Peran Guru dalam Membentuk Karakter Peserta Didik melalui Pendidikan Agama Islam

Peran Guru Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik Melalui Pendidikan Agama Islam

Pendidikan karakter akhir-akhir ini menjadi isu penting dalam dunia pendidikan, terkait dengan semakin beragam dan berkembangnya fenomena degradasi moral yang terjadi di masyarakat dan lingkungan politik.

Pendidikan karakter merupakan jawaban yang tepat atas permasalahan tersebut dan sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi pendidikan karakter.

Alternatif yang layak dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah adalah dengan mengoptimalkan pembelajaran materi Pendidikan Agama Islam. Peran pendidikan agama khususnya Pendidikan Agama Islam sangat strategis dalam membentuk kepribadian peserta didik.

Pendidikan agama merupakan suatu materi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas moral dan nilai spiritual anak. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan agama memegang peranan penting dalam implementasi pendidikan karakter di sekolah. Oleh karena itu, pendidikan agama  menjadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar, menengah, dan atas.

Bacaan Lainnya

Sekolah harus mampu menyelenggarakan pendidikan agama secara optimal dengan menerapkan nilai-nilai agama di lingkungan sekolah, yang dilakukan secara kolektif dan berkesinambungan oleh seluruh guru dan siswa. Menarik juga jika sekolah dapat mengembangkan kurikulum yang menerapkan nilai-nilai agama yang tercermin pada setiap mata pelajaran.

Pada hakikatnya pendidikan agama bertujuan untuk menumbuhkan sikap dan budi pekerti berdasarkan ajaran agama dalam segala aspek kehidupan masa depan peserta didik. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai agama termasuk dalam semua mata pelajaran dan merupakan tanggung jawab bersama seluruh guru.

Baca Juga: Peran Komunikasi Efektif dalam Pendidikan

Adapun peran guru dalam membentuk karakter peserta didik di dalam jurnal (Wally, M. 2021) antara lain sebagai berikut:

Guru sebagai Pendidik

Guru sebagai pendidik harus mendidik siswa sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan. Mendidik adalah proses kegiatan untuk mengembangkan tiga hal, yaitu pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup pada diri seseorang atau kelompok orang lain.

Dalam kaitannya dengan pembentukan karakter, maka guru sebagai pendidik harus mampu mengaitkan materi pelajaran yang diajarkan dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Artinya, materi yang diajarkan guru harus dapat menyampaikan pesan yang menyiratkan nilai-nilai pendidikan karakter. Hal ini kemudian akan membentuk pandangan hidup yang akan mempengaruhi perilaku yang dihasilkan.

Guru Sebagai Pengajar

Selain sebagai pendidik, tugas guru juga sebagai tenaga pengajar. Sebagai pengajar, di pundak guru harus terbangun sikap komitmen dan mental profesional guna meningkatkan mutu pembelajaran di tempat mereka bertugas.

Dengan demikian, guru sebagai pengajar mempunyai tanggung jawab untuk merancang dan mendesain pembelajaran, menyusun silabus, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, melakukan pengembangan bahan ajar, mencari dan membuat sumber dan media pembelajaran, serta memilih pendekatan dan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien.

Guna membentuk karakter siswa, maka guru harus memilih model pembealajaran yang sesuai dengan materi yang daiajarkan sehingga melalui model pembelajaran tersebut guru dapat membentuk dan menilai karakter siswa. Artinya, diperlukan kreatifitas guru dalam memilih model pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran yang tidak hanya mencakup aspek kognitif tetapi juga karakter siswa.

Guru Sebagai Pelatih

Dalam proses pembelajaran, guru harus bertindak sebagai tenaga pelatih, karena pendidikan dan pengajaran memerlukan bantuan latihan keterampilan baik intelektual, sikap maupun motorik. Agar dapat berpikir kritis, berlaku sopan, dan menguasai keterampilan, siswa harus mengalami banyak latihan yang teratur dan konsisten.

Tanpa latihan siswa tidak akan mungkin mahir dalam berbagai keterampilan, kematangan dan keahlian yang dibutuhkan. Untuk membentuk karakter siswa, maka guru sebagai pelatih harus dapat memberikan contoh secara langsung dalam interaksi dengan siswa mengenai bagaimana berkarakter yang baik, yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

Baca Juga: Peran Agama Islam dalam Memajukan Pendidikan Nusantara

Jadi, untuk membentuk karakter siswa tidak bisa dilakukan hanya dengan pemberian pemahaman akan nilai dan norma, namun harus disertai dengan contoh yang konkret dari guru. Artinya jika guru ingin membentuk karakter siswa yang baik, maka guru harus memulai dengan terlebih dahulu menunjukkan karakter yang baik.

Dengan menjalankan perannya sebagai pendidik, pengajar dan pelatih maka guru dapat membentuk karakter siswa sesuai dengan amanah undang-undang dan nilai-nilai agama.

 

Penulis: Maulida Mujahidah
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses