Menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah upaya yang disengaja dan terencana untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi diri secara aktif.
Dan bertujuan agar mereka memperoleh kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk diri mereka dan masyarakat.
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mengarahkan potensi alami anak-anak sehingga mereka dapat mencapai tingkat kebahagiaan dan keselamatan yang optimal, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat.
Hal ini membuktikan pendidikan memegang peranan krusial dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan teori kontemporer, pendekatan dalam proses belajar mengajar lebih menekankan pada pusat perhatian subjek pembelajaran.
Dalam konteks ini, pengajar dan peserta didik sama-sama berperan aktif, peserta didik secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri, sementara pengajar berperan sebagai fasilitator.
Dengan hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensinya untuk dapat mencetak kebutuhan tenaga kerja yang yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memenuhi tuntutan industri semakin meningkat.
Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran kurikulum sekolah yang responsif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.
Adapun menurut BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) terdapat gagasan pembelajaran kurikulum sekolah yang harus diperhatikan dalam mencetak generasi yang sejalan dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan industri, yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir secara kritis dan pemecahan masalah.
Pembelajaran dengan mengedepankan pengembangan kecakapan berpikir kritis dan penyelesaian masalah. Dengan hal ini peserta didik akan dapat berpikir yang kritis, dan mampu menyelesaikan masalah dengan menggunakan solusi yang kreatif, serta memperkuat kendali di atas pikirannya.
2. Keterampilan komunikasi dan kolaborasi
Pembelajaran dengan mengedepankan kecakapan berkomunikasi dan kolaborasi, berarti peserta didik diharapkan dapat mengembangkan skill berkomunikasi serta bekerjasama secara efisien dengan berbagai pihak.
3. Keterampilan kreativitas dan inovasi
Pembelajaran dengan mengedepankan kecakapan untuk menciptakan dan memperbarui, hal ini peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kreativitas yang dimiliki dalam menghasilkan hal-hal tertentu sebagai terobosan inovatif.
4. Kemampuan memahami dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Pembelajaran yang meningkatkan keterampilan literasi teknologi informasi dan komunikasi, hal ini memungkinkan memudahkan peserta didik untuk menggunakan teknologi tersebut dalam aktivitas sehari-hari.
5. Keterampilan pembelajaran kontekstual
Pembelajaran dengan mengembangkan kemampuan kontekstual berarti peserta didik memiliki kemampuan untuk secara mandiri mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata mereka.
6. Kemampuan informasi dan literasi media
Pembelajaran agar siswa dapat memahami dan mengaplikasikan berbagai media komunikasi untuk menyajikan ide-ide serta berkolaborasi dan berinteraksi dengan berbagai pihak.
Dalam UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mengoptimalkan potensi peserta didik.
Melalui pendidikan, diharapkan peserta didik mampu mengoptimalkan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk dapat mencetak kebutuhan tenaga kerja yang yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memenuhi tuntutan industri semakin meningkat.
Untuk mengembangkan hal tersebut diharapkan dapat memperhatikan apa saja hal yang harus diperhatikan yang sudah dijelaskan diatas.
Penulis: Sankara Pramahadi Chueyra
Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Surabaya
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
