Penerapan Pembelajaran Daring yang Berkepanjangan

Daring
Ilustrasi: pixabay.com

Virus Corona atau lebih akrab disebut Covid-19 merupakan wabah penyakit yang mendebarkan seluruh dunia sejak akhir 2019. Wabah ini menjadi perhatian publik sejak kemunculannya di Tiongkok pada awal 2020.

Akibat dari Covid-19 ini semua aspek kehidupan mengalami perubahan yang sangat drastis, khususnya pada aspek pendidikan. Virus yang sangat mudah cara penularannya ini membatasi masyarakat untuk dapat berinteraksi satu sama lain.

Seluruh kalangan masyarakat diwajibkan untuk melakukan seluruh kegiatan hanya dari rumah saja, seperti bekerja, belajar, bahkan juga beribadah. 

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Dampak Pembelajaran Daring bagi Kesehatan Mental Remaja

Pada masa ini teknologi sangat berperan penting sebagai media masyarakat dalam berkomukasi dan melakukan aktivitas kerjanya. Pembelajaran daring (dalam jaringan) pun diterapkan dalam kegiatan pendidikan.

Ketidaksiapan kita menghadapi situasi ini menjadikan beberapa pihak kebinggungan dalam menerapkan sistem pembelajaran tersebut. Kegagapan pembelajaran daring memang nampak terlihat di hadapan kita, tidak satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh di beberapa daerah di Indonesia.

Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki.

Seiring berjalannya waktu masyarakat sudah lebih paham dalam menerapkan teknologi yang ada. Namun,  penyalahgunaan fasilitas yang ada malah memunculkan beberapa faktor negatif, seperti para siswa lebih malas belajar dan menggunakan fasilitas untuk bermain game online atau sejenisnya.

Sampai saat ini, di mana kasus Covid-19 sudah menurun dan masyarakat sudah dapat melakukan aktivitasnya lagi seperti sebelum masa pandemi. Mereka malah menjadi ketergantungan dengan sistem yang telah diterapkan pada masa pandemi kemarin. 

Hal ini sangat jelas terlihat khususnya pada aspek pendidikan. Contohnya di perguruan tinggi sendiri, para tenaga pengajar masih sangat sering menggunakan sistem belajar Daring. 

Di mana para mahasiswa menjadikan itu sebagai media untuk bermalas-malasan dalam mengikuti pelajaran. Dikarenakan kurangnya pengawasan dan kesadaran dari mereka sendiri. 

Baca Juga: Mari Kenali Kelainan Refraksi Mata dan Pengaruhnya pada Kesehatan Mata saat Pembelajaran Daring

Kita sebagai masyarakat yang bijak harusnya lebih pintar dalam menanggapi persoalan ini. Kesadaran dari diri sendiri menjadi hal utama yang harus diterapkan. Guna membangun generasi yang punya potensi dan juga karakteristik yang baik.

Penulis: Ika Dwi Pramudita
Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI