Inventory management atau manajemen persediaan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam dunia bisnis, baik untuk perusahaan manufaktur, ritel, atau bahkan perusahaan layanan.
Manajemen persediaan adalah proses pengelolaan dan pengendalian persediaan barang yang kemudian didistribusikan oleh perusahaan kepada konsumen, baik konsumen akhir maupun konsumen jenis lainnya. Manajemen persediaan juga merupakan suatu sistem terintegrasi yang memudahkan seluruh aktivitas di dalamnya.
Hal ini mencakup beberapa aktivitas utama, mulai dari manajemen inventaris, pengadaan, pemindaian kode barang, hubungan pemasok, pelacakan pengiriman, dan tahap akhir pelaporan inventaris dan pemantauan gudang.
Manajemen inventory berfungsi untuk menjaga, mengawasi, dan mengontrol persediaan barang yang ada pada bisnis. Kegiatan yang merupakan bagian dari sistem manajemen inventaris meliputi memperoleh inventaris, menyimpannya, dan menggunakan inventaris untuk item tertentu.
Manajemen inventaris merupakan hal yang penting, namun manajemen inventaris perlu menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas pada bisnis. Berikut tantangan yang akan dihadapi manajemen inventaris:
1. Perubahan Permintaan Pasar
Tantangan terbesar dalam manajemen inventaris adalah memprediksi perubahan permintaan pasar secara akurat. Perubahan tren, musim, dan bahkan kejadian tak terduga seperti pandemi dapat mempersulit perkiraan permintaan. Kegagalan dalam memprediksi permintaan dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan persediaan yang merugikan.
2. Pengendalian Biaya
Memelihara inventaris sangat diperlukan, seperti penyimpanan inventaris, pemeliharaan, dan asuransi. Tantangannya adalah menjaga biaya serendah mungkin tanpa mengorbankan ketersediaan inventaris. Meningkatnya biaya persediaan dapat mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan.
3. Perubahan Teknologi
Kemajuan teknologi, seperti otomatisasi, e-commerce, dan analisis data, telah mengubah cara pengelolaan inventaris. Sistem dan perangkat lunak yang ketinggalan zaman dapat mempengaruhi efisiensi dan akurasi.
4. Kepatuhan Regulasi
Beberapa industri, seperti industri farmasi dan makanan, patuh pada peraturan ketat. Mematuhi peraturan ini bisa menjadi tantangan yang tidak bisa disepelekan dan memerlukan pemantauan yang cermat terhadap tanggal kedaluwarsa, kualitas produk, dan peraturan lainnya.
5. Kualitas dan Kerusakan
Dalam beberapa kasus, barang habis pakai mungkin mengalami kerusakan saat penyimpanan. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial. Perusahaan harus memperimbangkan faktor-faktor seperti kondisi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa untuk menghindari kerusakan produk.
Baca Juga: Big Data dan Data Science: Kunci Sukses Bisnis di Era Digital
6. Logistik dan Rantai Pasokan
Mengelola dengan banyak pemasok dan distributor dalam rantai pasokan merupakan hal kompleks. Terjadi keterlambatan pengiriman, rantai pasokan yang mengalami gangguan, dan masalah logistik menyebabkan ketidakstabilan inventaris.
7. Penggunaan Teknologi
Teknologi dapat membantu, namun tidak semua perusahaan memiliki sumber daya atau pengetahuan yang memadai untuk menerapkan sistem canggih mereka. Penggunaan teknologi yang tidak tepat dapat menimbulkan permasalahan baru bagi mereka sendiri.
8. Pengelolaan SKU (Stock Keeping Unit)
Perusahaan dengan banyak SKU berbeda perlu mengelola setiap item secara terpisah. Hal ini mungkin sulit dilakukan, terutama jika perusahaan tidak memiliki sistem yang efisien untuk mengelola berbagai SKU.
9. Pengaruh Globalisasi
Bagi perusahaan yang bergerak dalam perdagangan internasional, fluktuasi mata uang, peraturan perdagangan internasional, dan masalah logistik terkait transportasi lintas batas dapat menimbulkan tantangan.
Kepuasan Pelanggan
Manajemen inventaris yang buruk dapat mempengaruhi ketersediaan produk kepada pelanggan. Kegagalan memenuhi persyaratan pelanggan dapat merusak reputasi perusahaan dan mengakibatkan hilangnya pelanggan.
Baca Juga: IoT dalam Supply Chain Management : Penentu Jalan Dunia Bisnis di Era Industri 4.0
Manajemen inventaris perlu menganalisis tantangan di atas agar dapat memaksimalkan manajemen persediaan. Selain itu manajemen inventaris perlu membuat timeline pekerjaan inventaris dalam bentuk bulanan, mingguan dan harian.
Tujuannya untuk memastikan waktu, menjaga, mengawasi, dan mengontrol persediaan barang agar terorganisir dengan tepat dan tidak ada waste dari segi waktu.
Penulis:
Muhammad Iman
Mahasiswa Magister Manajemen UPN Veteran Yogyakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News