuap untuk saling menutupi, sehingga masalah kasus bertambah tetapi berkaitan satu sama lain. Dalam kasus yang lain ada masalah seperti korupsi, penyuapan, dan penggelapan dana menjadi tiga kasus, maka bisa dikatakan bahwa satu kasus bisa menambah kasus yang lain.
9. Kerugian Negara
Korupsi merupakan pengambilan hak negara untuk kepentingan diri sendiri. korupsi mengakibatkan kerugian negara, yang seharusnya digunakan untuk mengelola negara. Kasus seperti penggelapan dana untuk membangun negara terhambat dan keuangan negara mengalami kerugian.
Maka korupsi merupakan tindakan yang dapat merugikan negara. Kerugian negara juga bukan hanya berupa uang tetapi sumber daya alam dan warga negara juga mengalami dampak dari masalah ini.
Baca juga: Melawan Tikus Berdasi: Bersama Melawan Tindak Korupsi!
Beberapa hal yang membuat negara mengalami kerugian akibat korupsi. Namun kasus korupsi terus terjadi di pemerintahan dan partai politik Indonesia, sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan. Lalu bagaimana cara mengatasi problem yang menjadi masalah serius di Indonesia.
Masalah korupsi bisa saja teratasi dengan sistem hukum yang kuat dan mekanisme pengawasan yang efektif untuk mencegah agar masalah korupsi di partai politik berkurang, dengan membuat aturan yang tegas.
Partai politik Indonesia mengalami keterhambatan dan masalah korupsi yang sering terjadi, namun hal tersebut bisa terus terjadi tidak pernah berhenti. Melihat berbagai faktor dan alasan mengapa korupsi bisa terus terjadi, diantaranya akibat dari hukum yang lemah dan mekanisme pengawasan yang kurang efektif.
Hukuman yang ringan menjadi penyebab para anggota di partai politik dan pemerintahan daerah maupun pusat, menjadi leluasa karena hukum di Indonesia bisa di beli dengan uang.
Penyebab faktor lain bisa karena suap-menyuap menjadi salah satu hubungan dengan kasus korupsi dimana uang hasil korupsi juga digunakan untuk menyuap para penegak hukum. Pengawasan yang kurang efektif dari KPK juga bisa menjdai faktor penyebab para koruptor saling berkerja sama untuk menutupi kasus korupsinya masing-masing.
Penulis: Faisal Nursamsul Qodiri
Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News