Pandangan Positif Terhadap Anak Disabilitas

Anak berkebutuhan khusus atau disabilitas merupakan anak yang memiliki kekurangan yang bersifat mental, fisik, sensori, dan emosional.

Walaupun demikian anak berkebutuhan khusus juga berhak untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh orang normal meskipun harus dibantu dan dibimbing oleh orang terdekatnya.

Zaman yang semakin maju, semakin pesat perubahan yang terjadi, khususnya untuk anak berkebutuhan khusus agar bisa hidup seperti orang normal pada umumnya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Seperti pembuatan alat-alat  untuk membantu anak berkebutuhan khusus seperti alat bantu dengar, kursi roda dan lain-lain.  Hal ini dapat membuat pengaruh yang cukup besar bagi anak berkebutuhan khusus untuk hidup seperti orang normal pada umumnya.

Namun masih banyak orang yang memandang rendah anak berkebutuhan khusus, padahal semua yang hidup di dunia ini mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Mungkin anak berkebutuhan khusus kurang dalam segi fisik, mental, ataupun emosional, tetapi ada banyak anak berkebutuhan khusus yang memiliki bakat luar biasa yang tidak di duga-duga.

Pada tahun 2018, diselenggarakan Pesta Olahraga Difabel Asia 2018 atau yang lebih dikenal dengan Asian Para Games 2018, dimana acara ini di selenggarakan sebagai ajang olahraga bagi disabilitas atau anak berkebutuhan khusus yang berbakat di bidang olahraga.

Tidak hanya dalam bidang olahraga, ada juga yang berbakat dalam bidang seni, seperti memainkan alat musik.

Tidak hanya itu, pada zaman sekarang ini sudah banyak sekolah-sekolah yang dikhususkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus di setiap daerah.

Jadi, para orang tua yang memiliki putra dan putri yang memiliki keterbatasan jangan khawatir jika putra-putrinya tidak bisa berkembang dan hidup normal.

Sama seperti sekolah pada umumnya di sekolah ini siswanya akan diajarkan membaca, menulis, bernyanyi dan lain sebagainya. Bahkan siswa diajak belajar di luar lingkungan sekolah.

Dilansir dari artikel Kompas.com bahwa salah satu SLB di Jakarta yaitu SLB A Pembina sedang berkunjung ke Kompas gramedia Jakarta, disana mereka diajak mengenal dunia kerja dibidang jurnalistik.

Pihak Kompas mengharapkan agar para siswa dapat mengetahui dunia professional. Selasa (3/12/2019). Hal ini membuktikan bahwa tidak semua anak yang berkebutuhan khusus tidak bisa hidup normal dan berkembang. Buktinya banyak anak yang bereketebatasan fisik masih mempunyai bakat yang bisa di kembangkan.

Jadi, kita sesama  manusia harus saling hormat menghormati dan tolong menolong, jangan menghakimi orang ataupun merendahkan orang, karena kita hidup didunia ini hanya sementara, lakukan hal positif dan bermanfaat bagi orang lain.

Penulis: Sapta Rini Ayu Pangesti

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI