Pemilu 2x Putaran, Worth it Ga sih?

Pemilu
Ilustrasi: istockphoto.

Haiii sobatt…

Pemilu 2024 baru aja usai nih.. Nah, para sobat pasti udah menentukan pilihannya semua kan? Ato jangan-jangan ada yang golput nihh.. Hayooo..

Pilpres tahun ini diikuti oleh tiga paslon antara lain:

  1. Anis-Muhaimin;
  2. Prabowo-Gibran;
  3. Ganjar-Mahfud.

Nahh tapi bisa dibilang banyak badai terjadi pada pemilu tahun ini, ada banyak sekali hambatan dan rintangan yang dihadapi masing-masing paslon. Hingga usai pencoblosan pun perseteruan masih belum usai, mulai dari hak angket yang akan digulirkan, pemilu dua kali putaran hingga dibawa ke persidangan MK untuk membahas sengketa hasil pilpres.

Bacaan Lainnya

Sehingga saat ini kami hendak membahas opini publik terhadap pemilu dua kali putaran, kami melakukan survei di Desa Magersari Mojokerto dengan sejumlah 30 responden. Dari data para pengisi survei mereka rata-rata berusia 22 tahun sebanyak 29% . Dan jenis kelamin perempuan mendominasi hingga 54,9%  dan sisanya sebanyak 45,1% adalah laki laki.

Secara keseluruhan, mayoritas survei tidak setuju (kontra) hingga jumlah 87,1% namun sebetulnya tidak sedikit pula yang berharap putaran kedua ini dilaksanakan dengan penjabaran sebagai berikut:

  • Ketika ditanya kecenderungan terhadapsalah satu paslon di putaran kedua 64,5% menjawab tidak punya. Tapi ada 22,6% yang memiliki perspektif terhadap salah satu calon dan mungkin juga berharap agar terjadi dua kali putaran.
  • Ketika ada 67,7% responden yang tidak mau berpartisipasi dalam putaran kedua ini dan ada 16,1% masyarakat yang akan ikut dan uniknya lagi masih ada 16,1% yang masih ragu-ragu. Kira-kira si Ragu ini akan membawa kemenangan bagi siapa ya semisal benar terjadi?
  • Tidak jauh berbeda pula, ada 61,3% responden yang menolak memiliki harapan khusus terhadap putaran kedua. Tetapi ada cukup banyak responden yang memiliki harapan tersebut hingga 25,8% dan sisanya sebanyak 12,9% juga masih bimbang akan berada di garis manakah mereka nanti.
  • Tapi, ada keunikan disini, saat ditanya apakah mungkin ada rencana untuk memberitahu atau mempengaruhi orang lain untuk berpartisipasi pada putaran kedua, ada 22,6% loh yang menjawab Mungkin. Meskipun 74,2% memilih tidak, tapi ini cukup membuat kita bertanya-tanya juga yah kira-kira para Mungkin ini akan menjadi pilar siapa.

Baca Juga: Opini Warga Desa Klinterejo tentang Hasil Pemilu 2024

Tapiiii sobat… Tidak hanya mengacu pada presentase, para responden juga turut memberikan pendapat mereka serta memberikan penjabaran, apalagi setelah dilalui sidang sidang rumit yang notabennya semakin menunjukkan bahwa hasil suara putaran pertama cukup mutlak, sehingga tidak perlu diadakan putaran kedua.

Yah walaupun ada juga yang memilih untuk diadakan putaran kedua tapi pendapat mayoritas memilih untuk tidak diadakan pemilihan ulang tersebut.

Berikut salah satu pendapat responden:

“Menurut saya dengan diadakannya putaran kedua untuk pemilu 2024 akan menimbulkan banyak dampak negatifnya daripada positifnya, dapat ditinjau dari beberapa aspek seperti:  1. Politik: mengganggu stabilitas politik dan mengurangi rasa kepercayaan masyarakat kepada dunia perpolitikan sehingga menciptakan pemikiran bahwa politik di Indonesia itu buruk;  2. Ekonomi: tentu dengan diulangnya pemilu 2024 juga akan membuat pembengkakan kas negara dalam hal tersebut; 3. Keamanan: stabilitas kemanan negara dapat terganggu dan dimanfaatkan oleh negara asing untuk mencari celah dan berusaha memasuki dan merusak perpolitikan di Indonesia; 4. Sosial: aktivitas sosial juga akan terganggu, yang di mana akan banyak bentrok dari masyarakat yang pro dan kontra. Melihat banyaknya dampak negatif yang kira-kira timbul jika terjadi pengulangan pemilu 2024, oleh sebab itu saya tidak setuju dengan diadakannya pengulangan pemilu 2024 karena kerugian baik materil maupun immateril yang timbul lebih banyak daripada keuntungannya. apalagi keputusan MK juga sudah inkrah dan berkekuatan hukum tetap dan tidak ada yang bisa mengganggu gugat.”

Kebanyakan dari mereka mengeluhkan akan terlalu banyak anggaran yang terbuang bila dilakukan pemilu dua kali putaran.

“Saya akan tetap pada pilihan saya karena sebelum saya memilih seorang calon presiden tentu saja saya telah melakukan riset terlebih dahulu dan meng-compare antar paslon. Sehingga pilihan yang saya pilih bukan hasil dari cap cip cup dan saya memiliki dasar dan alasan yang cukup kuat mengapa saya memilih paslon tersebut. Lagi pula jika memang paslon tersebut menang dan di tengah periode kepemimpinannya tidak sejalan alias menyimpang dari visi dan misinya atau yang lainnya kita sebagai rakyat dapat melakukan pemakzulan presiden dan wakilnya melalui DPR dan MK karena sejatinya rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi negara.”

Baca Juga: Persepsi Masyarakat Gresik terhadap Paslon 01 dan 03 yang Melakukan Gugatan Hasil Pemilu 2024

Keyakinan yang kuat juga turut dijelaskan oleh para responden, ketika diberi pertanyaan apabila terjadi putaran kedua akankah mereka mengubah pilihannya atau tetap pada pilihan pertama.

Sebagian besar jawabannya adalah tetap pada pilihan pertama karena mereka sudah yakin dengan pilihan mereka. Tapi tidak menutup kemungkinan juga yaa ada yang kontra mau mengubah pilihan, mau mengganti karena paslon awal banyak kasus hingga akan golput saja.

Penulis:
1. Adinda Mufida
2.
Andi Nahda A.
3. Aldi Syahputra
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Dosen Pengampu: Beta Puspitaning Ayodya, S.Sos., M.A.

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses