Pengamalan Sila Ketiga Pancasila Jelang Pemilu Serentak 2024

pemilu indonesia
Ilustrasi: iStockphoto

Penerapan prinsip-prinsip Pancasila dalam masyarakat sangat penting dalam integrasinya ke dalam struktur keberadaan sosial, terutama mengingat proses Pemilihan Umum yang akan datang, yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Februari 2024.

Mengamati dampak yang intens dan polarisasi dari periode pasca-pemilu 2019, diharapkan kejadian seperti itu tidak akan terulang selama pemilihan umum bersamaan tahun 2024. Banyak kekhawatiran dan kontroversi telah mulai muncul dalam domain publik..

Saat kita memasuki masa politik yang penting ini, menghidupkan nilai-nilai sila ketiga Pancasila akan membawa Indonesia menuju proses Pemilu yang lebih sehat dan bermartabat. Dalam suasana politik yang kuat, pemahaman pilar ketiga Pancasila sebagai landasan harmoni muncul sebagai fondasi persatuan menjadi kunci.

Bacaan Lainnya
DONASI

Peningkatan hubungan di antara individu-individu yang berasal dari berbagai antar warga negara merupakan tanggung jawab bersama dengan tujuan menghasilkan pemilihan yang adil, harmonis, dan tidak dapat rusak.

Para pemimpin dan pemilih didesak untuk menghidupkan kembali esensi kohesi, menumbuhkan wacana yang menjunjung tinggi perbedaan, dan mengutamakan keprihatinan bersama untuk meningkatkan negara Indonesia. Perintah ketiga memberikan landasan yang kuat bagi masyarakat yang heterogen untuk bertahan dengan teguh di tengah-tengah kesenjangan.

Penting untuk menanamkan sila ketiga yaitu semangat persatuan, kebersamaan, serta semangat menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila di masyarakat guna sukseskan Pemilu mendatang.

Segala perbedaan yang ada diharapkan tidak menjadi pemecah dalam masyarakat, semua perbedaan yang ada harus diterima dan dijadikan sebagai memperkuat persatuan.

“Namun saya berharap sebagai warga negara, penting untuk dipahami bahwa perbedaan itu biasa dan lumrah, namun jangan sampai menjadi pemantik perpecahan, intoleransi, dan radikalisme,” ujar Bapak Ahmadi salah satu warga setempat.

Generasi muda harus tetap menjaga Pancasila sebagai dasar persatuan di Indonesia. “Sebagai generasi penerus bangsa, kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar untuk mempertahankan dasar negara kita. Mari kita tingkatkan rasa cinta serta mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam setiap tindakan dan kegiatan sehari-hari,” pungkasnya.

Pemuda Indonesia, dengan tekad yang tegas, berdedikasi untuk mengambil peran sebagai katalis transformasi, secara aktif memperjuangkan prinsip-prinsip yang diabadikan di Pancasila.

Melalui pendidikan dan kesadaran Pancasila yang mendalam, aspirasinya adalah bahwa generasi mendatang akan memiliki kemampuan untuk dengan teguh melestarikan karakter bangsa Indonesia yang tidak cacat sambil beroperasi dalam batas-batas kemajuan yang tak henti-hentinya.

Penulis: Laila Yasmin Ritonga
Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI