Perilaku Merokok di Kalangan Anak-Anak

merokok

Pelajar setingkat SMA dapat dikatakan sebagai usia remaja. Oleh karena itu, remaja adalah istilah yang umum yang digunakan dunia pendidikan. Masa ini merupakan masa peralihan dari anak ke usia dewasa, sehingga akan rentan terhadap masalah dan konflik.

Pada masa ini juga terjadi perubahan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dan mereka sedang mengalami masa peralihan. 

Remaja adalah suatu tahapan dimana anak tersebut berumur sekitar 13-20 tahun, yang berada pada masa masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju tahap kedewasaan.

Bacaan Lainnya

Remaja memiliki sifat yang labil dan sering berubah-ubah atau disebut juga masa puber. Anak remaja juga belum memiliki kematangan seksual baik secara rohani maupun jasmani. 

Ciri-ciri anak dalam masa puber cenderung memamerkan dan menonjolkan diri kepada orang lain. Dari segi penampilan remaja cenderung cuek sesuai dengan apa yang dia mau, tetapi berbeda dengan anak laki-laki yang, anak perempuan lebih suka berhias dan bersolek diri agar mereka kelihatan menarik didepan orang lain. 

Faktor yang mendorong remaja memilih perilaku merokok yaitu adanya faktor dari luar. Faktor dari luar seperti faktor lingkungan bergaul di masyarakat, lingkungan di sekolah dan lingkungan keluarga.

Pada awalnya siswa belum mengenal rokok dan belum merasakan bagaiamanakah rokok itu. Akan tetapi karena pengaruh pergaulan di sekolah misalnya saat istirahat atau saat pulang sekolah, maka siswa yang belum terbiasa dengan rokok, lambat laun terpegaruhnya.

Awal mula remaja terarik dengan rokok dengan motivasi coba-coba dan adfanya dorongan pengaruh teman sebaya atau teman sepergaulan untuk menunjukkan jati diri dan perilaku sosial sebagai remaja yang harus diakui oleh kelompoknya dan pergaulannya. 

Berawal dari coba-coba dan menunjukkan jati diri remaja itulah, maka lama kelamaan menjadi sebuah kebutuhan yang dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, tanpa menghiraukan dampaknya bagi diri dan lingkungannya.

Para remaja beranggapan bahwa melalui rokok akan tampak gagah, jantan dan diperhitungkan oleh lingkungan dalam kelompoknya. Namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya.

Selain pengaruh dari luar siswa ada beberapa motivasi yang melatar belakangi mengapa harus ikut-ikutan merokok.

Pada satu anggapan dari para pecandu rokok khususnya dilingkungan remaja memiliki niat untuk disegani, kelihatan diakui dengan kawan bergaulnya, memiliki rasa percaya diri dan gentle. 

Dampak merokok sangat tidak baik bagi pengguna maupun orang lain, namun kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.

Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif pada tubuh penghisapnya.

Beberapa motivasi yang melatarbelakangi merokok serta akibat merokok di kalangan remaja adalah untuk mendapat pengakuan untuk menghilangkan kekecewaan) dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma.

Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan di depan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertatik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.

Penulis: Arwadi Selan
Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.