Pengaruh Lingkungan Sekolah Inklusi bagi Anak Disabilitas

Lingkungan Sekolah Inklusi bagi Anak Disabilitas
Sumber: pixabay.com

Kebijakan sekolah inklusif dari pemerintah merupakan langkah yang diperhatikan untuk membuat sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih adil serta kebijakan ini menyoroti pentingnya lingkungan belajar yang ramah dan mendukung dengan tujuan utama untuk memastikan bahwa semua anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan.

Selain menyediakan lingkungan belajar, sekolah inklusi juga memberikan kesempatan untuk memastikan bahwa setiap anak tanpa terkecuali dapat mencapai potensi penuh mereka dalam lingkungan yang ramah dan mendorong dengan menyediakan pelatihan guru, fasilitas yang memadai dan kurikulum yang sesuai.

Tujuan kebijakan tersebut dapat tercapai jika implementasi sekolah inklusi mampu menghadapi sejumlah permasalahan yang sulit dan membutuhkan pertimbangan yang matang.

Salah satu hambatan utama ketika mengimplementasikan sekolah inklusi adalah tidak adanya pelatihan profesional bagi para pengajar, selain itu kurangnya dukungan orang tua anak disabilitas juga dapat menghambat proses mengimplementasikan sekolah inklusi karena mereka mungkin tidak sepenuhnya memahami keuntungan dari sekolah inklusi, serta kurang memberikan  kepercayaan akan takut anak menjadi tersisihkan.

Bacaan Lainnya

Fasilitas sekolah yang kurang memadai juga menjadi salah satu alasan karena anak disabilitas kurang dalam menggunakan fasilitasnya. Oleh karena itu, kerja sama antara masyarakat, orang tua, pihak sekolah, dan pemerintah diperlukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan menciptakan lingkungan belajar yang benar-benar inklusif.

Baca Juga: Guru Pembimbing Khusus Sekolah Inklusi bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Salah satu dari manfaat dari sekolah inklusif adalah kemampuan akademis dan lingkungan sosial yang lebih baik. Melalui interaksi dengan teman sekelas, anak-anak disabilitas dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi mereka.

Dukungan teman sebaya dan guru juga sangat penting dalam proses ini karena memberikan stimulus yang dapat meningkatkan rasa percaya diri, namun ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.

Ketidak pahaman antar teman sebaya dan anak disabilitas atau perundungan dapat menyebabkan stress bagi anak-anak disabilitas, yang dapat menghambat perkembangan sosial mereka. Selain itu, siswa mungkin akan kesulitan mengikuti pelajaran jika metode pengajaran tidak dimodifikasi sehingga dapat menghambat perkembangan akademisnya.

Anak-anak disabilitas sangat terpengaruh oleh lingkungan inklusif, karena kekurangan mereka lah yang membuat mereka membatasi untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sebayanya. Terkadang mereka merasa sendirian ketika berada di dalam kelas, takut akan mendapatkan pandangan yang buruk terhadap dirinya.

Namun tidak sedikit dari mereka yang bisa bersosialisasi dengan siswa yang lainnya, mereka menjadi interaktif dan terbuka dengan teman-temannya juga melibatkan dirinya ke dalam suatu kelompok, namun juga beberapa dari mereka bisa bersosialisasi namun juga membatasi dirinya sendiri dan tidak membangun ikatan emosi satu sama lain.

Baca Juga: Pendidikan Inklusif dan Anak Berkebutuhan Khusus

Kerja sama yang erat antara orang tua dan sekolah sangat diperlukan agar sekolah inklusi dapat menyediakan lingkungan yang mengayomi bagi mereka.

Kurikulum setiap siswa adalah tanggung jawab sekolah, para guru harus mendapatkan pelatihan dengan cara membina lingkungan belajar yang inklusif di dalam kelas, serta memahami dan mengatasi kesulitan yang dihadapi anak-anak disabilitas.

Orang tua harus memastikan kebutuhan kebutuhan anak-anaknya tercukup dengan cara berhubungan dengan guru dan berbagi informasi mengenai ciri-ciri dan kebutuhan unik anak mereka agar sekolah dapat menyesuaikan kebutuhannya.

Dalam lingkungan yang mendukung dan inklusif, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal ketika orang tua dan sekolah bekerja sama secara efektif. Tidak hanya keterlibatan antara orang tua dan guru, namun siswa lainnya diarahkan untuk saling menghargai dan tetap berinteraksi dengan anak disabilitas.

Oleh karena itu sangat peran orang tua, sekolah, serta siswa untuk menciptakan suasana yang ramah dan inklusif bagi anak-anak disabilitas.

Anak-anak dengan disabilitas mungkin mendapatkan lebih banyak manfaat dari pendidikan inklusif daripada pendidikan sekolah khusus. Interaksi teman dalam lingkungan inklusif menumbuhkan keterampilan sosial dan pengembangan kepercayaan diri anak-anak disabilitas.

Menurut penelitian, anak-anak dengan disabilitas yang bersekolah di sekolah inklusi cenderung merasa diterima di masyarakat dan lebih adaptif. Meskipun demikian, kesiapan guru dan dukungan lingkungan merupakan faktor kunci dalam keberhasilan pendidikan inklusif. Anak-anak disabilitas dapat mengalami kesulitan belajar jika mereka tidak disesuaikan dengan baik.

Sangat penting bagi sekolah untuk melatih guru-guru mereka dan membina lingkungan belajar yang positif. Oleh karena itu, jika semua pihak yang terlibat memberikan bantuan yang cukup, sekolah inklusi dapat sangat meningkatkan perkembangan intelektual dan sosial anak-anak disabilitas.

 

Penulis: Najwa Yulianda Azzahra
Mahasiswa Jurusan Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses