Sebuah kisah menyentuh dari film A Man Called Otto mampu membuat siapa saja terharu bahkan menangis sedih. Kehidupan pria tua bernama Otto Anderson memberikan banyak pelajaran hidup dalam kisahnya.
Film yang sangat indah, ketika menonton ini rasanya seperti diajak jalan-jalan di kehidupan Otto setelah ditinggal oleh istrinya, tentang bagaimana dia akhirnya bisa terus melanjutkan hidup tanpa istri yang sangat disayanginya.
Dari film ini, Otto berbicara bahwa hidupnya hitam putih sebelum bertemu istrinya, dan istrinyalah yang memberi warna dalam hidupnya. Mari simak kisah film A Man Called Otto.
Film A Man Called Otto berkisah tentang pria tua Bernama Otto Anderson yang berusia 60 tahun. Sikap pria ini berubah sejak kehilangan sang istri, Sonya yang mengidap penyakit kanker. Ia tak lagi punya tujuan hidup setelah pensiun dari perusahaan bajanya dan juga istrinya yang telah meninggal dunia.
Otto adalah pria pemarah yang suka menggerutu dan juga mudah tersinggung, serta berkepribadian keras. Dalam menjalani kesehariannya ia juga dikenal sangat disiplin dan menaati tata tertib lalu lintas. Otto juga selalu berusaha untuk mengakhiri hidupnya, akan tetapi rencana yang ia lakukan selalu gagal secara terus-menerus. Karena, selalu saja ada gangguan yang didapatinya.
Sampai di suatu ketika datanglah tetangga baru di komplek rumahnya. Yaitu sepasang suami istri bernama Marisol dan Tommy dengan kedua anaknya. Akan tetapi tetangga baru tersebut sangat berisik dan selalu meminta bantuan kepada Otto. Tanpa disadari tetangga baru itu membuat perubahan yang besar di hidup Otto, ia bahkan bisa menemukan alasan untuk bertahan hidup lebih lama lagi.
Semasa hidupnya Otto selalu mengunjungi makam istrinya dengan membawa sebuah bunga, lalu ia bercerita tentang kehidupan yang dialami setelah istrinya pergi. Bahwasanya hidupnya tanpa Sonya itu layaknya hitam putih dan hanya Sonya-lah yang dapat mewarnai hidupnya.
Otto adalah orang yang saling membantu antar sesama, jika ada tetangganya yang memerlukan bantuan ia pun siap sedia membantunya. Bahkan ia akrab dengan kedua anak Marisol dan Tommy. Suatu ketika tampak rumah Otto tidak dibersihkan, Tommy dan Marisol pun segera mengecek ke dalam rumahnya.
Dan ditemukan bahwa Otto terbaring di atas kasurnya dan setelah dicek ternyata Otto telah meninggal dunia. Otto meninggal akibat penyakit jantung yang ia derita selama ini. Meski sempat menjalani pengobatan akan tetapi penyakit itu akhirnya merenggut nyawa Otto.
Ia meninggalkan surat di atas meja untuk orang specsal yaitu Marisol. Marisol adalah orang yang spesial di hidup Otto, karena Marisol-lah ia mempunyai kekuatan dalam bertahan hidup meski ia tidak punya siapa-siapa lagi. Karena itu Otto memasrahkan semua harta bendanya ke Marisol. Ia percaya bahwa semua yang ditinggalkan Otto untuknya akan jadi bermanfaat.
Ketertarikan dalam menonton film ini karena, betapa besarnya cinta pria tua ini kepada sang istri (Sonya) dia belum siap dengan menghadapi kehilangan sang istri , sampai di mana dia menyadari bahwa hanya Sonya-lah yang bisa mewarnai hidupnya. Dan tanpa Sonya hidupnya hanya sekadar hitam dan putih.
Kelebihan film ini yaitu memiliki cinematography yang bagus, soundtrack yang sesuai dengan adegan, acting Tom Hanks pemeran Otto juga selalu terbaik. Tapi kurangnya ada satu aktor yang actingnya kurang banget, saking kurangnya sampai distract dari ceritanya karena dia hanya muncul di-flashback saja.
Penulis: Khairunnisaa Faadiyah Yasin
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News