Erine Belinda Ashari (21), mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 Ilmu Komunikasi dengan peminatan public relations di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya merasa beruntung bisa mengikuti program magang MBKM kewirausahaan di Bank Sampah Induk Surabaya.
Salah satu instansi yang menjalin kerjasama dalam program magang MBKM dengan prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya.
“Banyak hal-hal baru yang saya dapatkan selama pelaksanaan magang MBKM ini berlangsung. Seperti belajar dalam mengelola media sosial Bank Sampah Induk Surabaya (Instagram dan TikTok) mulai dari pembuatan content planner, editing konten, hingga berinteraksi dengan follower misalnya membalas DM atau komentar yang masuk.
Tak hanya itu saya juga ikut terlibat dalam melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah/ instansi untuk melakukan dokumentasi edukasi pengelolaan sampah bersama Yayasan Bina Bhakti Lingkungan dan itu rasanya seru sekali!” ujar Erine Belinda Ashari.
Magang di Bank Sampah Induk Surabaya kini juga membuatnya memiliki cara pandang tersendiri tentang sampah. Dulu sebelum mengetahui mengenai sistem kerja bank sampah Erine menganggap bahwa sampah hanya bisa dibuat kerajinan yang itu-itu saja, dijual ke tukang rongsokan, dan yang paling mentok yaitu dibakar.
Namun sekarang, setelah mengetahui bagaimana alur kinerja bank sampah, jenis-jenis sampah yang diterima Bank Sampah Induk Surabaya dan cara pengelolaannya manjadikan pandangnya terhadap sampah pun berubah. Ternyata sampah pun bisa memiliki nilai ekonomis yang menjadi sumber daya bernilai guna untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Bayangkan saja, di Bank Sampah Induk Surabaya jenis sampah yang saya kira tidak memiliki nilai jual, ternyata bisa diterima/ dijual di sini. Misalkan saja karak, minyak jelantah, gembos, pecahan kaca, plastik kresek, gelas plastik kotor, dan juga plastik kemasan makanan pun bisa diterima di BSIS. Jadi harganya nanti sesuai penggolongan jenis sampahnya. Hebat dan keren sih menurut saya,” jawab Erine Belinda ketika ditanya seputar hal yang menarik di Bank Sampah Induk Surabaya.
Dengan adanya kegiatan magang MBKM Kewirausahaan ini pun menjadi wadah praktik belajar peminatannya yaitu Public Relations yang membawa Erine secara langsung berhadapan dengan banyak elemen masyarakat.
“Setiap hari rasanya akan selalu ada kegiatan dan ilmu baru yang saya dapatkan. Yang pertama saya menjadi tahu rasanya lingkungan kerja, berinteraksi dengan orang lain dalam lingkup kehumasan, mampu belajar skill editing dan perencanaan konten. Di samping hal-hal itu pula saya mulai memahami alur kinerja bank sampah, bagaimana cara menjadi nasabah, memahami jenis-jenis sampah hingga yang paling penting yaitu mengetahui cara pengelolaan sampah yang benar itu bagaimana baik sampah organik maupun anorganik,” ucap Erine Belinda Ashari.
Ketua Bank Sampah Induk Surabaya yaitu Maulana Moestoffa Adam, S.Kom.I., pun tak lupa menghaturkan terimakasih kepada institusi Untag Surabaya yang terus menjalin kerjasama untuk program MBKM dengan Bank Sampah Induk Surabaya.
Menurutnya, hadirnya mahasiswa magang program MBKM ini sangat membantu sekali dalam pengelolaan media sosial yang mereka punya.
Di mana sebelumnya pengelolaan media sosial BSIS yaitu Instagram dikelola dengan menggunakan tim jasa profesional yang terikat dengan berbagai macam ketentuan yang menyesuaikan mereka “term and condition”, seperti berapa kali posting konten, adanya jam-jam tertentu untuk posting, dan hanya bisa melakukan beberapa kali revisi saja.
“Nah, kalau di-handle sama tim magangnya Untag ini dari temen teman magang dari MBKM saya akui lebih baguslah jadi ada kemajuan. Ada postingannya itu bentuknya lebih berwarna. Ada postingan yang berbau pengetahuan, berbagi pengetahuan tentang persampahan, terus ada juga kuisnya, ada juga liputannya, dan desainnya itu sangat sesuai sekali sama kami walaupun kami nggak banyak revisi tapi mahasiswanya sudah tahu sudah tepatlah menurut saya desainnya sudah bagus jadi ga banyak revisi d isitu. Jadi saya sangat senang dan sangat berterimakasih sekali,” ucap Ketua Bank Sampah Induk Surabaya tersebut.
Erine Belinda berharap pengalaman magang pertama kalinya yang dibimbing secara langsung oleh Dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, Herlina Kusumaningrum, S.Sos., M.A. tersebut dapat menjadi modal dirinya untuk bisa mengembangkan skill dan potensi di dunia kerja nantinya.
“Saya merasa beruntung karena mendapatkan dosen pembimbing yang penuh ketelatenan dan kesabaran dalam membimbing saya. Jadinya saya selalu yakin bisa menjalankan magang ini dengan baik dan memperoleh banyak pengalaman setelahnya. Ini pengalaman yang luar biasa bagi saya,” ucap Erine Belinda.
Tak hanya itu, karena kegiatan magangnya ini Erine pun mulai menerapkan gaya hidup minim sampah dan mulai tergerak untuk melakukan pemilahan sampah di kos bersama beberapa teman-temannya.
Menurutnya pengalaman magang pertama kalinya ini begitu seru karena semua staf yang ada di Bank Sampah Induk Surabaya benar-benar mampu mendukung proses adaptasinya dengan cepat sehingga kegiatan magang berjalan dengan baik dan lancar.
Penulis: Erine Belinda Ashari
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News