Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) Batch 2 merupakan salah satu program merdeka belajar yang diselenggarakan oleh Kemendikbud bersama Badan POM dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka (MSIB) Angkatan 3. Badan POM melalui program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) Batch 2 bersinergi dalam menciptakan lulusan kompeten di bidang pangan serta memiliki kepedulian terhadap pentingnya keamanan pangan di Indonesia.
Dalam program magang ini, mahasiswa berperan sebagai fasilitator keamanan pangan pada UMKM pangan olahan yang bertugas dalam menangani dan mendampingi UMKM pangan olahan untuk menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) serta membantu menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam UMKM.
Program PAGC Batch 2 dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai pada 18 Agustus – 31 Desember 2022 secara hybrid. Pada program ini terdapat 11 wilayah penugasan, diantaranya Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.
Pada program PAGC Batch II ini, saya adalah salah satu dari 95 mahasiswa peserta magang yang berhasil lolos setelah melalui tahapan seleksi berkas dan wawancara.
Wilayah penugasan dalam pendampingan UMKM yang saya tangani adalah di Denpasar, Bali. Sebelum mendampingi UMKM pangan olahan sebagai fasilitator keamanan pangan, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, diantaranya yaitu mengikuti pembekalan materi teknis keamanan pangan, mengikuti pelatihan keamanan pangan, dan pendampingan langsung ke UMKM.
Pembekalan materi teknis dan pelatihan pangan dilakukan secara daring melalui platform Zoom. Dilanjutkan dengan pendampingan UMKM pangan olahan yang dilaksanakan pada awal bulan Oktober hingga pertengahan bulan Desember 2022
Salah satu mitra UMKM pada program magang PAGC batch 2 di Denpasar Bali adalah UD. Air Hidup yang beralamat di Jalan Gunung Agung gang Yamuna II No. 7, Denpasar Timur, Bali. UD. Air Hidup memproduksi pangan olahan berupa es puter dan es goyang yang diproduksi dengan menggunakan mesin semi otomatis. Kunjungan langsung ke UD. Air Hidup dilakukan secara rutin minimal seminggu sekali.
Selama pendampingan di UD. Air Hidup, saya memiliki tugas untuk melakukan gap assessment atau pencatatan temuan ketidaksesuaian yang ada pada UMKM. Lalu dilakukan pemberian saran perbaikan kepada UMKM atas ketidaksesuaian yang ada. Saran-saran perbaikan yang diterima oleh pihak UMKM selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan mulai melaksanakan perbaikan pada sarana. Hasil perbaikan sarana nantinya akan dilakukan audit akhir untuk mengetahui dan memastikan bahwa UMKM telah menerapkan CPPOB dengan baik. Selain pendampingan sarana, saya juga membantu UMKM dalam pembuatan dokumen SOP, CPPOB, dan SSOP. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan personel UMKM, dilakukan pula sosialisasi terkait materi keamanan pangan, dan pengenalan CPPOB dan SSOP yang diikuti oleh pemilik serta karyawan UD. Air Hidup.
Dengan adanya pendampingan UMKM melalui program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) batch 2 ini, UMKM mampu bertanggung jawab dalam menjaga keamanan pangan, meningkatkan kepercayaan pelanggan, meningkatkan kompetensi UMKM, berkesempatan untuk memasuki pasar global, dan tentunya mampu menghasilkan produk pangan yang aman, bermutu, dan layak dikonsumsi.
Penulis: Intan Putri Cindy Lestari
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur