Pertunjukkan seni drama/ teater menjadi salah satu pertunjukkan seni yang menggambarkan kehidupan manusia sehari-hari. Pertunjukkan teater yaitu bisa dikatakan dengan seni tampil verbal yang melibatkan aktor di panggung atau podium, dengan dukungan latar belakang dan properti panggung.
Pertunjukkan teater juga merupakan salah satu karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog para tokohnya. Terdapat bentuk pertunjukan teater modern dengan model yang berbeda, berawal dari teater barat berkembang dan tersebar hingga ke Indonesia.
Tidak sedikit naskah yang berasal dari negara barat dengan genre serta judul yang beraneka ragam kemudian dikaji dan dipentaskan di seluruh dunia tidak hanya di negara asal naskah itu ditulis.
Baca Juga: Pertunjukan Seni Drama Ande-Ande Lumut Oleh Guru SDIT Gunung Jati Tangerang
Kebanyakan naskah ditulis berdasarkan cerita rakyat atau kisah yang ada di daerah tersebut yang menginspirasi penulis naskah, tidak jarang pula berdasarkan pengalaman hidup penulis. Mulai dari genre naskah drama musikal, naskah operet, naskah drama realis yang juga terdiri dari banyak macam.
Terdapat realis simbolis, realis konvensional dan adapula naskah surealis. Salah satu naskah berasal dari Italia yang ditulis oleh Niccolo Machiavelli dengan judul “La Favola the Belfagor Arcidiavolo”.
Kemudian diterjemahkan dan disadur oleh seniman Indonesia bernama T. Arif menjadi naskah berjudul “Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan” yang menjadi bahan penelitian analasis naskah “Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan” (Tinjauan penyutradaraan).
Pertunjukan teater “Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan” diawali dengan naskah “Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan” adalah naskah saduran T. Arif dari novelet berjudul “Belfagor Archiadivollo” karya Niccolo Machiavelli dari Italia.
Novelet berasal dari cerita rakyat Florence tentang iblis yang menikahi seorang perempuan. Penuh dengan sindiran terhadap dunia politik di dalamnya lantaran Niccolo merupakan tokoh politik dan seorang filsuf pada masa Medici di Florence.
T. Arif menyadur novelet tersebut menjadi naskah drama berbahasa Indonesia dan membumbui dengan isu serta makna satir terhadap keadaan yang ada di Indonesia, namun tidak menghilangkan latar aslinya di Italia.
Teater ini menceritakan para iblis yang menyamar menjadi manusia untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan di neraka, yaitu permasalahan yang timbul akibat ulah wanita terlebih para istri yang menyebabkan banyak suami terjebak di lembah neraka.
Para iblis diutus untuk naik ke bumi dan hidup sebagai manusia selama sepuluh tahun lamanya dengan memperistri seorang wanita.
Semua itu dilakukan untuk mengetahui apa saja yang diperbuat oleh para wanita terhadap suaminya, serta tipu daya iblis terhadap manusia yang mendatangkan celaka telah bersekutu dengan iblis, digambarkan dengan adegan seorang putri raja yang kerasukan iblis karena adanya persekutuan dengan iblis demi memperoleh kekayaan.
Alur dalam teater ini merangkaikan peristiwa yang satu sama lainnya dihubungkan dengan sebab akibat. Pada naskah “Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan” karya Niccolo Machiavelli saduran T. Arif, memiliki alur yang linier.
Ceritanya mengalir dengan runtut dari eksposisi hingga konklusi, tidak ada peloncatan ataupun kejadian flashback di dalam naskah tersebut. Pengenalan tokoh-tokoh yang ada dalam naskah juga terjadi secara linier dan runtut kejadian dari awal cerita hingga akhir.
Penulis: Niscaya Waruwu
Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang
Editor: Ika Ayuni Lestari