Penerapan Salah Satu Karakter dan Gaya Kepemimpinan Rasulullah SAW di Bidang Keperawatan

islam
Sumber: istockphoto.

Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Arifin, 2023).

Kepemimpinan dalam Islam atau biasa disebut islamic leadership adalah kemampuan seorang pemimpin dalam memengaruhi, menggerakkan, memberikan motivasi dan mengarahkan orang-orang dalam suatu organisasi agar dapat menjalankan tugasnya agar lebih efisien dan efektif untuk mencapai visi, misi serta tujuan-tujuan yang telah dirumuskan yang dijalankan sesuai dengan kaidah-kaidah Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunah (Kurniawan et al., 2020).

Dalam bahasa Arab kepemimpinan ini disebut dengan khilafah atau imamah, sedangkan pemimpin disebut dengan khalifah (Arifin, 2023). Secara umum, seorang pemimpin harus mempunyai beberapa karakter dan gaya kepemimpinan yang menyatu dalam dirinya baik secara pribadi, sosial, maupun susila (Fazillah, 2023).

Bacaan Lainnya
DONASI

Dengan demikian karakter dan gaya kepemimpinan tersebut dapat memberikan dampak terhadap sikap serta setiap kebijakan yang akan diambilnya, yang bermakna positif.

Karakter dan gaya kepemimpinan yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam Islam juga lebih kepada bagaimana karakter dan gaya kepemimpinan kepemimpinan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dan model ideal dalam kepemimpinan (Kurniawan et al., 2020).

Salah satu karakter dan gaya kepemimpinan Rasulullah SAW dalam memimpin adalah sikap tidak kasar dan lemah lembut kepada umatnya, gemar memaafkan dan memohonkan ampun ketika umatnya yang berlaku salah, menggunakan gaya kepemimpinan demokratis sehingga menyelesaikan segala sesuatu dengan bermusyawarah, dan bertawakal jika tekad sudah bulat. Seperti yang dijelaskan dalam Firman Allah SWT surat Al-Imran ayat 159 sebagai berikut:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

“Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS Ali Imran: 159).

Sebagai teladan dan model ideal dalam kepemimpinan, karakter dan gaya kepemimpinan seperti yang dimiliki oleh Rasulullah SAW itulah yang seharusnya dicontoh dan diikuti oleh seluruh umat Islam agar bisa membangun pemerintahan, organisasi atau instansi yang baik (Arifin, 2023).

Baca Juga: Indahnya Kepemimpinan Berfikir dalam Islam

Karakter dan gaya kepemimpinan Rasulullah SAW dalam kepemimpinan Islam ini juga sebaiknya dimiliki dan diaplikasikan oleh pemimpin di bidang keperawatan. Pengaplikasian ini dapat dilakukan dalam beberapa cara.

Sebagai contoh ketika staf perawat melakukan suatu kesalahan maka kepala ruang sebagai pemimpin sebaiknya dapat mengingatkan atau menegur dengan perkataan yang baik, lembah lembut, tidak kasar, serta tidak membentak atau memarahinya staf perawat di depan pasien karena hal jika hal tersebut dilakukan maka akan berdampak buruk pada staf tersebut seperti staf tersebut menjadi tidak percaya diri.

Contoh lainnya adalah dengan penerapan gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis ini akan memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada semua pihak, sehingga ikut terlibat aktif dalam organisasi, anggota diberi kesempatan untuk memberikan usul serta saran dan kritik demi kemajuan organisasi (Wisuda, 2020).

Secara umum, ciri khas gaya kepemimpinan demokratis adalah dengan menyelesaikan atau memutuskan segala urusan dengan bermusyawarah.

Seperti ketika kepala ruangan bangsal A di rumah sakit B ingin memutuskan perawatan terbaik untuk pasien maka dapat bermusyawarah dengan staf perawat yang ada di bangsal A tersebut, kemudian ketika kepala ruangan bangsal C di rumah sakit D ingin mengambil keputusan penting terkait dengan pelayanan keperawatan maka dapat meminta pendapat dan saran kepada seluruh staf perawat di bangsal C.

Dengan diterapkannya salah satu karakter dan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh Rasulullah SAW tersebut dalam bidang keperawatan, maka diharapkan akan menciptakan komunikasi yang baik serta hubungan saling percaya antara kepala ruang dan staf perawat sehingga akan meningkatkan motivasi dan kinerja para staf perawat yang tentunya akan dapat memberikan pengaruh pada proses pemberian asuhan keperawatan yang diberikan serta dapat meningkatkan pelayanan keperawatan sebagai salah satu visi dan misi utama sebuah rumah sakit atau pelayanan kesehatan (Rahman & Mas’ud, 2022; Salma & Mas’ud, 2023).

Penulis:
1. Hesti Fathan Nurfais Fauziah
Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2. Fitri Arofiati
Dosen Program Studi Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Referensi:

Arifin, M. (2023). Konsep Kepemimpinan Dalam Islam: Karakteristik Pemimpin Ideal Menurut Al-Quran. AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis, 3(3), 151–160. https://ojs.pseb.or.id/index.php/jmh/article/view/616

Fazillah, N. (2023). Konsep Kepemimpinan dalam Perspektif Islam. Intelektualita, 12(1). https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/intel/article/view/19261

Kurniawan, K., Putra, D. N., Zikri, A., & AH, N. M. (2020). Konsep Kepemimpinan Dalam Islam. PRODU: Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1). https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/produ/article/view/2244

Rahman, H. S., & Mas’ud, F. (2022). Pengaruh Kepemimpinan Islam, Budaya Organisasi Islam terhadap Kinerja perawat dengan Motivasi Kerja Islam sebagai Variabel Intervening (Studi pada Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kabupaten Kendal). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(1), 976–986. https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/view/4723

Salma, H. F., & Mas’ud, F. (2023). Pengaruh Kepemimpinan Islami, Budaya Organisasi Islam, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat (Studi pada Rumah Sakit PKU ‘Aisyiyah Kabupaten Boyolali). Diponegoro Journal of Management, 12(4). https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/djom/article/view/41757

Wisuda, A. C. (2020). Hubungan gaya kepemimpinan demokratis kepala ruangan dengan motivasi kerja Perawat. Citra Delima Scientific Journal of Citra Internasional Institute, 3(2), 89–93. http://jurnalilmiah.ici.ac.id/index.php/JI/article/view/77

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI