Sebuah aksi boikot terhadap produk-produk tertentu sering menjadi sorotan utama dalam isu-isu yang terjadi di dunia. Beberapa bulan terakhir ini, terjadi gerakan boikot salah satunya terhadap produk McDonald’s yang didukung oleh sejumlah pengikut Instagram sebagai bentuk dukungan terhadap boikot Israel.
Tindakan ini menunjukkan peran konsumen yang aktif dalam mengekspresikan bentuk upaya dukungan, pendapat dan nilai-nilai mereka melalui pilihan konsumsi.
Melalui media sosial instagram membagikan informasi terkait dengan dukungan boikot terhadap Israel dan mengajak konsumen untuk tidak membeli produk McDonald’s sebagai salah satu bentuk protes. Dukungan terhadap boikot ini dipandang sebagai upaya untuk menyuarakan kepedulian terhadap isu-isu kemanusiaan yang tengah terjadi di Palestina.
Data yang telah kami survei pun telah memberikan pendapat mereka sejauh mana untuk mendukung boikot produk Israel. Gerakan boikot terhadap produk McDonald’s seringkali terjadi sebagai respons terhadap isu kontroversial atau perilaku perusahaan yang dianggap tidak etis oleh sebagian anggota masyarakat.
Dukungan konsumen yang signifikan terhadap gerakan boikot dapat berdampak signifikan terhadap reputasi dan keuntungan perusahaan. Seringkali, isu-isu politik mempengaruhi persepsi konsumen terhadap perusahaan.
Baca Juga: Membela Palestina: Mengapa dan Bagaimana Memboikot Produk Israel di Indonesia
Pendapat para konsumen mayoritas untuk tidak mendukung dan membeli produk boikot Israel. Dengan alasan bahwa boikot membantu menyelesaikan konflik Palestina-Israel dan akan memperparah situasi ekonomi masyarakat Israel.
Survei yang dilakukan bahwa mayoritas responden tidak menganggap gerakan boikot terhadap produk Israel sebagai bentuk perlawanan tanpa kekerasan. Sebaliknya, hanya sedikit responden yang meyakini bahwa gerakan boikot merupakan perlawanan tanpa kekerasan.
Gerakan memboikot produk-produk Israel merupakan suatu bentuk aksi sosial yang dilakukan untuk menyatakan penolakan terhadap kebijakan atau tindakan suatu pemerintah atau partai politik yang terkait dengan Israel.
Isu solidaritas terhadap Palestina dalam konflik Israel-Palestina merupakan isu yang sensitif dan kompleks. Dengan mayoritas responden yang menyetujui pernyataan di atas, hal ini menunjukkan adanya dukungan yang signifikan di kalangan responden terhadap gerakan boikot sebagai wujud solidaritas terhadap Palestina.
Boikot tersebut dipandang sebagai cara untuk memberikan tekanan ekonomi dan politik kepada Israel sebagai respons terhadap situasi di Palestina.
Baca Juga: Instagram Diam-Diam Blokir Konten Palestina
Hasil survei menunjukkan mayoritas meyakini gerakan boikot dapat mempengaruhi opini masyarakat terkait konflik Israel-Palestina. Sedangkan sedikit mayoritas lainnya tidak berpendapat serupa.
Dalam konteks konflik Israel-Palestina, gerakan boikot terhadap Israel menjadi sarana individu dan kelompok untuk menyatakan penolakannya terhadap kebijakan Israel mengenai Palestina.
Berdasarkan survei yang disajikan dalam berbagai dimensi, jawaban yang paling sering dipilih adalah bukti pelanggaran HAM yang dilakukan Israel. Banyak yang berpendapat bahwa memboikot Israel adalah tindakan yang tepat, terutama dalam konteks konflik Israel-Palestina.
Hasil yang menunjukkan adanya perubahan kebijakan Israel terhadap Palestina mayoritas berharap boikot terhadap Israel akan membawa perubahan kebijakan Israel terhadap Palestina.
Penulis: Aliza Naomi Nuraini dan Inge Novalia
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pengampu: Beta Puspitaning Ayodya, S.Sos., M.A.
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News