Di era digital saat ini, perkembangan teknologi telah merambah hampir semua aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Teknologi tidak hanya mempermudah akses informasi, tetapi juga membuka peluang baru dalam cara kita belajar dan mengajar.
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi yang paling menonjol adalah pembelajaran daring (online learning), yang memungkinkan siswa dan guru untuk terhubung tanpa terikat oleh batasan geografis dan waktu.
Pembelajaran daring menawarkan banyak manfaat, seperti fleksibilitas, personalisasi pembelajaran, serta kemampuan untuk mengakses sumber belajar yang lebih luas.
Namun, di balik berbagai keuntungan tersebut, ada juga tantangan yang perlu dihadapi, seperti ketimpangan akses terhadap teknologi. Oleh karena itu, penting untuk memahami peran teknologi dalam pembelajaran daring, serta bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masa depan.
Aksesibilitas dan Fleksibilitas yang Lebih Tinggi
Salah satu keuntungan utama yang ditawarkan oleh teknologi dalam pembelajaran daring adalah aksesibilitas dan fleksibilitas. Teknologi memungkinkan siswa untuk mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja, yang memberikan kebebasan untuk belajar dengan ritme yang lebih sesuai dengan kemampuan dan waktu mereka.
Misalnya, platform seperti Google Classroom atau Moodle memungkinkan guru untuk mengunggah materi, video pembelajaran, dan tugas yang dapat diakses siswa kapanpun mereka memiliki waktu luang.
Siswa tidak perlu lagi terbatas pada waktu kelas yang sudah ditentukan, dan mereka dapat memilih waktu terbaik untuk mempelajari materi sesuai dengan kebutuhan pribadi.
Baca Juga:Â Peran Orang Tua dalam Mendampingi Pembelajaran Daring Siswa SD
Efisiensi dalam Pengelolaan Pembelajaran
Teknologi juga membawa perubahan dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui sistem manajemen pembelajaran (LMS), guru dapat dengan mudah mengunggah materi, menetapkan tugas, serta memberikan umpan balik secara langsung.
Ini mengurangi ketergantungan pada metode manual yang seringkali memakan waktu, dan memungkinkan pengelolaan kelas yang lebih efisien. Siswa juga mendapatkan kejelasan tentang apa yang diharapkan dari mereka, serta dapat mengakses informasi dengan lebih cepat dan terorganisir.
Misalnya, Google Classroom memungkinkan guru untuk melacak tugas yang telah diserahkan dan memberikan penilaian yang lebih objektif.
Tantangan Ketimpangan Akses dan Kualitas Infrastruktur
Namun, meskipun teknologi memiliki banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah ketimpangan akses terhadap teknologi, yang menjadi masalah utama, terutama di daerah-daerah yang kurang berkembang.
Tidak semua siswa memiliki perangkat atau koneksi internet yang stabil untuk mengikuti pembelajaran daring. Ketimpangan digital ini bisa memperburuk ketidaksetaraan pendidikan, di mana siswa yang kurang mampu mungkin tidak dapat memanfaatkan teknologi dengan baik.
Baca Juga:Â Penerapan Pembelajaran Daring yang Berkepanjangan
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk berupaya menyediakan akses yang lebih merata, baik dari segi perangkat maupun infrastruktur jaringan.
Selain itu, meskipun teknologi dapat meningkatkan pengalaman pembelajaran, ketergantungan yang berlebihan pada perangkat digital juga dapat mengurangi interaksi sosial langsung antara siswa dan guru.
Interaksi tatap muka memiliki nilai yang sangat penting dalam membangun hubungan, memahami perasaan, serta meningkatkan keterampilan sosial siswa. Oleh karena itu, meskipun teknologi sangat berguna, sebaiknya tetap digunakan secara bijak dan seimbang.
Penulis:
Dinar Syahgita Sherani
Mahasiswa Prodi Informatika Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News