Penyebab Komunikasi yang Buruk antara Guru dan Murid

Komunikasi yang Buruk antara Guru dan Murid

Sejak zaman nenek moyang kita, komunikasi menjadi sebuah aspek yang penting untuk keberlangsungan hidup manusia sebagai makhluk sosial Komunikasi digunakan di hampir semua lingkungan yang ada, mulai dari lingkungan kerja, keluarga, pertemanan, politik, hingga pendidikan.

Di bidang pendidikan sendiri komunikasi menjadi cara utama bagi seorang guru untuk menurunkan ilmu yang ia miliki kepada murid-muridnya.

Dari Taman kanak-kanak sampai ke universitas, komunikasi menjadi sebuah aspek yang tidak boleh disepelekan apalagi oleh seorang pengajar dan muridnya agar kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

Bacaan Lainnya
DONASI

Akan tetapi, apa jadinnya jika guru dan murid yang terlibat tidak bisa atau kurang peduli dengan membangun komunikasi yang baik?

Seperti yang tertulis pada paragraf sebelumnya, salah satu dari penyebab adanya komunikasi yang buruk antara seorang guru dengan murid-muridnya kurangnya kepedulian untuk membangun komunikasi yang baik.

Hal ini biasanya terjadi karena guru yang merasa bosan dengan kelakuan muridnya atau murid-murid yang tidak peduli dengan bidang studi yang diajar oleh guru tersebut.

Selain kurang peduli, ada juga beberapa penyebab lainnya mengapa komunikasi antara guru dan murid bisa memburuk, yaitu:

1. Fasilitas yang Kurang Memadai

Fasilitas komunikasi antar guru dan murid menjadi salah satu poin penting untuk membangun sebuah komunikasi yang baik. Akan tetapi, jika fasilitas yang disediakan oleh sekolah atau digunakan untuk kegiatan komunikasi tidak dalam kondisi yang memadai maka komunikasi tidak dapat dijalankan dengan efektif.

Sebagai contohnya, ada sebuah sekolah atau universitas yang memiliki website atau aplikasi resmi bagi guru dan murid untuk berkomunikasi, tetapi website atau aplikasi tersebut seringkali mengalami masalah seperti error, fitur-fitur yang kurang, atau terlalu banyak website dan aplikasi yang digunakan sehingga membuat penggunanya kebingungan.

Dari pengalaman pribadi saya sendiri, institusi pembelajaran yang saya masuki memiliki banyak website dan aplikasi yang tidak hanya membuat saya kebingungan karena terlalu banyak informasi yang ada di layar gadget dan pengumuman yang hanya muncul di salah satu website saja, ditambah dengan website yang sering mengalami error sehingga harus menunggu lama hanya untuk mengumpulkan tugas.

2. Kurangnya Inisiatif

Dalam komunikasi, inisiatif seorang individu untuk menjalankan komunikasi menjadi kunci utama adanya komunikasi.

Sama halnya dengan komunikasi antara guru dan murid, jika salah satu dari dua individu terutama muridnya memiliki inisiatif untuk memulai sebuah percakapan dengan gurunya maka komunikasi bisa berjalan dengan baik.

Sebaliknya, jika kedua individu tidak memiliki inisiatif untuk memulai maka komunikasi tidak akan dapat berjalan dengan lancar.

Kurangnya inisiatif bisa disebabkan karena rasa takut seorang murid ke gurunya atau pandangan temannya jika ia memulai komunikasi, atau guru yang merasa bahwa ia hanya perlu menunggu sampai muridnya memulai percakapan dengannya.

3. Guru atau Murid yang Sulit Dijangkau

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, seharusnya masalah ini dapat dihindari dengan mudah. Tetapi pada kenyataannya, masalah ini masih menjadi salah satu penyebab utama terjadinya komunikasi yang buruk.

Jika seorang guru atau murid sulit untuk dijangkau karena masalah fasilitas atau waktu yang kurang tepat, maka hal itu masih dapat dimaklumi. Namun jika penyebabnya dikarenakan masalah sepele atau karena mereka merasa tidak perlu adanya komunikasi barulah hal itu menjadi masalah.

Masalah ini kebanyakan dialami oleh murid-murid “kurang beruntung” yang mendapatkan guru yang sulit atau bahkan tidak dapat dihubungi sama sekali, terutama melalui media online seperti Whatsapp atau Line.

Banyak murid-murid yang menghubungi seorang guru untuk mendapat kejelasan mengenai sebuah tugas namun tidak dibalas oleh gurunya.

Dari kuisioner yang saya berikan kepada 20 orang murid dari SMA sampai Kuliah, semua responden mengatakan mereka pernah memiliki guru yang tidak dapat dihubungi sama sekali.

Bahkan ada yang bertanya ke guru yang bersangkutan secara langsung dan dibalas dengan “Saya seharusnya tidak mengajar kelas kamu.” padahal guru tersebut menjadi guru tetap untuk mengajar mata pelajaran di kelas itu.

Komunikasi yang baik antara guru dan muridnya menjadi hal yang amat sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, maka dari itu penting bagi kedua pihak untuk bisa membangun komunikasi yang baik.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun komunikasi yang baik tersebut yaitu dengan bertanya atau berbicara secara langsung, menyediakan waktu untuk melihat, mendengar, dan membalas pertanyaan yang diberikan, memperbaiki fasilitas komunikasi yang kurang memadai dan yang paling penting adalah bagi kedua individu untuk saling membantu mencari cara agar komunikasi bisa berjalan dengan baik.

Penulis: Gregorius Kevin Joeng
Mahasiswa Mass Communication Universitas Bina Nusantara

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI