Pelaksanaan Table Manner Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Memperkuat Diplomasi dan Hubungan Internasional dalam Etika Makan

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta baru-baru ini mengadakan pelatihan table manner untuk 26 mahasiswanya, sebagai bagian dari program studi Hubungan Internasional.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai etika makan internasional, yang merupakan aspek penting dalam diplomasi.

Etika Makan

Selama Pelatihan Table Manner, Mahasiswa Mempelajari Berbagai Aspek Penting dalam Etika Makan

1. Menu Skeleton (Kerangka Menu)

Mahasiswa diajarkan bagaimana menyusun kerangka menu dari mulai hidangan pembuka hingga hidangan penutup. Pemahaman ini penting untuk memahami urutan penyajian makanan dalam perjamuan resmi.

Bacaan Lainnya

2. Meal Period (Periode Makan)

Periode makan mencakup waktu dan urutan penyajian setiap hidangan. Mahasiswa belajar tentang interval waktu yang tepat antara setiap hidangan untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran acara.

3. Table Set Up (Pengaturan Meja)

Pengaturan meja mencakup penempatan peralatan makan, piring, gelas, dan dekorasi meja. Mahasiswa dilatih untuk mengatur meja sesuai dengan standar internasional, memastikan keselarasan dan estetika.

4. Sikap Selama Perjamuan Makan

Sikap dan tata krama selama perjamuan makan sangat penting. Mahasiswa belajar tentang cara duduk, berbicara, dan berinteraksi dengan tamu lainnya selama makan.

5. Cara Menggunakan Peralatan Makan

Penggunaan peralatan makan seperti pisau, garpu, dan sendok diajarkan secara detail. Mahasiswa mempraktikkan cara memegang dan menggunakan peralatan makan sesuai dengan etika internasional.

6. Tata Cara Makan Internasional (International Table Manner)

Mahasiswa mempelajari berbagai tata cara makan dari berbagai budaya, dengan fokus khusus pada table manner internasional yang berlaku di pertemuan resmi dan diplomatik.

Baca juga: Implementasi Nilai-Nilai Etika dalam Budaya Organisasi pada Perusahaan Multinasional

Penggunaan menu set dari Perancis dalam pelatihan ini bukan tanpa alasan. Etika makan seperti table manner berakar dari tradisi bangsawan Perancis yang kemudian diadopsi secara luas dalam diplomasi internasional.

Perancis dikenal dengan kuliner yang kaya dan penuh tata cara, menjadikannya contoh ideal untuk belajar etika makan.

Menu yang Disajikan

Pelatihan Ini Mencakup Pengalaman Langsung dengan Menikmati Rangkaian Menu Set Khas Perancis

1. Welcome Food (Makanan Selamat Datang)

Amuse bouche, yaitu hidangan kecil yang disajikan untuk menyambut tamu. Menu ini termasuk sishan madu san muel granoia yang dibuat dengan hafan genium.

2. Appetizer (Hidangan Pembuka)

Deef’s lade green, salad yang terdiri dari grilled beef dengan lettuce green, remain, serta taste Gerard dressing.

3. Soup (Sup)

Chicken bisque, sup ayam dengan aroma tomat, disajikan dengan potongan ayam dan tomat yang pedas.

4. Main Course (Hidangan Utama)

Sole meuniere, ikan salmon panggang yang disajikan dengan saus lemon dan butter.

5. Dessert (Hidangan Penutup)

Opera cake, kue opera dengan krim manis coklat dan kopi, dilengkapi dengan ganache coklat yang khas.

Baca juga: Implementasi Penerimaan Informasi sebagai Strategi Diplomasi Geoekonomi Indonesia terhadap Negara Anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) dalam Upaya Meredam Isu Internasional Papua

Relevansi dengan Diplomasi dan Hubungan Internasional

Pelatihan table manner ini sangat relevan dengan studi Hubungan Internasional. Dalam pertemuan diplomatik dan acara internasional, etika makan adalah simbol kesopanan dan penghormatan terhadap budaya yang berbeda.

Dengan memahami dan mempraktikkan table manner, mahasiswa dapat menunjukkan profesionalisme dan kepekaan budaya yang sangat penting dalam interaksi global.

Manfaat Pelatihan

1. Peningkatan Kepercayaan Diri

Mahasiswa menjadi lebih percaya diri dalam situasi formal dan pertemuan internasional.

2. Pengetahuan Budaya

Pemahaman tentang tata cara makan dari berbagai budaya meningkatkan kesadaran dan penghormatan terhadap keberagaman budaya.

3. Kemampuan Diplomatik

Etika makan yang baik memperkuat kemampuan diplomatik dan membantu dalam menjalin hubungan internasional yang harmonis.

4. Kesiapan Profesional

Mahasiswa lebih siap untuk menghadapi situasi profesional di masa depan, baik dalam konteks diplomatik maupun korporat.

Baca juga: Hubungan Islamic Financial Deepening terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Acara pelatihan table manner di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi.

Mahasiswa berbagi pengalaman dan pemahaman baru yang mereka peroleh, serta mendiskusikan pentingnya etika makan dalam konteks diplomasi dan hubungan internasional.

Dengan bekal pengetahuan ini, mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan sikap yang profesional dan sopan dalam setiap perjamuan resmi, baik di dalam maupun luar negeri.

Penulis: Nova Putri Maharani

Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI