Perubahan lingkungan terus dilakukan oleh umat manusia agar dapat hidup dalam kenyamanan dan kemudahan. Memasuki era digitalisasi, data menjadi salah satu kunci penting. Green Data Center hadir menjawab kegelisahan mengenai keberlanjutan di era digital ini, menawarkan solusi pengelolaan data yang lebih ramah lingkungan.
Keberlanjutan Lingkungan
Teknologi digital memang sedang gencar-gencarnya menunjukkan inovasi. Permintaan konsumen agar pekerjaan lebih efisien dan cepat makin besar. Padahal, banyak hal yang harus selaras dengan inovasi yang diberikan. Contohnya, keberlanjutan lingkungan yang harus tetap ada dan berjalan di era digital ini.
Keberlanjutan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh manusia yang berkaitan dengan alam dengan memperhatikan keadaan alam tetap terjaga agar dapat dipertahankan hingga generasi-generasi yang akan datang.
Keberlanjutan lingkungan ini menjadi concern yang serius, karena secara sadar maupun tidak, kita tidak akan bisa melepaskan diri dari lingkungan. Lingkungan yang baik akan menciptakan keberlangsungan lingkungan yang berjangka panjang.
Data Center vs Green Data Center
Data Center adalah pusat penyimpanan data yang dirancang untuk menampung seluruh data informasi di seluruh dunia. Data center sudah ada dan tersebar di seluruh belahan bumi. Perusahaan besar maupun pelaku bisnis banyak yang menggunakan dan memanfaatkan data center untuk menyimpan data mereka.
Keunggulan dari data center adalah keamanan yang lebih baik dibandingkan menyimpan data di Cloud yang menyimpan data pada jaringan, sehingga opsi penyimpanan data di data center ini ‘laris’. Namun pada perealisasiannya, data center membutuhkan energi yang cukup besar.
Pada umumnya, data center yang mengandalkan sumber energi fosil, seperti pembangkit listrik berbasis batu bara atau gas alam, dan tidak memiliki inisiatif efisiensi energi atau keberlanjutan yang jelas dapat dianggap kurang ramah lingkungan.
Lalu, apa itu Green Data Center? Dalam jurnal berjudul Green Data Centres Integration in Smart Grids: New Frontiers for Ancillary Service Provision mengatakan bahwa Green Data Center merupakan fasilitas yang mempunyai dampak minimal terhadap lingkungan alam yang dibangun, dikelola, dan dioperasikan berdasarkan prinsip komputasi ramah lingkungan.
Green Data Center merupakan ‘versi’ ramah lingkungan dari Data Center yang sudah ada sebelumnya. Contoh cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan dingin di sekitar data center untuk mendinginkan compressor dan memanfaatkan energi panas matahari yang ada untuk disimpan di panel surya yang nantinya dapat menghasilkan listrik.
Karena itu, Green Data Center dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan yang tepat untuk keberlanjutan lingkungan.
Green Data Center memanfaatkan energi yang dapat diperbarui untuk menghidupkan perangkat yang ada, Contohnya, Meta. Dalam laman sustainability.fb.com menjelaskan bahwa Meta memprioritaskan efisiensi energi menjadi prioritas utama pendekatan dalam merancang dan mengoperasikan pusat data paling berkelanjutan di dunia.
Dalam laman tersebut juga dikatakan, “Pusat data kami menggabungkan desain perangkat keras yang hemat energi serta sistem pendingin yang menggunakan udara luar ruangan dan pendinginan evaporatif langsung untuk menghemat energi dan air”. Contoh ini membuktikan bahwa sekelas perusahaan besar pun ingin keberlanjutan lingkungan terus terjaga.
Masa Depan Green Data Center
Green Data Center akan menjadi salah satu solusi bagi keberlangsungan lingkungan. Inovasi ini menjadi solusi dalam efisiensi energi, mengurangi emisi karbon berlebih, pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui, serta menciptakan bumi yang lebih sehat dan hijau tentunya.
Green Data Center akan memberikan secercah harapan keberlangsungan lingkungan yang terjaga sampai generasi lanjut. Inovasi dan ide akan terus bermunculan seiring dengan perkembangan di era teknologi. Maka dari itu, perlu adanya kesadaran mengubah dan beranjak ke teknologi yang lebih hijau demi keberlangsungan lingkungan yang baik dan berjangka panjang.
Penulis: Hanan Nabilah
Mahasiswa Teknologi Sains Data Universitas Airlangga
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News