Surabaya – Fauziyah Vida Rahmah Wijaya, Mahasiswa Fisika Fakultas Teknik dan Sains UPN “Veteran” Jawa Timur telah melaksanakan kegiatan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka di PLN UP3 Surabaya Barat. Magang ini berlangsung selama 4 bulan dengan tujuan mendukung perencanaan sistem dan fokus pada optimalisasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam proteksi jaringan listrik.
Kegiatan ini dibimbing oleh dosen pembimbing akademik, Ibu Nenni Mona Aruan, S.Si., M.Si., serta didampingi oleh pembimbing lapangan dari PLN UP3 Surabaya Barat, Bapak M. Syaifuddin dan tim leader divisi perencanaan sistem, Bapak Riadhi Fairuz Tanjung.
Dalam kegiatan magang ini, mahasiswa berkontribusi dalam analisis pemanfaatan sumber energi terbarukan guna meningkatkan proteksi jaringan listrik. Fokus utama dari implementasi ini adalah sistem proteksi (recloser) berbasis EBT dengan menggunakan solar cell yang akan dijadikan sebagai double supply. Implementasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi serta mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional, sekaligus memastikan ketersediaan daya yang stabil untuk jaringan listrik.
Selama magang, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman langsung dalam pembelajaran proses bisnis distribusi PLN UP3 Surabaya Barat dalam perencanaan sistem dan optimalisasi proteksi jaringan listrik. Selain itu, mereka mempelajari berbagai kemampuan untuk menganalisis energi listrik sebelum didistribusikan ke pelanggan. Kegiatan ini berkaitan erat dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau serta tujuan ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Dengan menerapkan konsep proteksi jaringan listrik berbasis energi terbarukan, mahasiswa berkontribusi dalam upaya penguatan infrastruktur listrik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari implementasi, mahasiswa melakukan pengambilan data sistem proteksi (recloser) berbasis EBT pada jaringan listrik SUTM.
Proses ini dilakukan untuk menganalisis kestabilan sistem distribusi tenaga listrik serta mengevaluasi efektivitas proteksi yang diterapkan dengan menggunakan solar cell sebagai sumber double supply yang bekerja berdampingan dengan suplai dari PLN. Secara teknis di lapangan, solar cell digunakan untuk menggantikan fungsi potensial transformer (PT) sebagai sumber energi pada sistem proteksi.
Solar cell mengkonversi sinar matahari menjadi listrik yang kemudian digunakan untuk mengisi baterai (aki) dan menyuplai daya ke panel RTU recloser. Apabila sistem proteksi tidak menggunakan solar cell, maka sepenuhnya akan bergantung pada suplai dari PLN.
Dalam kondisi gangguan di jaringan distribusi atau pemadaman, recloser berpotensi kehilangan suplai daya yang bisa menyebabkan keterlambatan dalam proses proteksi atau pemulihan jaringan. Dengan penambahan solar cell sebagai sumber alternatif, sistem menjadi lebih mandiri dan responsif terhadap gangguan sehingga diklaim sebagai bentuk optimalisasi dari sisi keandalan dan efisiensi energi.
Menurut Fauziyah, kegiatan ini memberikan wawasan baru mengenai peran EBT dalam industri ketenagalistrikan. Fauziyah berperan dalam mengumpulkan data terkait lama pengisian daya, hasil daya charge, dan tegangan pada solar cell. Serta juga menjadi tahu bagaimana pengaruh solar cell terhadap performa recloser dalam mengatasi gangguan.
Dengan adanya kegiatan magang mandiri program MBKM ini, menurut Fauziyah adalah pengalaman berharga dalam memahami praktik perencanaan sistem kelistrikan dan praktik penerapan teknologi energi terbarukan dalam sistem proteksi jaringan listrik yang tidak didapatkan di ruang kuliah.
Penulis: Fauziyah Vida Rahmah Wijaya
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
