Penerapan Lean Manufacturing pada UMKM: Peningkatan Efisiensi dan Kualitas

UMKM
Ilustrasi UMKM (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Lean manufacturing banyak menjadi perbincangan dikalangan pengusaha. Mereka berpendapat bahwa menerapkan konsep lean manufacturing pada usaha mereka, termasuk UMKM, dapat meningkatkan efisiensi dalam proses pembuatan produk mereka. Selain itu, lean manufacturing juga memudahkan pengusaha dalam mengontrol kualitas produk mereka.

Bagaimana konsep ini bisa mempengaruhi proses bisnis? Apa sebenarnya arti dari lean manufacturing? Apakah setiap UMKM di Indonesia bisa menerapkannya? Apa keuntungan yang akan didapatkan oleh UMKM yang menerapkan konsep lean manufacturing?

Konsep Lean Manufacturing

Lean manufacturing merupakan suatu sistem manajemen operasional yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan menitikberatkan pada penciptaan nilai bagi konsumen. Prinsip lean manufacturing adalah menciptakan lingkungan produksi yang efisien dengan menghilangkan waste.

Prinsip lean manufacturing mencangkup pengurangan dari stok yang berlebihan, perbaikan proses untuk menghidari kegagalan, dan peningkatan keterlibatan dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi. Selain itu, pendekatan lean menekankan penerimaan inovasi untuk meningkatkan responsibilitas terhadap perubahan permintaan pasar dan mencapai hasil operasional yang optimal.

Bacaan Lainnya

Terdapat 5 prinsip dasar dalam lean manufacture antara lain:

1. Value

Value ini ditentukan dari perspektif konsumen dan berhubungan dengan banyaknya konsumen yang bersedia membayar untuk produk yang dihasilkan.

2. Value stream

Value stream melibatkan analisis bahan dan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang bertujuan mengidentifikasi bagian yang mengalami pemborosan dan memperbaikinya.

3. Flow

Flow berkaitan dengan menciptakan aliran dalam proses produksi dengan menghilangkan hambatan fungsional untuk meningkatkan waktu tunggu. Dengan memastikan proses flow berjalan dengan lancar, dapat meminimumkan pemborosan atau penundaan dan mencapai efisiensi produksi yang lebih tinggi.

4. Pull System

Pull system ini menerapkan proses pekerjaan sesuai dengan permintaan. Berbeda dengan push system di mana persediaan dibuat sebelum ada permintaan produk. Pull system mengandalkan permintaan aktual untuk mengurangi risiko produksi yang berlebihan dan meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi dalam memenuhi permintaan.

5. Perfection

Perfection disini mengacu pada hasil akhir proses produksi yang diharapkan sempurna dan tidak memiliki cacat. Untuk mencapai kesempurnaan, perusahaan harus terlibat dalam proses perbaikan berkelanjutan (kaizen), terus menerus mengevaluasi, dan meingkatkan proses serta prosedur yang akan mencapai kesempurnaan.

Baca juga: Bridging Success: Mengembangkan Usaha UMKM Lewat Pemahaman Perizinan Usaha di Desa Tegalgondo

Penerapan konsep Lean Manufacturing pada UMKM

Konsep Lean Manufacturing dapat diaplikasikan di berbagai perusahaan, termasuk UMKM. Langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan Lean Manufacturing pada UMKM mencangkup:

1. Memahami tujuan pengusaha pada UMKM mereka (objektif yang ingin dicapai)

Dalam proses produksi, pengusaha harus memahami dengan detail rutinitas yang terjadi dalam alur produksi. Konsep lean manufacturing dapat diterapkan ketika pengusaha UMKM memahami secara rinci alur produksi mereka.

2. Melakukan evaluasi kesiapan UMKM

Setelah menetapkan objektif yang ingin dicapai, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kesiapan UMKM tersebut. Evaluasi meliputi peninjauan alat produksi, alur proses produksi, kualitas produk, dan kemampuan karyawan sebagai problem solver dalam proses produksi.

3. Mensosialisasikan program lean manufacturing pada UMKM

Pengusaha harus mengedukasi karyawan, memberikan arahan, dan menggalang diskusi mengenai bagian mana yang dapat dipotong dalam proses produksi serta penyesuaian alur produksi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan.

