Aspek sistem pendidikan di Indonesia saat ini masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Terdapat beberapa penyebab mengapa hal ini terjadi pada pendidikan di Indonesia, salah satunya yaitu karena kurang adanya literasi ataupun minat baca pada siswa.
Suasana pembelajaran SD Negeri Gurubug II cukup baik namun wadah untuk karya kreativitas anak-anak kurang dalam pengelolaannya. Hal ini terjadi karena kurangnya motivasi yang mendorong anak-anak dalam membuat berbagai karya kreativitas disamping untuk melatih kemampuan kognitif juga melatih kemampuan untuk berkreasi yang mana sangat penting untuk terus dilakukan pada umur mereka saat ini.
Salah satu faktor pendorong motivasinya adalah menyediakan wadah untuk menempatkan hasil karya kreativitas sehingga mereka yang karyanya dipajang akan semakin percaya diri dan terus terdorong untuk membuat karya lagi.
Wadah karya kreativitas yang dimaksud adalah mading atau majalah dinding, disebut mading karena prinsip dasar majalah terasa di dalamnya dengan bentuk penyajiannya dipampang di dinding atau sejenisnya. Mading merupakan hal yang umum dalam lingkungan sekolah, pembuatan mading sederhana yang menghabiskan biaya tidak banyak memiliki peluang besar untuk dapat terlaksana.
Program Kampus Mengajar Angkatan 4 Tahun 2022 merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah baik tingkat Sekolah Dasar ataupun Sekolah Menengah Pertama di berbagai Desa / Kota yang membutuhkan bantuan, salah satunya adalah di SD Negeri Gurubug II yang bertempat di Jalan Kampung Grubuk No.33, Bojong Nangka, Kec. Klp. Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.
Guna menjalani tugas Kampus Mengajar Angkatan 4 dengan tema belajar sambil berdampak, kami mencoba melakukan observasi dengan tingkat kreativitas para siswa di SD Negeri Gurubug II. Sesuai dengan observasi yang kami lakukan, bahwa sistem pembelajaran di SD Negeri Gurubug II tidak fokus pada meningkatkan kreativitas dan mengembangkan potensi bakat para peserta didik.
Oleh karena itu memberikan pemberdayaan majalah dinding agar tingkat minat membaca meningkat, juga dapat meningkatkan kreativitas dan mengembangkan potensi bakat.
Gambar 2. Pembuatan majalah dinding di SDN Gurubug II
Para murid SD Negeri Gurubug II sangat antusias dalam membuat majalah dinding sekolah ini. Pembuatan yang relative mudah dan menyenangkan serta biaya yang diperlukan tidaklah besar. Adapun cara membuat mading sekolah yaitu :
Pertama, tentukan tema mading yang akan dibuat. Tema mading bisa ditentukan dari hari-hari perayaan yang dilaksanakan nasional. Seperti hari sumpah pemuda, hari guru, hari ayah, dll.
Kedua, siapkan bahan materi yang akan ditempelkan di mading sekolah. Materi dapat berupa puisi, pengertian, hal yang diperlukan, cerita pendek, berita, dsb.
Ketiga siapkan alat dan bahan untuk menghias seperti gunting, lem, alat mewarnai, origami atau HVS warna, serta pernak pernik. Kemudian, gunting bahan materi dengan bentuk bangun yang diinginkan lalu tempelkan pada selembar karton. Setelah semua materi ditempel majalah dinding dapat di hias dengan berbagai gambar yang berhubungan dengan tema serta pernak-pernik yang dimiliki. Siswa juga dapat menghias dengan hasil bentuk dari origami seperti pohon, burung, dll.
Penulis: Ghina Aldra Fatinnisa
Mahasiswa Teknik Industri UPN “Veteran” Jawa Timur