Potensi Tanaman Daun Sirih sebagai Alternatif Antioksidan Alami

Antioksidan Alami
Daun Sirih (Sumber: Penulis)

Radikal bebas merupakan senyawa kimia baik berupa atom maupun molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya. 

Radikal bebas juga dijumpai pada lingkungan, beberapa logam (misalnya besi, tembaga), asap rokok, polusi udara, obat, bahan beracun, makanan dalam kemasan, bahan aditif, dan sinar ultraviolet dari matahari maupun radiasi.

Radikal bebas yang berlebihan dapat mengakibatkan penyakit seperti aterosklerosis, kanker, diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya (Astarina dkk., 2013).

Bacaan Lainnya

Umumnya manusia pada keadaan normal memiliki antioksidan dalam tubuhnya, tetapi pemaparan radikal bebas yang berlebihan tidak mampu ditahan oleh tubuh, sehingga diperlukan asupan antioksidan dari luar (eksogen).

Metabolisme yang terjadi di dalam tubuh melibatkan proses oksidasi dan reduksi. Proses oksidasi dapat menyebabkan terbentuknya suatu oksidan atau radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.

Oksidan merupakan molekul yang tidak stabil karena memiliki electron yang tidak berpasangan sehingga molekul ini dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid, protein atau DNA.

Makromolekul yang terangsang oleh oksidan dapat mengalami kondisi oksidasi yang menyebabkan terjadinya kerusakan protein, DNA, penuaan dini, kanker, serangan jantung, dan penyakit degenerative lainnya. Oleh karena itu, oksidan ini perlu dihambat dengan senyawa antioksidan.

Antioksidan adalah zat kimia yang memiliki kemampuan untuk memberikan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga membantu menetralkan efek negatif dari radikal tersebut. Terdapat dua jenis antioksidan berdasarkan sumbernya, yaitu antioksidan alami dan buatan (sintetik).

Manusia tidak memiliki cadangan antioksidan yang berlebihan di dalam tubuh, sehingga ketika terjadi paparan radikal bebas yang berlebihan, tubuh memerlukan suplai antioksidan dari sumber luar. Kekhawatiran akan potensi efek samping yang belum diketahui dari antioksidan sintetik telah mendorong peningkatan minat pada antioksidan alami sebagai alternatif yang lebih diinginkan.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber alam dan memiliki lebih dari 400 etnis dan sub etnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Menurut Badan pengawas Obat dan Makanán (BPOM), obat tradisional dibagi menjadi 3 kategori, dan digunakan oleh masyarakat secara turun temurun dengan cara pengolahan yang sederhana.

Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Salah satu jenis tanaman Indonesia yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam pengobatan tradisional dan juga sebagai antioksidan alami yaitu tanaman daun sirih.

Daun sirih adalah daun yang berasal dari tanaman sirih (Piper betle) yang sering digunakan dalam berbagai budaya sebagai obat herbal dan untuk keperluan tradisional.

Tanaman sirih merupakan salah satu tanaman yang paling penting dalam kehidupan manusia, yang memiliki nilai terapeutik yang tinggi, manfaat berbagai aplikasi karena berbagai aktivitas farmakologi.

Daun sirih dikenal kaya akan senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid, polifenol dan alkaloid yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam konteks modern, penelitian ilmiah semakin menyoroti potensi daun sirih sebagai sumber antioksidan alami yang dapat membantu dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit.

Tanaman daun sirih ini sangat mudah ditemukan karena merupakan salah satu tanaman merambat yang dibudidayakan di kalangan masyarakat digunakan sebagai pengobatan. Masyarakat percaya bahwa daun sirih sangat baik untuk kesehatan dan dapat menghemat biaya pengobatan medis.

Selain digunakan sebagai antioksidan daun sirih ini juga memiliki khasiat dalam mengobati sekaligus mencegah berbagai macam penyakit seperti gatal-gatal, batuk, masuk angina dan sakit gigi.

Pengambilan bahan aktif dari suatu tanaman, dapat dilakukan dengan ekstraksi. Dalam proses ekstraksi ini, bahan aktif akan terlarut oleh zat pelarut yang sesuai sifat kepolarannya.

Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat, daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memproses ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna.

Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh Hifdzur Rashif Rija’i, dkk 2015, untuk menetapkan aktivitas antioksidan pada daun sirih hitam. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah simplisia tanaman sirih hitam yang telah disortasi basah untuk mendapatkan daun yang paling baik. Setelah itu dikeringkan dengan diangin-anginkan dan kemudian digiling hingga diperoleh serbuk simplisia.

Pada pengujian aktivitas antioksidan secara kualitatif menggunakan KLT. Pemantauan KLT dilakukan terhadap ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat, ekstrak etanol dengan pembanding kuersetin untuk menganalisis secara kualitatif keberadaan senyawa dari ketiga ekstrak tersebut yang berpotensi sebagai antioksidan.

Ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol menunjukan positif mengandung senyawa antioksidan. Kemudian dilakukan juga pengujian aktivitas antioksidan secara kuantitatif dengan menggunakan DPPH.

Berdasarkan hasil penelitiaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol daun sirih hitam, yang diuji dibandingkan dengan vitamin C dengan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH.

Secara keseluruhan, daun sirih memiliki potensi besar sebagai antioksidan alami yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Kandungan senyawa antioksidan seperti flavonoid, tanin, eugenol, dan lainnya dalam daun sirih memberikan efek perlindungan terhadap sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

Penggunaan daun sirih sebagai antioksidan alami dapat bermanfaat dalam mencegah berbagai penyakit degeneratif, menjaga kesehatan kulit, merawat kesehatan mulut, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, mengintegrasikan daun sirih ke dalam pola makan dan perawatan kesehatan dapat menjadi salah satu alternatif yang efektif untuk menjaga kesehatan secara alami.

 

Penulis: Martha Dona Pelian Sanjaya
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Komentar