4. Membuat value stream mapping

UMKM dapat membuat value stream mapping tanpa terlalu kompleks. Pengusaha hanya perlu membuat flowchart alur kegiatan dalam proses produksi untuk mengurangi cycle time, mengidentifikasi waste, dan menerapkan perbaikan baru.

5. Menerapkan strategi Lean

Setelah membuat value stream mapping, pengusaha perlu menerapkan strategi lean yang meliputi:

  • Singkronisasi supply produk dengan produk dan inventaris yang ideal.
  • Sinkronisasi pembagian work in proses untuk memenuhi permintaan produksi dengan waktu lead paling minimal.
  • Pembuatan alur baru dalam proses produksi.
  • Penerapan system pull demand dalam prosses produksi sesuai permintaan pelanggan. Sistem ini membantu mengurangi biaya overhead, memaksimalkan inventaris, dan menghemat ruang gudang.

6. Memelihara peningkatan yang dicapai UMKM

Prinsip lean manufacturing termasuk dalam konsep yang menjamin peningkatan proses produksi secara berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan fokus produksi pada kegiatan yang memberikan nilai tambah dan menghilangkan alur yang menghambat proses produksi.

Keuntungan UMKM menerapkan Lean Manufacturing

UMKM yang menerapkan lean manufacturing akan memperoleh berbagai manfaat, seperti:

1. Peningkatan kualitas

Dengan perbaikan dalam proses produksi, efisiensi, dan karyawan yang aktif dalam menyelesaikan masalah, UMKM dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

2. Peningkatan produktivitas

Efisiensi dalam proses produksi akan membantu meningkatkan produktivitas.

3. Penghematan sumber daya

Implementasi Lean Manufacturing memungkinkan UMKM untuk menghemat sumber daya yang tidak diperlukan, seperti waktu. Selain itu, efisiensi dalam alur proses produksi dapat menghemat sumber daya lainnya.

Peningkatan waktu penyelesaian. Proses produksi yang efisien akan mengurangi waktu tunggu yang berlebihan.

UMKM yang telah menerapkan Lean Manufacturing

Banyak artikel yang mencatat bahwa UMKM telah menerapkan prinsip lean manufacturing. Sebagai contoh nyata, UMKM Tempe Pak Suryadi telah mengimplementasikan konsep tersebut.

Mereka menerapkan lean manufacturing untuk mengurangi pemborosan gerakan yang tidak memberikan nilai tambah pada produk, yang dikenal sebagai waste motion, dengan tujuan mencapai right quantity.

Salah satu contoh konkret dari konsep right quantity adalah penggunaan timbangan, yang memungkinkan UMKM Tempe Pak Suryadi untuk mengukur dengan akurat standar mutu produk tempe mereka.

Selain itu, UMKM ini juga memberikan perhatian khusus pada kemasan produk, karena kualitas kemasan mempengaruhi penampilan tempe yang terbungkus. Peningkatan kualitas kemasan berdampak positif pada standar mutu dan reputasi keseluruhan dari UMKM tersebut.

 

Penulis: Dian Putri W.
Mahasiswa Magister Manajemen, UPN Veteran Yogyakarta

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi

Admin. (2022). 6 Langkah Menerapkan Lean Manufacturing Secara Mudah. https://akuntansi.uma.ac.id/2022/11/18/6-langkah-menerapkan-lean-manufacturing-secara-mudah6-langkah-menerapkan-lean-manufacturing-secara-mudah/

Bee. (2024). Apa Itu Lean Manufacturing? Ini Penjelasan Lengkapnya. https://www.bee.id/blog/apa-itu-lean-manufacturing-ini-penjelasan-lengkapnya/

Edwin, D. (2023). Meminimalkan Gerak yang Tidak Diperlukan pada UMKM Pembuatan Tempe Pak Suryadi. https://kumparan.com/daffa-edwin/meminimalkan-gerak-yang-tidak-diperlukan-pada-umkm-pembuatan-tempe-pak-suryadi-20zquzwG91k/full

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses