Eksistensi Limbah Rumah Tangga terhadap Kesehatan Air Sungai

Opini
Ilustrasi: istockphoto

Air sungai adalah aliran air yang secara terus-menerus mengalir dari gunung menuju dataran rendah. Selain itu, air sungai juga bisa diartikan sebagai aliran air yang mengalir dari hulu menuju hilir. Air sungai mempunyai berbagai fungsi dan manfaat untuk kehidupan manusia.

Fungsi dari air sungai dapat dilihat dari perannya sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat, sebagai sumber kebutuhan air untuk diminum, mencuci, dan mandi, sebagai salah satu sumber pembangkit tenaga listrik, serta sebagai sumber irigasi bagi pertanian.

Air sungai sangat membantu manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, karena manusia sangat membutuhkan banyak air untuk melangsungkan hidupnya. Selain beberapa kebutuhan tersebut, air sungai juga bisa dijadikan sebagai salah satu tempat rekreasi dan hiburan bagi masyarakat. Misalnya air sungai dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan kegiatan lainnya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Air sungai saat ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini dikarenakan hampir sebagian air sungai di Indonesia berada dalam kondisi yang tidak kondusif. Kondisi ini diakibatkan karena air sungai di Indonesia sudah dicemari oleh berbagai macam limbah-limbah rumah tangga dan pabrik-pabrik besar.

Salah satu contoh limbah rumah tangga dan pabrik yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan air sungai adalah sampah plastik, sebab susah terurai. Sampah plastik kerap kali ditemui menumpuk di sekitaran air sungai.

Penumpukan sampah plastik ini tidak terlepas dari perilaku dan tindakan manusia dengan memanfaatkan air sungai sebagai salah satu tempat yang cocok untuk membuang sampah. Entah sadar atau tidak, tanpa dipikirkan bahwa tindakan membuang sampah yang susah terurai ke air sungai, akan menyebabkan habitat yang hidup di air sungai akan mati, serta akan mengakibatkan masalah bagi ketersediaan air

Pencemaran air sungai juga seringkali disebabkan oleh busa bekas cucian, yang bersumber dari deterjen. Misalnya saat mencuci pakaian di air sungai, kita seringkali membilas pakaian langsung ke dalam air sungai. Selain itu, kita seringkali juga membuang busa-busa deterjen bekas cucian langsung ke air sungai.

Penyebab lain pencemaran air sungai berasal dari limbah-limbah pabrik yang seringkali membuang limbah langsung ke sungai. Tindakan ini sangat berpengaruh terhadap ekosistem air sungai dan manusia. Pencemaran ini akan menyebabkan ekosistem air sungai terganggu.

Selain itu, pencemaran air sungai akan mengakibatkan kondisi kesehatan manusia terganggu, seperti menimbulkan penyakit iritasi pada kulit, mata, hepatitis, disentri, serta dapat menyebabkan kanker.

Selain menyebabkan air sungai tidak bisa dikonsumsi akibat tercemar, dampak lainnya adalah menyebabkan banjir dan tanah longsor. Banjir disebabkan oleh penumpukan sampah plastik di daerah aliran air sungai.

Tidak heran apabila ketika musim penghujan tiba, di Indonesia seringkali terjadi banjir akibat luapan air sungai. Masalah ini terjadi akibat dari terhalangnya aliran air sungai. Terhalangnya aliran air sungai mengakibatkan air sungai meluap dan menyebabkan banjir. Sehingga banyak mengakibatkan kerugian bagi masyarakat akibat luapan air sungai.

Berbeda halnya apabila kita membuang sampah organik ke air sungai. Hal ini tidak akan berpengaruh bagi kesehatan air sungai. Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai, sehingga aman ketika dibuang ke air sungai. Sampah organik dihasilkan dari sisa-sisa makanan, dedaunan, dan kotoran hewan sehingga aman untuk lingkungan terutama air sungai.

Selain aman untuk air sungai, sampah organik juga aman untuk tanah karena bisa menambah unsur hara dalam tanah. Yang menjadi fokus utama masyarakat dan pemerintah bukan soal pengaruh sampah organik terhadap kesehatan air sungai.

Fokus utamanya adalah bagaimana cara mengelola sampah-sampah hasil rumah tangga dan limbah pabrik, agar tidak dibuang di sekitaran air sungai, supaya kesehatan air sungai tetap terjamin dan terjaga.

Ada berbagai upaya yang bisa diambil untuk pencegahan kerusakan air sungai. Misalnya mengembangkan budaya dan etika membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, kita harus menggunakan bahan-bahan yang ramah terhadap lingkungan dan air sungai.

Contohnya menggunakan deterjen yang ramah terhadap lingkungan, tidak membangun kawasan industri di dekat air sungai, serta rutin melakukan pembersihan terhadap air sungai.

Contoh tindakan pemerintah dalam mengembalikan keadaan air sungai yang sudah tercemar adalah melakukan pengerukan dan pembersihan terhadap air sungai. Kegiatan ini dilakukan agar sampah yang berada di dasar maupun di sekitaran air sungai dapat dikeluarkan. Sehingga air sungai aman untuk digunakan dan ditinggali oleh makhluk hidup.

Selain itu, pemerintah mempunyai kewajiban memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan terkait dampak yang ditimbulkan akibat dari kegiatan membuang limbah-limbah hasil rumah tangga dan pabrik ke air sungai.

Pemberian sosialisasi ini bertujuan agar aktivitas manusia yang merusak lingkungan dan air sungai dapat dihentikan. Selain itu, pemerintah juga bisa menata dan mengelola lingkungan di sekitar air sungai menjadi lebih cantik dan indah.

Misalnya menanam pohon dan menanam bunga di sekitaran air sungai. Penataan ini bertujuan untuk menjadikan kawasan air sungai sebagai objek wisata. Penataan ini merupakan upaya menjaga kualitas air sungai.

Pengelolaan air sungai yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi kehidupan manusia. Perlu diingat bahwa ketika kita menggunakan air sungai untuk keperluan minum, untuk menjamin kesehatan dan kenyaman, alangkah baiknya kita menggunakan air sungai yang dikelola oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Perusahaan tersebut lebih banyak memanfaatkan air sungai untuk dikelola menjadi air minum. Ketika masyarakat menjadikan air sungai sebagai air minum tanpa melalui proses pembunuhan kuman dan bakteri, maka akan sangat berpengarauh terhadap kesehatan.

Berbeda halnya ketika kita menggunakan air sungai yang dikelola oleh pihak Perusahaan Air Minum (PDAM), sudah terjamin kesehatannya. Sebelum air sungai dijadikan air minum, pihak perusahaan tersebut telah melakukan uji coba kesehatan terhadap air sungai. Uji coba tersebut dilakukan melalui alat-alat pendeteksi kesehatan air sungai, sebelum disalurkan ke masyarakat.

Penulis: 

Rodrigues Carlos Warung (NPM: 202201559)
Mahasiswa Teknik Lingkungan Akatirta Magelang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI