Sesuai dengan tuntutan tri darma Perguruan Tinggi yaitu; pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga kewajiban ini saling berkaitan antaraain dharma pertama (pendidikan: teoretik) dan kedua (penelitian: inovasi) harus secara konkrit mendukung dharma ketiga (pengabdian: transformasi). Dalam tiga kewajiban ini Dosen dan mahasiswa dituntut melakukan pengabdian di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
SD Negeri 173518 Silitonga yang terletak di Kecamatan Medan Johor yang akan dijadikan mitra pada kegiatan PKM kali ini. Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan rutin setiap semester di Universitas Quality Medan.
Selain untuk menerapkan ilmu yang telah didapat, mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman dan pembelajaran yang tidak didapatkan ketika dikampus serta mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana menangani masalah-masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat terutama dalam bidang pendidikan.
Pendidikan sangat penting dalam membangun suatu karakter anak bangsa sebagai penerus generasi bangsa. Tetapi rasa semangat belajar siswa perlu ditumbuhkan kembali setelah negara kita pengalami pandemi selama dua tahunebih akibat wabah covid-19.
Maka dari itu, penulis mencoba menerapkan metode pembelajaran dengan disisipkan ice breaking untuk mengetahui bagaimana penerapan metode ini apakah dapat optimal untuk diteruskan kedepannya dalam menumbuhkan semangat belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.
(Sunarto, dalam Sugito, et al., 2021) mengemukakan ice breaking berasal dari dua kata asing, yaitu ice yang berarti es yang berarti memiliki sifat kaku, dingin, dan keras, sedangkan breaking berarti memecahkan. Arti harfiah ice breaking adalah ‘pemecah es’.
Jadi, ice breaking bisa diartikan sebagai usaha untuk memecahkan atau mencairkan suasana yang kaku seperti es agar menjadiebih nyaman mengalir dan santai. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali semangat belajar siswa supaya materi-materi yang disampaikan dapat diterima. Siswa akan lebih dapat menerima materi pelajaran jika suasana tidak tegang, santai, nyaman, danebih bersahabat.
Berdasarkan hasil analisis dari kegiatan sosialisasi Pembuatan dan Pemberdayaan Rumah Baca Masyarakat di Desa Parsambilan Kecamatan Silaen. Setelah di survei, ternyata masih banyak anak-anak yang belum bisa membaca dan minat membacanya kurang dan terlalu banyak bermain gadget.
Adapun potensi besar dari Taman Baca Masyarakat Desa Parsembilan untuk pemahaman literasi ini adalah anak-anak menjadi gemar dalam hal membaca khususnya, selain itu secara umumnya menjadi gemar dalam hal belajar karna pendidikan adalah hal yang penting.
Keterlibatan peneliti bersama stakeholders di dalam warga masyarakat, yang dalam hal ini meliputi karang taruna setempat, anak-anak, dan para guru. Partisipasi dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan sinergi program dalam meningkatkan minat belajar anak-anak khususnya dalam hal membaca.
Ada beberapa program kegiatan yang dihasilkan. Pertama, mencari warga yang siap membantu menjalankan Rumah Baca. Kedua, menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti buku, rak buku, dekorasi dan konsep rumah baca. Ketiga, agenda rutin rumah baca yang akan diadakan di Kantor Desa Parsembilan setiap hari minggu.
Setelah program terlaksana dengan baik maka kegiatan ini menjadi memiliki fungsi yaitu:
- Sebagai sarana pembelajaran bagi anak-anak Desa Parsembilan.
- Sebagai hiburan (rekreasi) dan pemanfaatan waktu secara efektif dengan memanfaatkan bahan bacaan dan sumber informasi lain anak-anak di Desa Parsembilan dapat memperoleh pengetahuan dan informasi baru guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam literasi.
- Sebagai sarana informasi berupa buku dan bahan bacaan lain yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
Dari fungsi ini dapat dilihat bahwa secara fisik maupun keberadaan Rumah Baca sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama oleh masyarakat yang tidak mampu menyediakan bahan bacaan sendiri.
Pengabdian ini menunjukan keberhasilan dalam pembuatan dan pemberdayaan Rumah Baca di Desa Parsembilan. Bagi para orang tua, adanya Rumah Baca ini bisa membantu mengajarkan anak-anaknya agar menumbuhkan minat dalam membaca dan belajar.
Salah satu upaya ini adalah dengan membuat dan memberdayakan rumah baca. Sehingga kegiatan rumah baca ini dapat memastikan masyarakat, khususnya anak-anak menjadi gemar dalam membaca dan berkeinginan untuk belajar.
Kendatipun demikian, tetap upaya dari anak-anak dan masyarakat sendiri inilah yang paling berharga, yaitu berupa motivasi dari dalam diri anak-anak untuk membaca dan belajar. Juga dukungan para pihak terkait seperti Kepala Desa, orang tua dan para guru dalam kelancaran kegiatan Rumah Baca ini.
Sebagai saran dari paparan ini, hendaknya Rumah Baca terus melakukan inovasi dalam belajar mengajar, buatlah belajar mengajar dengan semenarik mungkin agar anak-anak bisa tertarik dengan literasi ini. Akhirnya, semoga segenap warga masyarakat Desa Parsembilan semakin semangat dalam hal membaca dan belajar.
Penulis: Ulfah Sari Rezeki
Mahasiswa PGSD, Universitas Quality
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News