Pencemaran Air Tanah yang disebabkan oleh Limbah Domestik

Pencemaran Air Tanah yang disebabkan oleh Limbah Domestik
Ilustrasi Pencemaran Air Tanah akibat Limbah Domestik (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Ibarat suami dan istri, air dan manusia di muka bumi ini menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa air. Air menentukan semua aspek dalam kehidupan kita, terutama aspek kesehatan. Air yang bersih membuat kualitas hidup yang baik juga.

Pencemaran sangat rentan terjadi pada air. Air yang tercemar menyebabkan dampak buruk yang sangat dahsyat. Salah satu contohnya adalah tubuh kita bisa terpapar penyakit karena air yang tercemar.

Pencemaran bisa terjadi karena beberapa hal antara lain seperti, sampah, limbah pabrik, limbah pertanian, limbah domestik, dan masih banyak lagi.

Bacaan Lainnya
DONASI

Limbah domestik menjadi salah satu penyebab utama dalam pencemaran pada air. Dampak pencemaran ini tampak jelas terlihat pada masyarakat yang tinggal di perkotaan.

Pencemaran air pada limbah domestik atau yang dimaksud limbah rumah tangga ini diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri, yang pada akhirnya memberikan dampak dan akibat yang buruk bagi masyarakat itu sendiri. Salah satu faktor utama kesehatan manusia juga bergantung pada air yang dipakai sehari-hari.

Deterjen, sampah organik, dan sampah anorganik yang terkandung pada limbah pemukiman merupakah hal yang sering kita temui. Sampah organik yakni seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan ini bisa diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri.

Sedangkan plastik, kertas, logam, karet, dan kayu termasuk pada kelompok sampah anorganik, sampah jenis anorganik ini tidak dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri atau non-biodegrable. Selain sampah organik dan anorganik yang telah disebutkan tadi, ada pula sampah deterjen yang paling potensial mencemari air. Jika kita amati hampir di setiap lingkungan rumah tangga memakai deterjen.

Air yang sudah tercemar memiliki beberapa ciri-ciri seperti, berbau, adanya endapan, berwarna, berasa, dan tingkat keasaman yang tidak netral. Belum lagi jika banyak bakteri-bakteri jahat yang terkandung di dalamnya.

Air yang sudah tercemar tidak layak untuk dikonsumsi maupun dipakai untuk kegiatan sehari-hari oleh manusia. Karena jika air yang sudah tercemar itu dikonsumsi, akan memiliki dampak yang fatal pada kesehatan manusia. Zat-zat polutan yang terkandung di dalam air tersebut menjadi penyebabnya.

Pencemaran air bisa dicegah oleh banyak cara, seperti menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, menanam pohon di setiap lahan, rutin melakukan pembersihan di sumber air, dan pastinya menggunakan deterjen yang ramah lingkungan.

Penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya air yang tercemar limbah domestik juga bisa dilakukan. Kesadaran dari masyarakat itu sendiri sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan. Baik buruknya yang dilakukan sekarang, sangat berdampak untuk generasi selanjutnya nanti.

Menjadikan lingkungan air yang bersih merupakan tugas kita semua. Air yang bersih memiliki banyak sekali manfaatnya. Contoh yang dapat kita lihat dari penggunaan air bersih antara lain, keseimbangan elektrolit pada tubuh terjaga, mencegah stunting, kesehatan terjaga, menjaga kebersihan kulit, menjaga kestabilan ekosistem, dan mengurangi polusi udara.

Hidup dengan air yang bersih tentunya menjadikan hidup lebih teratur. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kita semua wajib mengambil peran, tentunya dalam menjaga kualitas air yang bersih dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam aktivitas kita yang bisa mencemari air dengan limbah domestiknya.

Muhammad Faiz Maulana

 

 

 

 

 

 

 

 

Penulis: Muhammad Faiz Maulana
Mahasiswa D3 Teknik Lingkungan, Akademi Teknik Tirta Wiyata

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI